Seminar Bersamamu 🌧️

117 77 15
                                    

Pagi itu, Tenggara sudah siap dengan seragam sekolah nya. Tak lupa mengemas beberapa buku nya untuk mengikuti seminar hari ini, cowok itu pun langsung berangkat kesekolah nya.

Hari ini, ia berangkat sendirian, tidak bersama Anin. Gadis itu ingin berangkat dengan sang Ayah untuk hari ini, setelah sampai disekolah pun Tenggara bertemu dengan Anin didepan gerbang.

Tak lupa untuk menyalami sang Ayah dari Anin, lalu memasuki lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang nyaman itu membuat senyuman Anin terbit, sangat indah, bahkan lebih indah daripada lingkungan sekolah yang asri itu.

"Jangan senyum terus, Nin" ujar Tenggara secara tiba-tiba, menbuat gadis itu kaget lalu memberhentikan senyuman nya itu.

"Kenapa Gar? Jelek yah" ujar Anin merasa tak pede, cowok disebelahnya itupun tertawa pelan.

"Enggak Nin, soalnya kasian lingkungan sekolahnya. Kalah indah sama lo soalnya" ujar Tenggara yang membuat gadis disebelahnya itu menahan senyum nya.

"Eh Tenggara, Anin, sudah sampai ya. Ayo masuk mobil Ibu, kita berangkat sama-sama" ujar Ibu Kepala Sekolah itu.

Mereka berdua pun hanya menangguk lalu mengikuti Ibu ke dalam mobil nya itu. "Oh iya sudah siap belum, nanti disana ada unjuk bakat juga loh, kalian bakal pidato sama nyanyi" ujar Ibu sambil membuka topik pembicaraan.

Mereka pun membulatkan matanya sempurna, apa-apaan ini? Tidak ada info tiba-tiba nyanyi sama pidato aja. "Tentang apa Ibu, kok enggak ada Ibu info ya" ujar Tenggara.

"Oh iya kah? Maaf ya berarti Ibu lupa, tentang OSIS di SMA kita nak. Nanti kalian nyanyi, itu bebas sih" ujar Ibu Kepala Sekolah yang membuat Anin menepuk dahi nya pelan.

"Gabisa nyanyi" bisik Anin kepada Tenggara yang berada disebelah nya itu.

"Nih" ujar Tenggara sambil memberikan earphone nya kepada Anin.

Anin yang merasa bingung itupun hanya mengikuti pergerakan dari cowok yang berada disebelahnya, mereka pun mendengarkan musik. Ntah, mungkin itu adalah Playlist dari Tenggara. Lagu nya cukup bagus, bisa untuk inspirasi yang akan mereka nyanyikan nanti.

"Jadi mau nyanyi ini aja?" tanya Tenggara, namun tidak ada pergerakan dari gadis itu. Tanpa ia sadari sedari tadi Anin tertidur di bahunya.

"Haha, Anin kamu selalu lucu" batin Tenggara.

"Nin bangun, udah sampai" ujar Tenggara sambil mengoyangkan badan Anin pelan.

"Heem" gumam Anin yang masih mengumpulkan niat nya itu.

"Eh udah sampai aja, maaf ya gue ketiduran Gar" ujar Anin sambil mengucek matanya.

Tenggara pun melepaskan tangan Anin yang mengucek matanya itu lalu meniup mata gadis yang berada didepan nya itu pelan. "Jangan di kucek nanti sakit, perih, merah lagi" ujar Tenggara yang membuat Anin tertawa pelan.

"Ayo turun" ujar Tenggara lagi sambil membantu gadis itu untuk turun dari mobil agar tidak terjatuh. Karena baru bangun tidur juga.

Sesampainya disana mereka pun memperkenalkan diri lalu duduk di kursi yang sudah disediakan. Bertemu dengan ratusan Ketua dan Wakil Ketua OSIS yang hebat disana.

Hingga inilah saat mereka untuk berpidato, di atas panggung. Dan kebetulan mereka adalah orang terakhir yang akan berpidato. Penampilan mereka kali ini sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh orang yang ada disana.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang semuanya, perkenalkan saya Alteza Tenggara Bagaskara, dan ini partner saya atau Wakil saja yaitu Anindira Clarissa Tamara" ujar Tenggara sambil membuka pidato nya kali ini.

"Kami dari SMA Bintang Harapan, disini ingin menyampaikan pidato singkat kami, semoga bisa didengarkan dan mendapat manfaatnya ya" ujar Anin sambil tersenyum manis.

Setelah sekitar 10 menit mereka menyampaikan pidato nya mereka akan membuka sesi tanya dan jawab agar para audiens lebih dekat dengan mereka.

"Baiklah kami membuka sesi tanya dan jawab, bagi yang ingin bertanya dipersilahkan" ujar Tenggara sambil membuka sesi tanya jawab.

"Saya dari SMA Bina Purnama ingin bertanya, mengapa kalian bisa sedekat ini. Maksud saya, saya dan partner saya saja perlu menyesuaikan cukup lama. Bagaimana kalian bisa dekat, dan apa prosesnya" ujar seseorang itu.

"Baik sebelumnya, ingin saya atau Anin nih yang menjawab" ujar Tenggara sambil menatap gadis disampingnya.

"Kamu aja" ujar Anin sambil terkekeh pelan, Tenggara pun menangguk.

"Jadi memang banyak slek atau masalah, kita juga dekat karena memang sekelas. Jadi tips dan proses dari kami adalah, meluangkan waktu untuk ngobrol, sharing dan juga evaluasi" ujar Tenggara.

"Iya, jadi kita itu tau, bagaimana baiknya. Misal saya salah dimana dan Gara salah dimana" tambah Anin yang membuat mereka semua bertepuk tangan.

"Baik masih ada waktu, ada yang ingin bertanya lagi?" tanya Tenggara kepada audiens.

"Saya ingin bertanya, sebelumnya, maaf jika menyinggung. Maksud saya, kalian kan cowok dan cewek ya, bagaimana mengatasi jika salah satu dari kalian suka atau bahkan saling suka? Apakah itu akan menganggu program dan aktivitas kerja kalian dalam OSIS?" tanya nya.

Pertanyaan tersebut membuat Anin dan Tenggara terdiam lalu saling bertatapan sebentar untuk merenungkan pertanyaan nya. Memang, ada benarnya juga pertanyaan dari audiens nya itu. Akan tetapi, mereka belum siap untuk ditanyakan hal itu sekarang. Apalagi mereka sedang di fase baru memulai.

"Jadi izin untuk menjawab, untuk hal itu sebenarnya kami belum memikirkan. Namun, jika hal itupun terjadi, kami akan pastikan itu tidak akan menggangu kerja kami pada OSIS" ujar Tenggara secara spontan.

"Dan juga OSIS itu untuk sekolah, dan bukan untuk hal pribadi. Kami juga paham betul bagaimana mengkondisikan mana yang urusan sekolah dan mana yang urusan pribadi" ujar Anin tetap tenang.

Baiklah, seluruh sesi sudah ditutup sekarang waktunya mereka untuk bernyanyi. Hari ini mereka dipilih melalui cabut undi, dan nama yang keluar adalah Tenggara dan Anin.

"Ingin nyanyi apa Nin?" tanya Tenggara yang membuat gadis disebelahnya itu tampak berfikir.

"Kalian mau kami nyanyi apa?" tanya Anin yang membuat satu ruangan itu menyebutkan "Penjaga Hati" yang dimana sedang viral itu.

Anin dan Tenggara pun menyetujui hal itu, mereka pun menyanyikan lagu "Penjaga Hati" itu.

kau dan aku sempurna
Semoga ada cara tuk terus bersama
Selalu ku tunggu
Tak mau berlalu

Kau dan aku
kan ku arungi tujuh laut samudra
kan ku daki pegunungan himalaya
apapun kan ku lakukan tuk dirimu sayang
oh penjaga hatiku

Di lirik terakhirnya pun, Tenggara menatap Anin sangat dalam, bahkan seluruh ruangan itupun bersorak. Setelah selesai pun mereka kembali kesekolah menaiki mobil Kepala Sekolah itu.

"Kalian sangat memukau, bahkan Kepala Sekolah yang lain pada bilang kalian cocok" ujar Ibu Kepala Sekolah itu.

Tenggara dan Anin pun tertawa kecil, hingga mereka sampai di sekolah, hari pun sudah mulai sore. Tenggara pun mengantarkan gadis itu untuk pulang, sampai kedepan pintu rumah dengan sangat aman tanpa lecet sedikit pun.

Lintang Tenggara [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang