Rencana yang terbongkar‼️

47 16 1
                                    

"Anin, aku mau ngomong sebentar boleh?" tanya Tenggara yang membuat gadis itu menatap ke arah pacarnya tersebut.

"Jika ada orang yang bilang, aku jahat, jangan percaya ya? Jika itu benar, mungkin aku jahat karena ada suatu hal," ujar cowok itu secara tiba-tiba yang membuat Anin pun kebingungan.

"Kenapa kamu tiba-tiba ngomong seperti itu?" tanya Anin yang membuat cowok itu terdiam.

"Sebenarnya, gapapa, Nin. Cuma aku takut kamu malah ragu sama aku, kan sebenarnya aku sayang sama kamu," ujar Tenggara yang membuat gadis itu tersenyum kecil.

Dering telpon masuk ke handohone Tenggara, cowok itu pun melihat ke arah layar handohone nya itu. Cowok itu yang panik, terlihat wajah yang berubah dari Tenggara itu di perhatikan oleh Anin.

"Kenapa Gar?" tanya Anin melihat cowok itu.

"Gapapa Nin, tiba-tiba aku ada urusan. Boleh ga aku pulang dulu? Kamu udah selesai makan kan?" tanya Tenggara yang di angguki gadis itu.

"Tapi ngapain kamu buru-buru? Aku masih kangen sama kamu padahal.." lirih Anin yang membuat hati cowok itu bimbang.

"Maaf ya Nin, ini benar-benar penting," ujar Tenggara yang membuat Anin hanya tersenyum lalu mengangguk pelan.

"Yaudah aku pulang dulu ya?" tanya Tenggara untuk memastikan lagi.

"Iya, hati-hati ya Gar. Jangan ngebut! Awas enggak ngabarin aku," ujar Anin, cowok itu pun mengelus rambut panjang itu pelan.

"Iya sayang, cepat sembuh ya? Aku pulang duluan. Nanti kalau ada apa-apa telpon aku ya?" tanya Tenggara untuk memastikan.

Tenggara mengangguk lalu berjalan keluar, berpamitan kepada kedua orang tua Anin. Sangat terburu-buru dengan menjalankan motornya yang begitu cepat sambil menelpon seseorang untuk menuju suatu tempat.

"Hai? Akhirnya kamu datang, sudah selesai bermain-main nya? Aku sudah sibuk sekali menunggu kamu," ujar salah satu gadis sambil memegang tangan Tenggara.

"Kenapa telpon? Aku sedang bersama Anin. Kalau Anin tau gimana, bahaya." Cowok itu pun menatap sekeliling, ruangan gelap itupun membuat suasana semakin mencekam.

"Kenapa kamu masih perduliin mainan mu itu sih? Ayo dong balik ke aku, aku capek nih rinfu kamu!" ujar gadis itu sambil meninggikan suaranya.

"Kayla! Jangan seperti ini permainan kita belum selesai," ujar Tenggara yang membuat gadis itu menarik senyum nya miring.

"Kapan selesainya sayang? Tunggu kamu benar-benar jatuh cinta sama Anin?" tanya gadis itu, dia adalah Kayla. Salah satu partner Tenggara juga di dalam permainan kali ini.

"Aku ga akan pernah jatuh cinta sama gadis yang udah merebut kebahagiaan aku!" Cowok itu pun berteriak membuat Kayla sedikit kaget dengan gertakan dari Tenggara itu.

"Kalau kamu bilang kamu ga jatuh cinta, harusnya biarin aja aku jahatin dia di kantin kemarin. Biarin aku kasih racun untuk dia, kenapa kamu selamatin?" tanya Kayla yang membuat Tenggara terdiam.

Pernyataan Kayla itu membuat Tenggara tersadar, mengapa ia melindungi Anin? Yang sebenarnya merupakan musuh dari Tenggara yang membuat adeknya tersebut bunuh diri. Membuat hidupnya hancur serta berantakan.

Sedangkan Anin? Gadis itu merasakan ada hal yang aneh. Membuat hati nya risau, dan bimbang. Hingga ada beberapa notif masuk kedalam handohone nya. Ia pun mengambil benda pipih yang berada di samping kasur nya itu. Betapa terkejutnya bahwa yang mengirimi ia pesan adalah Biru, mantan nya.

Biru.

Anin percaya sama cowomu? Dia sedang bersama Kayla di gudang kosong.

Lintang Tenggara [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang