Pemilihan OSIS 🗳️📨

222 117 31
                                    

Pagi itu, Anin sudah siap dengan seragam nya. Hari ini adalah waktunya untuk pemilihan OSIS, jantung nya berdetak berkali kali lebih cepat daripada biasanya. Gadis itupun turun menuju meja makan.

"Kenapa eh kamu pucat sekali wajahnya" ujar Bunda panik melihat anaknya itu.

"Gapapa Bun, kaya ga pernah tau anaknya aja. Kan hari ini pemilihan" ujar Ayah menenangkan istri nya tersebut.

Bunda pun menarik nafas nya lega lalu tersenyum kecil, "Aduh anak Bunda, semangat ya sayangku. Anak Bunda hebat, apapun yang kamu lakuin apapun hasilnya Ayah dan Bunda tetap bangga sama Anin" ujar Bunda.

Anin yang mendengar itupun menghamburkan pelukan nya kepada sang Bunda. Sedangkan sang Ayah yang melihat kedua bidadari cantiknya dengan tersenyum.

"Eh kok ada lo Gar?" tanya Anin saat melihat terdapat Tenggara didepan rumah nya.

"Bareng aja, Nin" ujar Tenggara yang diangguki Anin.

Mereka pun bersama sama pergi kesekolah, SMA Bintang Harapan kini penuh dengan seluruh siswa dan siswinya yang berkumpul di Aula.

"Hari ini waktunya pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS" pembukaan pun dimulai oleh Ketua OSIS angkatan tahun lalu.

Juga ada kata sambutan dari Pembina OSIS serta Kepala Sekolah. Mereka pun senantiasa menunggu. Hingga waktunya mereka menyampaikan Visi dan Misi mereka juga mengadakan debat argumentasi.

Hingga 1 jam berlalu, kini semua proses telah usai. Mereka pun mulai memasukan suara.

"Capek banget Gar" ujar Anin sambil duduk disebelah cowok itu, wajah pucat Anin terlihat oleh Tenggara.

Cowok itupun menyerahkan sebotol air putih kepada Anin, "Lo ga sarapan apa gimana, Nin. Pucat banget muka lo" ujar Tenggara.

Anin pun tersenyum kecil, "Sarapan kok Gar, cuma emang gabisa capek anaknya. Anw terimakasih air nya ya" ujar Anin lalu meminum air tersebut.

"Semuanya kumpul! Sekarang waktunya menghitung suara" ujar Kakak OSIS. Mereka pun berkumpul di Aula.

Hingga waktu yang ditunggu pun tiba, suara terbanyak di raih untuk Tenggara dan Anin. Begitu kagetnya mereka, pasalnya mereka sudah tidak ada espektasi apapun.

"Baiklah semua, waktunya pengumuman. Suara terbanyak jatuh kepada kandidat nomor 3! Selamat kepada Alteza Tenggara Bagaskara dan juga Anindira Clarissa Tamara dari kelas 11 Mipa 1!!" ujar Ketua OSIS.

Mereka pun naik ke atas panggung untuk serah terima jabatan. "Selamat ya kalian, semangat untuk menjalani tugas kalian. Semoga kalian bisa bertanggung jawab ya" ujar Mantan Ketua OSIS sambil tersenyum.

"Aaa Anin, bangga banget!!" ujar teman teman Anin yang membuat Anin tersenyum.

"Terimakasih banyak ya guys, udah dukung gue sama Gara" ujar Anin yang diangguki mereka semua.

"Pasti setelah ini, kalian akan semakin dekat haha" ujar salah satu orang disana.

"Biru" ujar Anin perlahan. Menatap sosok yang berada dibelakang mereka semua.

"Selamat, selamat berjalan dan selamat berkembang ya Nin. Selamat tanpa aku juga" ujar Biru sambil menatap serius mata mantan pacarnya tersebut.

"Biru, terimakasih. Terimakasih untuk semuanya" ujar Anin lalu memeluk cowok yang berada di hadapan nya itu.

"Aku ada disini Nin, akan selalu ada. Jika ada apa apa pulang ya?" lirih Biru sambil mengeratkan pelukannya.

Semua yang menatap itu pun tersenyum kecil, kecuali seseorang yang memiliki dendam yang teramat kepada mereka.

"Lo gabakal bahagia Anin." batin seseorang yang berada disana.

"Nin, kita mau foto, ayo" tarik Tenggara membuat pelukan antara kedua orang itupun terlepas dalam sekejap.

"Gar, dada gue sesek" ujar Anin yang membuat Tenggara melirik nya.

"Nin lo gapapa?" tanya Tenggara yang melihat wajah Anin yang semakin pucat. Anin pun menggeleng pelan.

"Sebentar Gar, gue duduk dulu" ujar Anin sambil menstabikan nafasnya yang sedikit tersengal.

Setelah 5 menit Anin pun sudah kembali seperti biasa, mereka pun memilih untuk foto bersama. Setelah itu mereka berdua langsung berkumpul kepada anggota OSIS yang baru juga.

"Baik semuanya, sekarang kita sudah menjadi keluarga. Walau tak sedarah, namun kita keluarga OSIS Bintang Harapan?" ujar Tenggara sambil meninggikan suaranya.

"JAYA!!!" jawab mereka semua.

Hari ini berlalu begitu cepatnya, bahkan dihari pertama mereka menjabat. Mereka sudah diberikan event, yaitu event Ulang Tahun SMA mereka itu.

"Pulang awal nih, mau bahas proposal dulu ga?" tanya Tenggara yang disetujui Anin.

"Caffe mana?" tanya Tenggara kembali, Anin pun mulai berfikir hingga ada salah satu Caffe yang terlintas di kepala gadis itu.

"Gimana kalau Caffe didekat Taman Hijau itu, Caffe Langit aja" ujar Anin yang langsung disetujui oleh cowok disebelahnya itu.

"Mba saya mau beli Strawberry Milkshake ya!" ujar Anin memesan kepada pelayan disana.

"Saya mau Matcha aja mbak" ujar Tenggara lalu memilih untuk bayar.

"Ih kenapa lo yang bayar Garaa. Gue ajaa" ujar Anin yang merengek.

Tenggara pun tertawa melihat sikap lucu gadis disebelahnya itu, "Gue aja dulu, nanti baru lo oke?" tanya nya, akhirnya Anin pun menyetujui hal tersebut.

"Lucu banget sih Mas, pacarnya" ujar pelayan disana, Anin pun melototkan matanya.

"Haha, enggak mbak. Saya bukan pacarnya" ujar Anin yang membuat pelayan itu terdiam seribu bahasa.

Mereka pun akhirnya duduk, Anin membuka Laptopnya begitu juga Tenggara hingga minuman mereka datang.

"Gar gimana kalau nanti pas Ulang Tahun sekolah kita buat kaya Fashion Show gitu?" tanya Anin meminta pendapat.

Tenggara menangguk pelan, "Boleh aja sih, nanti setiap kelas nurunin couple terbaik" ujar cowok itu yang disetujui oleh Anin.

"Mas, Mbak produktif sekali pacaran nya. Lucu, ini minuman nya ya" ujar pelayan yang mengantarkan minuman itu.

Lagi-lagi Anin menjelaskan bahwa mereka berdua tidak berpacaran melainkan hanya berteman. "Duh Mas saya teh ga pacaran sama dia, saya tuh cuma temanan" ujar Anin.

"Eh maaf Mbak, soalnya lucu" ujar pelayan itu lalu berjalan pergi meninggalkan meja itu.

"Kesel dehh" ujar Anin sambil meminum, minumannya itu.

"Gaboleh murung-murung gitu, mending langsung bahas ini lagi aja" ujar Tenggara yang diangguki oleh gadis itu.

1 jam pun berlalu, mereka akhirnya pulang kerumah masing-masing. Tentu saja Anin diantarkan oleh Tenggara.

"Besok gue jemput ya Nin, sekalian besok rapat juga kan" ujar Tenggara.

"Iya, Gar. Terimakasih ya hati hati dijalan juga" ujar Anin sambil melambaikan tangan nya. Menunggu hingga Tenggara tak terlihat lagi barulah gadis itu masuk kerumah nya.

"Duh ibu Wakil kok terlihat capek sekali?" tanya Bunda yang membuat Anin tertawa.

"Capek banget Bun, serius. Masa udah dikasi event besar baru aja hari ini terpilihnya" cerita Anin, sang Bunda pun senantiasa mendengarkan keluh kesah sang Anak.

"Ya enggak apa apa dong. Bagus berarti kalian sudah dapat di percaya bukan? Semangat ya anak kesayangan Bunda, Bunda percaya deh kalau Anin bisa" ujar Bunda sambil memberikan semangat.

Malam itu, Anin pun langsung bersih bersih dan memutuskan makan malam bersama. Setelah itupun langsung tertidur, akibat begitu kelelahan setelah sepanjang hari disekolah. Sibuk melakukan ini dan itu.

Lintang Tenggara [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang