Siapa?

285 35 1
                                    

Vote dan komennya juseyo

Happy reading

"Jeno, kau tak apa?" tanya Jaemin saat melihat Jeno terdiam. Jeno langsung menoleh ke arah Jaemin dan menggeleng pelan.

"Ya." jawab Jeno. Dia kemudian beralih ke Blues yang masih setia menatap ke satu arah.

"Blues, ada apa?" tanya Jeno. Blues menoleh ke arah Jeno. Melihat tatapan mata Blues, membuat Jeno langsung mengarahkan wajahnya ke depan.

"Mereka di sini." ujar Jeno. Jaemin mengerutkan keningnya. "mereka?" belum sempat Jeno menjawab pertanyaan Jaemin, tiba-tiba segerombolan kelelawar menyerang ke arah mereka.

Secepat itu juga, Jaemin membuka lebar sayapnya dan menarik anak panahnya.

Jeno menghindar bersama dengan Blues. Anjing itu menggeram, terlihat sangat marah.

"Siapa itu?" tanya Jaemin saat melihat ada orang di balik para kelelawar ini. Dirinya yang berada di atas membuatnya mudah melihat ke bawah.

Jeno berlari menerjang para kelelawar itu dengan Blues di sampingnya. Jaemin yang melihat Jeno yang begitu ceroboh hanya bisa menghembuskan nafasnya berat.

Jaemin mengepakkan sayapnya terbang turun ke bawah membantu Jeno, menerobos kumpulan kelelawar itu.

"Jeno, jangan gegabah!" teriak Jaemin. Jeno mengangguk mengerti. Mereka berdua berusaha untuk mencapai sosok yang ada di belakang sana.

Saat kawanan kelelawar itu mulai muncul, sosok berjubah hitam itu mulai terlihat. Jeno dan Jaemin yang melihat itu langsung  bergerak secara bersamaan untuk menyerang sosok itu.

Namun, hanya dengan sekali gerakan tangan keduanya terpental hingga jauh ke belakang.

BRUKK

Jeno terpental hingga tubuhnya terpukul pohon di belakang sana. Sementaranya Jaemin, tersungkur bergitu saja di tanah.

"Uhuk ugh- apa itu? Si-sihir?" gumam Jaemin sambil perlahan bangun dari tanah. Jeno juga perlahan bangun. Matanya berkeliaran, mencari di mana blues.

"Jaemin, apa kau melihat blues?" tanya Jeno sambil berjalan pelan menemui Jaemin yang berada sedikit di depannya. Jaemin menoleh.

"Aku tidak melihatnya." ujar Jaemin.

Keduanya langsung teralihkan begitu Sura tawa bergema terdengar dari arah sosok berjubah hitam di depan mereka.

"Keturunan Naga dan Peri, bersama keturunan sang pewaris. Berada di satu tempat yang sama? Bekerja sama? Keajaiban apa ini?" suara itu sambil terdengar nada mengejek. Jeno menatap sengit ke arah sosok itu. Berbeda dengan Jaemin yang bingung dengan ucapan sosok itu.

"Keturunan sang pewaris?" gumam Jaemin. Dia perlahan menoleh ke arah Jeno yang terlihat marah.

"Diamlah kau bajingan!" teriak Jeno sambil berlari mendekat ke arah sosok itu. Jaemin melotot saat Jeno berlari mendekat begitu saja.

Seperti dugaan, Jeno terpental lagi hanya dengan petikan jari.

"Kau idiot? Berlari menerjang tanpa senjata bahkan strategi. Mau mati?!" cerca Jaemin. Jeno meludah ke samping saat sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"Kalian tidak akan bisa mengalahkanku. Para pemula seperti kalian, berani sekali berpikir untuk melawanku." ujar sosok itu dengan kekehan. Jeno kembali menerjangnya. Kini, terjadi perlawanan. Adu fisik tidak bisa di hentikan.

Jaemin yang melihat itu hanya menepuk dahinya. Namun, dia juga segera mengikuti Jeno dan terjadilah 2 lawan 1.

Walaupun mereka berdua, melawan sosok itu sendirian tapi kekuatan mereka bahkan tidak bisa mengalahkan sosok itu.

Dragon [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang