Perubahan sistem

367 37 2
                                    

Vote dan komennya juseyo 🛐

Happy reading

Ruang makan penuh dengan para calon kesatria yang sedang menikmati hidangan makan malam. Mereka terlihat begitu lahap, karena lapar setelah seharian melakukan misi.

Tiba-tiba saja, pengumuman sihir datang di antara mereka.

"Kepada calon kesatria kerajaan Ethermoor. Mulai besok, kalian akan mulai menjalani pelatihan. Tidak ada lagi perjalanan misi, semua calon kesatria akan mulai mengasah kemampuannya mulai besok."

Setelah itu, pengumuman sihir itu hilang. Suara demi suara mulai terdengar. Terheran-heran karna baru kali pertama mereka menjalankan misi, besoknya sudah di adakan pelatihan. Padahal seharusnya, mereka menjalani tiga misi dan setelah itu baru pertarungan untuk melihat siapa yang lolos menjadi kesatria. Setelah itu, baru bisa melakukan pelatihan.

Tapi, kenapa tiba-tiba berubah? Apa terjadi sesuatu? Apa itu artinya tidak akan ada pertarungan antar calon kesatria?

"Wah, ada apa ini?" Haechan yang mendengar pengumuman itu, kini bergumam. Jeno yang berada di sampingnya tampak tak acuh, dia fokus menghabiskan makan malamnya.

"Jeno, apa kau tau sesuatu?" tanya Haechan sambil menoleh sedikit ke arah Jeno.

"Aku tidak tau." jawab Jeno seadaanya sambil kembali makan. Haechan mendengus, namun tak lama dia juga segera melahap makanannya kembali.

Sementara itu, di meja yang lain tak jauh dari tempat Haechan dan Jeno duduk, tiga orang pria juga tengah duduk melahap makanan mereka.

"Kenapa tiba-tiba? Bubu tidak memberitahukan apa-apa padaku." itu suara Minhyung. Dia cukup kaget mendengar pengumuman tadi.

"Kau yang anak dari salah satu guru saja tidak tau, apalagi aku?" ujar Renjun menanggapi kebingungan Minhyung.

"Jaemin, kau tau sesuatu?" tanya Renjun. Jaemin yang sedang makan menoleh ke arah Renjun. Dia perlahan menggelengkan kepalanya.

"Sepertinya ini hal yang sangat rahasia. Kalian bahkan tidak tau kenapa hal ini bisa terjadi. Berbeda sekali dengan peraturan calon kesatria sebelumnya? Apa itu berarti kita tidak akan bertarung satu sama lain?" tanya Renjun. Jaemin terdiam mendengar ucapan Renjun.

"Itu mungkin saja," ujar Jaemin menanggapi pertanyaan Renjun.

"Tidak." Keduanya menoleh ke arah Minhyung yang tiba-tiba menyela.

"Apa maksudmu?" tanya Renjun sambil mengerutkan keningnya. Minhyung menoleh ke arah Renjun, yang menatapnya penuh kebingungan.

"Peraturan calon Kesatria tentang pertarungan, untuk menentukan siapa yang akan lolos tidak mungkin di hilangkan begitu saja." ujar Minhyung.

"Jadi, apa yang sebenarnya ingin kau katakan?" tanya Jaemin dengan raut wajah serius.

"Aku merasa, berubahnya sistem ini karena ada sesuatu yang buruk akan terjadi. Di lihat dari bagaimana para tetua mencoba secepat mungkin menjadikan kita semua sebagai kesatria." Minhyung terdiam sesaat.

"Aku tau itu bukan hal yang buruk, malah itu adalah hal yang bagus. Tapi, apa kalian yakin bahwa pelatihan yang akan di lakukan besok, tidak akan sulit? Apalagi, kita baru saja melangkah meninggalkan dua misi yang harusnya kita jalani, sebelum memasuki masa pelatihan." sambung Minhyung.

"Kau benar, bisa jadi pelatihan ini akan menjadi hal terberat kita." Renjun menambah.

"Lalu, apa hubungannya dengan pendapatmu bahwa pertarungan tidak akan di hilangkan? Mendengar dari ucapanmu bahwa kita semua akan menjadi kesatria." tanya Jaemin.

Dragon [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang