Chapter 2

5.2K 872 37
                                    

Update lagi ^^

Siapin guling lagi yaa, cepetan XD biar bisa meluk guling pas baca part ini wkwk

Playlist:

♡ Christina Aguilera - I Turn To You

♡ Christina Aguilera - I Turn To You

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah cukup menghabiskan waktu dengan divisi legal, Top melipir ke divisi lain untuk berbincang. Top melakukan pendekatan selama kurang lebih tiga puluh menit. Merasa cukup lelah, Top kembali ke tempat duduknya.

Sejujurnya Top bukan tipe yang mudah berbaur atau easy going seperti ayahnya. Dia cuma berusaha untuk diterima para pegawai dengan mencoba ramah. Top sosok yang lebih kalem dan tidak banyak bicara, berkebalikan dari adiknya yang jauh lebih ceriwis. Namun, demi nama baik perusahaan dan tidak mempermalukan sang ayah Top berusaha keras menyingkirkan sisi pendiamnya.

"Gimana kinerja istrimu, Top?" Jordy menodong sang anak dengan pertanyaan. Tanpa basa-basi atau membiarkan Top bernapas dulu.

Di dekat mereka ada beberapa kursi yang diduduki kepala divisi, berhubung para kepala divisi sedang memanjakan anak kesayangan di meja masing-masing, tidak ada yang mendengar pertanyaan dari Jordy.

"Baik, Pa."

"Dia punya siasat yang disampaikan atau sempat bahas soal perusahaan kita?"

"Nggak, Pa."

Jordy manggut-manggut. Top melihat ayahnya. "Kenapa? Papa berharap apa sama Kasih sampai bersedia jodohin sama Top?"

Jordy menggeleng. "Nggak berharap apa-apa. Tapi mungkin aja dia mau kasih kamu masukan untuk perusahaan seperti dulu dia bantu mantannya."

Top mendesah kasar. "Kalau pun dia kasih tahu, Top nggak akan bilang Papa sama sekali. Jadi jangan berharap apa-apa. Top harap Papa jodohin Top bukan karena pengin dibantu. Semoga Papa punya alasan lain."

Jordy tertawa kecil. Sambil memotong daging panggang dan mengunyah dengan lahap, dia menoleh sedikit pada putranya. "Alasan utama Papa jodohin kamu sama dia biar kamu bisa sepenuhnya move on dari Asmara. Meski kamu udah pacaran sama si A, B, C, dan seterusnya, tetap aja kamu nggak menemukan kecocokan seperti bersama Asmara. Papa lihat istrimu baik, mungkin bisa aja meluluhkan kamu. Papa juga sengaja buru-buru jodohin biar kamu nggak gonta-ganti pacar melulu. Soalnya umurmu udah 36 tahun. Kalau gonta-ganti terus tanpa mikirin pernikahan, kamu nggak akan mau nikah lagi."

"Top udah lupain Asmara, Pa. Dia udah bahagia sama kehidupannya, begitu pula Top."

"Ya, anggaplah begitu. Tapi Papa nggak suka kamu gonta-ganti pacar terus."

"Sebelum nikah sama Mama Yaya, Papa juga masih gonta-ganti pacar. Kenapa Top nggak boleh?"

"Takut kamu hamilin anak orang aja."

Thank You For Cheating (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang