Tubuh Doyoung dipeluk erat oleh ibu mertuanya.
Setelah menceritakan semuanya, dia melangkah masuk ke dalam kamar yang pernah dia tinggali beberapa tahun yang lalu, matanya terbelalak melihat keadaan ruangan itu.
Di ruangan itu banyak sekali foto dirinya yang tergantung di dinding." Kenapa banyak sekali fotoku di ruangan ini katanya pada sepasang tangan yang memeluk pinggangnya.
"Supaya aku tidak melupakanmu, setiap kali aku melihatmu, hatiku akan sedikit sembuh," ucap sang alpha sambil mencium tengkuknya.
Jaehyun tak percaya dia punya kesempatan melihat wajah manis istrinya lagi." Bisakah mengajukan pertanyaan pada omega itu Doyoung menyetujuinya. "Apakah bayi yang bersamamu itu bayi kita?" kata Doyoung. "Tentu saja ini milik kita Sayang."
Hati Jaehyun bahagia mendengar tubuh omega itu dipeluk." Apakah aku seorang ayah sekarang katanya penuh semangat sambil menatap mata istrinya.
"Kamu daddynya dan aku maminha bagaimana rasanya bisa kamu mempercaya," ucap Doyoung, "Kau pasti kesulitan mengaturnya sendiri," ucap Jaehyun."Tidak banyak orang yang membantuku seperti Taeyong hyung katanya.
"Taeyong? Jaehyun tidak suka mendengar nama alpha asing di bibir istrinya. "Dia salah satu yang menolongku," ujar Doyoung.
"Begitu aku tiba di Itali, orang pertama yang aku temui adalah tunangannya. Mereka memperlakukanku dengan baik dan bahkan memberiku marga baru untuk membantuku sehingga alpha yang mengarahkanku tidak menyadari keberadaanku.
"Dia punya tunangan soal Jaehyun." Tentu saja tunangannya adalah seorang dokter yang pernah merawatku saat kami melahirkan Jeno, ucapnya sambil tersenyum bahagia.
"Sepertinya aku berhutang budi pada mereka," ucap Jaehyun. Kepalanya disandarkan pada bahu Omega-nya. "Bolehkah aku menjenguk bayi kita besok?" tanyanya pada Omega.
"Tentu saja kamu ayahnya," kata Doyoung.
"Itu benar-benar hal terindah yang terjadi dalam hidupku," ucapnya dengan air mata mengalir, Doyoung menegang saat merasakan setetes air jatuh di bahunya."Apakah kamu menangis sayang?"This is my cry of happiness during your departure, I just cried waiting to meet you but your return made me think that the crying I did all this time seems to be not in vain when you come back with our baby and without me thinking I have become a father for four years.
Pagi ini seorang Jung Jaehyun terbangun dari tidur lelapnya saat ia sudah bisa memeluk kembali tubuh itu dan bibirnya hinggap di kening sang omega." Morning Mine Vanilla saat sang omega membuka matanya.
Bayi chubby itu hanya menatap wajah orang asing baginya. "Kenapa maman apan sni?" tanyanya saat Jaehyun sudah sampai di ruang tamu rumah neneknya.
Jaehyun tersenyum dan menatap bayi itu tanpa dia sadari kalau air matanya mengalir di pipinya.Panggilan pertama Jaehyun untuk bayinya."Jeno Keluarga Doyoung dan omeganya hanya terdiam melihat kedua alpha itu.
"Maman akit ini tanya jeno mendekati Jaehyun yang sedang berlutut agar sama tinggi dengan tubuhnya." Maafkan Daddy katanya sambil menarik tubuh itu ke pipi chubby putranya dan menciumnya.
Tapi Jeno cepat menolak. "Maman kenapa ium neno dia bingung." Ami maman rindu ayah neno doyoung mengangguk. "dia mencintai ayah ini neno yang jelas omega itu.
Bayi itu melihat wajah Jaehyun yang sedang ditatap sebelum menoleh ke arah doyoung." Neno mengiyakan bahwa dia adalah ayah eno ama tampan aya eno berlari ke pelukan Jaehyun.
Doyoung baru sadar kalau dia sudah tersenyum melihat cara Jaehyun menyikapi kelakuan bayinya. "Kamu bahagia doie, ibu melihat wajahnya." Iya, aku senang ibu. Selama ini aku selalu takut dengan caraku. akan memberitahu Jaehyun tentanb bayinya dan aku dulu berpikir bahwa suatu hari nanti aku akan meninggalkan Jeno dan dia masih bertanya siapa ayahnya tapi sekarang sudah terselesaikan.
"Jeno, jangan diganggu, daddy mau makan," ucap Doyoung menegurnya saat melihat bayi mereka masih menempel di pangkuan Jaehyun.
"Vanila,aku suka jeno begini sahutnya."ami itu cemuru ama eno ajuk jeno menjelir bibir pada doyoung dan Jaehyun tertawa sungguh dirinya bahagia.
"Mami tidak cemburu cuma saja daddy kamu nanti itu kelelahan melayani bayi gendut kaya kamu ujar doyoung.daddy apa eno gendut soalnya menatap wajah Jaehyun.
"Sedikit canda Jaehyun membuatkan jeno memuncung bibir."Gitu ita sama aja daddy uga endut tawanya doyoung mendengar." Ngak sahut Jaehyun.
"mami bilang eno ama tampan aya daddy adi daddy ilang eno kit gendut ati nya sma dong daddy gendut uga jelasnya panjang membuat seisi meja makan itu tertawa.
"Terima kasih, aku senang," suara itu berbisik di telinga Doyoung sebelum sang omega ingin segera berbalik pinggang sang omega dipeluk dari belakang.
"Aku juga bilang doyoung menyandarkan kepalanya di dada Jaehyun sambil menatap langit malam."Sinar bulan malam ini terang banget ia soalnya pada Jaehyun.
""because of the light from the stars so that he looks bright mendonggak kearah langit itu."Tapi bintangnya kecil sayang sahut doyoung.""No matter how small a star is, it still has light to help illuminate the sky.
"Seperti kamu dan jeno yang akan selalu menjadi sinaran bahagia dan kesempurnaanku.
"ai My name eno ello tertawa Jaehyun mendengar bayi mengenalkan dirnya pada orang tuanya dalam bahasa english."Panggil saja nenek ujar kata puan Jung.
Jeno terus menyilang kedua tanganya dihadapan dan menatap tajam kearah daddynya."daddy ohong eno rajuknya mencebir bibir.Puan Jung tertawa melihat perilaku itu.
"Doyoung mana soalnya pada Jaehyun."Pulang Itali sebentar katanya ada yang mahu dia lakukan."daddy mau susu pinta jeno menarik baju miliknya.
"Wurmekk engak enak ujar jeno meminum susu buatan Jaehyun." Jaehyun kembali lagi kedapur."gimana caranya enak garunya kepalanya.
nama omega ditekan. "Kenapa susu salah," kata omega. "Vanilla, bagaimana cara membuat susu yang enak?" tanyanya yang disusul tawa Doyoung.
"Apakah kamu sendiri yang membuatkan susu untuknya," tanya Doyoung. "Tentu saja dia bayiku," kata Jaehyun. "Susu jenis apa yang kamu berikan padanya?"
"Jeno, apa kamu mau pergi bersama papa membeli susu? Jeno terlonjak senang mendengar ajakan papanya" ya ucapnya.
Supermarket pun ada di sana dengan suara Jeno yang ceria. Jaehyun memasukkan Jeno ke dalam troli untuk memudahkannya mendorong. "Ayah Eno mau coklat yang banyak?" Apa Mommy mengizinkanmu makan soal Jaehyun
"Iya Jawab Jeno. "Kamu tidak berbohong soal Jaehyun." Hong adalah Ahat di mana Ahat berkata lagi." Lalu ayah menelpon ibumu.
Kali ini Doyoung dihubungi oleh Jaehyun tapi menggunakan video call. "Ada apa sayang, Doyoung bertanya." Jeno ingin bicara, kata Jaehyun sambil menyerahkan ponselnya pada bayi mereka.
"Neno, aku tak tahu bagaimana katanya sambil menatap wajah ayah." Bilang pada ibumu kamu ingin membelikan coklat arah Jaehyun." Jeno tidak bisa makan coklat, gigimu akan rusak, ucap Doyoung begitu dipanggil.
Jaehyun memicingkan matanya ke arah bayi itu, sepertinya bayi itu baru saja berbohong padanya." ayah bohogin Jeno pada bayi yang menyindir itu.
"Mami isa neno ahu makan ikit, mohon ditelepon pada Doyoung." Serahkan telepon ini pada ayahmu, Mendengar itu Jaehyun langsung mengambil teleponnya dan bertanya pada bayi gendut mereka.
"Sayang, bisakah kamu memilihkan coklat yang kurang manis untuknya dan membelikannya satu saja doyoung." tentu saja vanilla aku akan mencarinya.
"Kalau begitu, aku menutup panggilan dan bayi gendut kita begitu bersemangat mendengar dan melihat wajah Jeno di dalam gerobak." Kamu jaga diri baik sayang dan katakan pada Jeno tidak boleh nakal pesan Doyoung.
"Baiklah vanilla, dan kamu juga di sana jaga diri, aku mencintaimu," ucap Jaehyun sebelum mengakhiri panggilan.
"Lihatlah bayi dan ayahnya, dia tampan sekali," ucap para pengunjung supermarket sambil menumpu perhatian kepada kedua alpha yang memilih makananan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA PRECIOUS LOVER
Fanfiction🍁Jaedo shipper 🍁 TOP = JUNG JAEHYUN BOTTOM = KIM DOYOUNG OMEGAVERSE