(8)

1.3K 91 2
                                    

"limario"

Langkah pelan cowok itu terhenti saat mendengar namanya di panggil seseorang dari arah belakang.panggilan dari suara cewek yang sudah ia kenali.buru-buru limario memutar tubuhnya dugaannya benar jennie lah yang memanggilnya untuk mengenali kekasihnya limario sudah sangat berbakat bisa melalui suara,aroma parfum dan detak jantungnya. Karna hanya Jennie yang mampu membuat detak jantungnya berdebar-debar tak tentu.

Cewek yang tadi memanggil namannya berlari ke arahnya sambil menenteng beberapa buku tebal.

"Jangan lari-lari bol entar capek aku ngak mau kamu kecapean tanpa kamu lari pun aku ngak bakalan ninggalin kamu"ujar limario seraya mengusap pucuk kepala kekasihnya penuh sayang.

Jennie tersenyum lebar menunjukkan gumy Smile nya.

"Manggilnya ngak asik banget" gerutu jennie merucut pura-pura kesal

"Sayang udah biasa cebol baru luar biasa tenang aja cebol-cebol kayak gini kamu tetap kesayangan aku"

"Ngak cebol Lim! Kamu aja yang ketinggian"

"Ngak bakalan sebanding sama cita-cita aku
Yang udah menembus langit buat ngebahagain
cewek cebol di hadapan aku. Kamu mau ngak diahagiain sama aku?"tanya limario seraya mencolek hidung Jennie yang dari tadi terlihat menggemaskan.

"Apaan sih" Jennie menepis tangan limario lalu menggosok hidungnya saat itulah limario melihat hal yang sangat mencolok jari-jari Jennie nampak lebam.

"Ini kenapa?" Tanpa Jennie duga limario meraih
Tangannya ia lupa jika jari-jarinya dalam keadaaan tidak baik.

"Eh----nggak papa kok owh iya kamu sudah sarapan? Ke kantin yuk aku laper" ajak Jennie untuk mengalihkan pembicaraan Ia belum mampu untuk menceritakannya pada limario.
Semuanya terlalu berat Jennie pun takut reputasi papannya buruk.

"Untuk saat ini makan nggak penting aku tanya sekali lagi kenapa tangan kamu?"

Otomatis Jennie mundur saat limario melangkah mendekatinya dengan tatapan tajam dan tangan yang berusaha melepas dasi.
Begitu dasi terlepas limario menyimpannya di saku celana.

"Jen ngak mau jawab?" Tanya limario saat cowok itu sudah menguruk tubuh mungil jennie di antara tembok dan tubuh jakungnya Jennie yang tengah terpojok nampak berpikir keras untuk mencari jawabannya

"Semakin lama kamu berpikir kemungkinan bohongnya semakin besar"pungkas limario

"Beneran aku ngak papa ini karena aku kurang hati-hati pas bantuin bunda masak jadi kenak panci gitu tapi nggak papa ko"

"Bohong aja terus jen selagi orang bego yang terus kamu bohongi masih percaya "

"Lim----"

"Sini bukunya aku bawain tasnya juga sekalian
Terus kita ke kantin kita sarapan kita jarang banget sarapan bareng kamu sibuk ngurusin anak-anak nakal"pinta limario.

Jennie pun memberikan tiga buku paket fisika yang baru saja ia pinjam dari perpustakaan kepada limario disusul dengan tas punggungnya yang berwarna merah muda

"Buset tas kamu berat banget isinya apaan dh?"
Heran limario yang merasakan tas jennie berat lima kali lipat dari tas punggungnya yang Hannya berisi dua buku LKS sesuai mata pelajaran.

Jennie melangkah beriringan dengan limario
Yang begitu perhatian membawakan barang-barang nya.

"Kalau setiap hari tas kamu seberat ini wajar kamu cebol" ujar limario yang langsung mendapat pukulan pelan di lengannya dari jennie

"Jangan bawa-bawa tinggi badan Mulu aku tau aku cebol kamu tinggi" ketua Jennie mengundang tawa renyah limario

"Lagian ini kamu bawa apaan sih sampai seberat ini ya walaupun lebih berat cinta aku ke kamu.tapi serius tas kamu berat banget kamu bawa beton?"

I'm Good (jenlim)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang