(16)

1.1K 78 0
                                    

"Lo harus tau na! Hubungan gue dengan jennie  ada kemajuan. Jennie sekarang udah mulai terbuka dengan gue tadi aja dia cerita-cerita soal orang papanya.dari cerita jennie ,gue jadi semakin semangat buat jagain dia.dia itu kuat luar dalam na gue beruntung bisa jadi pacarnya." Curhat limario begitu semangat menceritakan sosok Jennie pada sahabat nya. tak lain adalah diana.dari dulu Diana adalah tempatnya berkeluh kesah.prihal keluarga, sekolah, dan jennie selalu ia bagi dengan diana
Lim merasa lega setiap kali bercerita pada Diana. Masalah pun cepat selesai dengan nya.

"Gue ikut seneng denger nya" ujar diana.
Memaksa tersenyum."lebih seneng lagi kalo Lo nggak cerita apapun tentang Jennie lim," sambung Diana dalam hati.

limario buru-buru menelan Snack kentang yang telah ia kunyah.
"Kapan-kapan gue kenalin Lo ke Jennie."
Ujar limario lalu meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja.ia ingin mengecek apakah ada kabar dari Jennie.

Diana menatap lekat ke arah sahabat yang  selalu menjungkirbalikkan perasaan nya
Persahabatan yang sudah terjalin bertahun-tahun menjadi bumerang bagi gadis itu tanpa ia sadari.perasaanya pada limario menjadi cinta.dia tidak tahu kapan ia mulai memiliki rasa pada Lim, yang jelas dia selalu cemburu jika Lim menceritakan sosok Jennie.
tapi diana cukup sadar dan menahan diri ia tidak ingin persahabatan nya hancur.

"Lo lagi dekat sama siapa na? Kenalin ke gue sini,biar gue seleksi takutnya Lo salah milih.
Ujungnya sakit hati."ujar limario tanpa menoleh ke arah diana.cowok itu tengah sibuk bermain game online nya.

"Bahkan gue udah sakit hati Lim" gumamnya dalam hati

"Gue nggak dekat sama siapa-siapa.lagi nggak pengen pacaran aja."

"Ok.kalu ada cowok yang gangguin lo atau siapapun itu, langsung aja lapo ke gue.gue nggak bakal biarin orang yang gue sayang sampai terluka"

"Sayang? Lo sayang sama gue?"

Limario menatap ke arah diana.telapak tangan nya mengusap pucuk kepala gadis itu.lim tampak biasa saja.berbeda dengan diana yang tidak bisa bersikap biasa.setiap kontak fisik dengan limario tubuhnya bereaksi berlebih.

"Jelas, Lo kan sahabat terbaik gue" sahut Lim
Harusnya diana tidak usah bertanya karena jawabannya hanya memperjelas Rasa sakitnya.
Ia harusnya sadar diri akan perannya.
Hanya sekedar sahabat  tidak berhak meminta lebih.

"Haha gue jugak sayang sama Lo Lim,"
Ungkap Diana masih dengan senyum palsunya.

"Udah-udah jangan sayang-sayangan,ntar Lo baper,karna sampai kapan pun hanya Jennie yang berperan sebagai hidup gue.dan gue maunya kita sahabatan kayak gini terus"

Diana memukul lengan limario untuk menutupi
Rasa kecewa yang tengah ia rasa, ia seperti dipaksa.
"Ya gue maunya  gitu, gue jugak nggak minat sama lo.gue udah tahu jeleknya .kalau gue sebutin.jennie bakalan mutusin Lo"

"Jangan dong,kita kan sahabat"

"Bercanda Lim, gue mana tega ngelakuin itu"

"Owh iya ntar malam gue mau kencan sama jennie.kencan ini adalah hadia dari ngerjain tugas tanpa nyontek.dan gue mau nyari tempat paling romantis." Beritahu Lim,

"Nggak perlu tempat romantis ,yang penting itu perlakuan nya, romantis nanti bakal dapat di perlakuan Lo, percuma aja tempatnya romantis kalo Lo sendiri kaku." Sahut Diana

"Terus gue harus gimana na?"

"Ya Lo cari momen yang pas buat genggam erat tangan Jennie biar Jennie ngerasa terlindungi dengan keberadaan lo, Tunjukin ke semua orang kalo Lo beruntung punya jennie.nyawa Lo itu jennie.lo haru jemput dan nganterin jennie sampai rumah.ingat! Sampai rumah, bukan nurunin di jalan."

I'm Good (jenlim)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang