(14)

1.2K 73 0
                                    

kelas POV

"saengnim! kalau saya ikut olimpiade matematika aja gimana? Untuk mewakili sekolah Minggu depan."ujar limario tiba-tiba

Seketika keadaan kelas sunyi tanpa suara
Dan perhatian mereka teralih ke arah pojok kelas dimana limario duduk sembari melipat
Tangannya di meja.cowok itu menjadi risih
Menjadi pusat perhatian seisi kelas.

Saengnim yang yang tengah menjelaskan
Pelajaran pun menghentikan penjelasanya
wanita yang tidak muda itu yang menjadi guru
Mata pelajaran matematika di ips menatap
Ke arah limario.senyum tipis ia lempar
Ke arah muridnya

Saengnim ini adalah salah satu guru yang tidak
Memandang limario dari satu sisi. Dia tidak
Pernah mempermasalahkan kepintaran limario
Yang masih kurang.satu hal yang ia pelajari dari murid nya itu adalah soal kejujuran.
Limario masuk kategori murid dengan kemampuan dibawah.tapi lim tidak pernah melakukan kecurangan saat ulangan .di bangga dengan nilainya yang belum pernah lebih 50 tanpa mencontek. Banyak murid yang sekarang mendapatkan nilai dia atas nya tapi dengan mencontek.bahkan tidak jarang pencontek sekarang mendapatkan nilai lebih besar dari orang yang di conteki.

"Gimana saem? Saya siap bimbingan 24 jam"
Ujar limario kembali.

"Seulgi tolong jidatnya limario di pegang panas nggak?"titah guru itu bermaksud bergurau seraya menunjuk ke arah seulgi yang duduk di meja yang bersebelahan dengan limario.

Tidak perlu minta dua kali, seulgi pun mengulurkan tangannya. Punggung tangannya ia ia tempelkan di jidat limario
"Gimana Seul?" Tanya saem penasaran.

"Dingin saem" sahut seulgi.

"Saya sehat kok saem, saya cuman pengen prestasi aja.olimpiade matematika kayaknya keren.bisa ikut aja udah keren.gimana nanti kalau saya menang." Ucap limario

Saengnem itu meletakkan spidol yang ia pegang wanita itu melangkah mendekati meja barisan paling depan
"Ulangan yang tadi di bagikan dapat berapa Lim?" Tanya guru itu.

Limario memang belum tahu hasil nilai ulangan nya pun langsung merogoh tas nya.tadi begitu di bagikan kertas ulangan nya langsung limario masukkan kedalam tasnya.ia sering sedih melihat nilainya.untuk itu ia memilih untuk tida melihatnya.

"Dapat berapa?" Tanya ibu guru itu sekali lagi

Untuk beberapa detik limario terpaku menatap
Nilai yang tertera di pojok kanan kertas ulangan nya yang di gores dengan tinta merah
cukup besar.ia tersenyum sinis melihat nilainya sendiri.

"Nol saem!" Itu bukan suara limario melainkan
Suara seulgi yang tadi melirik kearah kertas ulangan Lim.

Jawaban seulgi bagaikan sebuah lawakan karena mampu mengundang gelak tawa seisi kelas. Mereka tertawa lepas mentertawakan nilai limario.

Lim tersenyum kikuk seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal.malu

"Bangun Lim! Nilai segitu mau wakilin sekolah
Ngelawak Lo?"

"Kebanyakan mimpi sambil melek Lo lim!"

"pacar pintar Lo nya kayak gitu.belajat sama Jennie gih"

Limario hanya menghela nafas mendengar komentar-komentar dari teman sekelasnya itu
Komentar yang mengandung unsur hinaan yang di sembunyikan dalam gurauan itu tidak di masukkan ke dalam hat.karna hatinya ia khusus kan untuk menyimpan nama Kim Jennie seorang (bucin terosss😂).
Luka apapun tidak tidak akan ia biarkan masuk kehati nya. Ia tidak mau Jennie bersama rasa sakitnnya.

"Sorry Lim, gue tadi nggak bermaksud jadiin Lo bahan tawaan." Sesal seulgi.
Limario tersenyum tipis seraya memasukkan kertas ulangan ke dalam tas nya lagi.

I'm Good (jenlim)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang