"mau kemana?"tanya limario dengan suara cukup keras hingga mampu mengintrupsi seumah pengunjung Kantin.satu kakinya terangkat dan ujung nya menempel pada bingkai pintu.membuat palang kaki untuk menutup akses keluar seorang cowok yang menjadi target kenakalannya kali ini.
"Mau kekelas,udah selesai makan"sahut cowok itu dengan kepala terus menunduk menatap jari-jarinya yang tengah ia mainkan.
"Tunggu dulu,gue butuh bantuan Lo.lo mau kan bantuin gue?"tanya limario seraya menepuk pelan pundak cowok bernama D.o.tidak jauh berbeda dengan target-target sebelumnya.limario selalu memilih cowok dengan tampilan culun dan terlihat lemah.
"Harus bantuin.kalau ngak Lo dibantuin limario supayah ketemu ajal gimana.?"celetuk seulgi yang berdiri disamping limario.
Tangannya mendorong bahu DO sehingga cowok itu mundur beberapa langkah ."Kemaren ada yang ngak mau bantuin limario.paginya langsung ke'o"ujar jisoo yang tengah membenarkan letak kacamata mines yang memberikan kesan tersendiri baginya.
"I-ya.ma-u"sahut DO dengan terbata.
Limario mengacungkan jempolnya kearah DO sebelum akhirnya ngambil dari saku seragamnnya.
"Tolong beliin bakso 3 mangkuk,es teh manis 3,rokoknya tiga batang.jangan lupa anterin kemeja pojok tempat biasa nongkrong ngak pake lama dan korek jangan dilupakan."
Ujar limario seraya menyerahkan selembar uang ke arah DO"tapi uangnya.."DO menatap selembar uang puluhan ribu yang diberikan limario.selembar uang ini tidak akan cukup untuk membeli apa yang limario perintahkan.paling hanya cukup untuk membayar satu mangkok bakso.lalu sisanya bagaimana?DO ingin memprotes.tapi ia tidak memiliki keberanian.
"Kenapa?ngomong yang jelas cowok ko lembek gitu."desak limario
"Kurang banyak"
"Kurang?ya lomikir gimana carannya biar pas,bego!." Celetuk seulgi
"Lo yang bego ,Seul! Dia anak kelas unggulan kalo lu lupa"protes jisoo menimpuk pundak seulgi,pelan.
"Limario yang lebih bego!ulangan gua masih mending dapat 25.nah limario hampa.limario yang gede itu nilai pun pelanggaran,juara satu high school "kata seulgi yang sangat jujur.
Limario tidak pernah marah dengan ucapan seulgi maupun jisoo.yang sebenarnya menyakitinya.percayalah limario sering merasakan sakit hati dengan candaan dua temannya itu."Bego-bego gini punya pacar cantik yang penting masih hidup udah syukur"pungkas limario lalu tertawa pelan.
"Udah buruan Lo beliin,gua udah lapar .Lo mau gua rese disini,gua kalau lapar resennya ngak nanggung-nanggung!"bentak limario
"ada yang lagi praktek jadi preman ni!gininih kalau otak ngk dimanfaatkan dengan baik dan benar.lo jago berantem. bukan buat kayak ginian,Lim.gaya Lo kampungan,urakan,kayak ngak sekolah aja"dada limario mulai bergemuruh hebat setelah mendengar suara hanbin yang lagi-lagi merendahkannya.
"Lo cabut aja ngak usah.nurutin perintah otak udang.maklumin aja,limario nilai matematikanya nol,jadi gitu.uang sepuluh ribu mintak bannyak"ucap hanbin ditujukan kepada DO.DO tersenyum tipis.cowok itu mengucapkan terima kasih pada hanbin sebelum akhirnya berlari.
hanbin melangkah pelan.sekarang posisinnya
Berdiri dihadapan limario dengan jarak yang cukup dekat.tanngannya terulur menggapai pundak limario.selama beberapa kali,limario merasakan tepukan dipundak."Jangan sok jagoan disini,ingat.disini masih ada gua yang bakalan lawan Lo kalau lo mengusik murid-murid .Jagan sampai citra SMA high school buruk hanya karna satu sampah kayak lo.mikir!diamana-manaa Lo ngak berpaedah!"caci hanbin.
"Yah sok suci nih manusia! Pake acara ngehujat"celetuk seulgi yang tidak terima jika limario dicaci maki seperti itu.
"Cie yang sempurna!"gurau jisoo lalu diiringi tawa seulgi
