Kisah ini tentang perjuangan seorang pemuda manis yg bernama xiao zhan.
Berjuang untuk bertahan hidup dengan anak-anaknya, yg tidak di akui karna kesalah pahaman.
Baiklah segitu aja ya moga ada yg suka.
Untuk nama tokohnya aku pinjem ya, terima kas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*******
Flasback on.
"zhan pernah mengalami depresi ringan, dan anda tau penyebabnya apa?" tanya xuan lu. Yg di jawab gelengan kepala dari wang yibo.
"5 tahun yg lalu sebelum zhan dan anak-anaknya pindah kesini, ia selalu mendapat hinaan caci maki dari orang-orang yg berada di sekitarnya, sampai suatu hari ia dan anak-anaknya sedang berdagang kue-kue buatannya" xuan lu berhenti sejenak untuk meraup udara yg menipis di paru-parunya dan setelah merasa cukup ia pun melanjutkan ceritanya"
disitulah awalnya, ia dan anak-anaknya yg masih berusia 5 tahun waktu itu, masih sangat kecil untuk melihat kekerasan pisik yg di alami papa mereka, zhan di pukuli di hina, mereka bilang zhan gay menjijikan, jalang murahan yg melacurkan dirinya, dan di buang setelah prianya bosan padanya.
zhan yg tidak terima di bilang melacurkan diri pun melawan para bajingan itu, sesekali ia berteriak, "aku bukan pelacur" kata itu yg terus zhan ucapkan, ia berusaha untuk tetap berdiri demi melindungi anak-anaknya, tapi naas bagi zhan ia tidak menyadari salah satu dari mereka menyerangnya dari samping.
"papaa awas" teriak anak-anaknya tapi sayangnya semua sudah terlambat, pukulan itu tepat mengenai belakang kepalanya zhan. Zhan pun ambruk, melihat papanya terjatuh tersungkur anak-anaknya pun berlari menghampiri papa mereka.
Para bajingan yg melihat itu tidak tinggal diam mereka menarik tangan ketiga bocah itu dan mengikatnya.
Zhan yg melihat anak-anaknya diseret dan diikat tak terima ia pun berusaha untuk bangun, tapi sayang kakinya lebih dulu di tarik oleh orang yg memukul zhan tadi.
Plaak plaak.
Dua tamparan zhan dapatkan.
"berhenti memukuli papa ku"raung yuan, yg melihat papanya terus di pukuli.sedangkan sean dan xuan yg memberontak tidak luput dari pukulan oleh orang-orang itu.
Zhan yg melihat anak-anaknya di pukuli, ia tidak terima, ia pun berusaha bangkit untuk menyelamatkan anak-anaknya, tapi apa daya seluruh tenaganya sudah habis tak tersisa.
zhan yg sudah tidak bisa bergerak dan tidak bisa melawan hanya bisa pasrah, saat semua pakaiannya di lucuti. Para bajingan itu pun membuka kedua kaki xiao zhan, salah satu dari mereka sudah bersiap untuk memasukan panisnya kedalam lubang hangat zhan. Hingga penutup tiba-tiba sebuah suara menghentikan aksi bejat dari para bajingan itu, "polisi tolong disini ada yg di perkosa" teriak seorang wanita yg tak jauh dari tempat kejadian tersebut.
lagi-lagi xuan lu berhenti sejenak. Yibo hanya diam menyimak dengan sesama, tapi bisa xuan lu rasakan ruangan itu berubah menjadi mencekam, yibo sedang menahan diri agar amarahnya tidak meledak saat ini juga, ia pun menarik nafaas dalam dan menghembuskannya dengan pelan. Di rasa ruangan itu sudah mulai tidak sesuram tadi xuan lu pun melanjutkan ceritanya lagi.
Para bajingan itu yg melihat seorang wanita berlari menuju mereka dengan ponsel yg menempel di telinganya pun menjadi panik, mereka berusaha untuk kabur dari sana, tapi sayang tempat itu sudah di kebung oleh beberapa polisi yg kebetulan berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Dengan gerakan cepat para polisi itu meringkus kelima pira bejat itu, dan di bawa ke kantor polisi untuk menerima hukuman yg pantas untuk mereka.
Wanita yg melihat ke adaan zhan yg sangat menenaskan itu pun membuka jaz yg ia pakai untuk menutupi area privatnya, wanita itu pun minta salah satu dari polisi itu untuk membantunya membawa zhan ke mobilnya, dan dia membantu ketiga bocah malang tersebut. zhan yg hampir saja di perkosa itu pun pingsan.
"dua hari zhan tidak sadarkan diri, dan di malam ketiga ia di rumah sakit ia bangun, berteriak histeris ia terus maracau, dan setiap melihat petugas laki-laki yg masuk keruangan tempatnya di rawat. Ia akan berteriak histeris menangis dan tertawa begitu seterusnya".
Dan dari situ lah jiwa iblis dalam diri ketiga anak-anaknya muncul, malam itu juga mereka pergi ke kantor polisi, untuk membunuh kelima bajingan itu.
"kalian siap untuk bermain didi "ucap sean dingin pada kedua adiknya yg di balas anggukan dari keduanya. Mereka pun memasukan alat medis yg mereka curi dari ruangan xuan lu.
Setelah mereka sampai di penjara tempat 5 bajingan itu ditahan tanpa babibu mereka masuk, karna sudah tengah malam jadi para penjaga pun tidak terlalu banyak yg berjaga.
Mereka yg sudah menahan amarahnya langsung menggorok leher mereka hingga hampir putus, sean yg tidak puas karna mereka mati terlalu mudah ia pun memutilasi mereka semua tanpa ampun.
"da-dari mana anda tau,kalo sean dan kedua adiknya yg melakukan itu" tanya yibo, setalah mendengar semua cerita tentang istri dan anak-anaknya.
"malam itu aku tidak sengaja melihat mereka bertiga keluar dari ruangan ku, sambil menenteng plastik, aku mengira mereka akan membuang sampah yg belum sempat ku buang, tapi sayang pekiraanku salah besar, alat-alat medis ku hampir tidak ada disana. Dan aku pun berusaha mengejar mereka tapi terlambat mereka sudah pergi dengan taksi"ucap xuan lu.
"lalu anda membiarkanya anak-anak itu pergi, begitu maksud anda".
"tidak, tentu saja tidak, saya mengikuti kemana mereka pergi, dan yg membuatku terkejut mengapa mereka malah kepenjara, aku mengikuti mereka masuk sampai mereka berhenti di depan sel. para bajingan yg membuat papa mereka mengalami trauma dan depresi, dan saya melihat betapa kejamnya sean memotong tubuh tak bernyawa itu dengan tangan mungilnya"
"dari situ aku tau ternyata anak-anak itu sangat jenius dan kejam".
"anda tau mereka selalu mengharapkan kedatangan anda dari tahun ke tahun seperti yg selalu di katakan papa mereka, bahwa mereka hanya perlu menunggu anda datang, bahkan sampai sekarang mereka masih menunggu anda".
Yibo yg medengar kata masih menunggu pun menjadi lebih bersemangat untuk mendapatkan hati ketiga anaknya, ia akan berjuang untuk mendapat kan pengakuan dari anak-anaknya juga maaf dari mereka berempat.
