bab 15

1.4K 115 9
                                    

******Waktu berlalu begitu cepat sejak lomba itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******
Waktu berlalu begitu cepat sejak lomba itu. Wang yibo di sibukan dengan proyek pembangunan mall yg sudah yg sekarang selesai di bangun itu. Dan minggu depan akan di adakan acara perersmian untuk membuka mall baru itu.

Disisi lain. Tepatnya di rumah zhan. Saat ini tengah kedatangan tamu.

"ada angin apa yg membuat tuan muda jiang berkunjung ke rumahku hmm?" canda zhan pada jiang cheng.

"ck kamu ini, tamu datang bukannya di suguhkan makanan ato minuman, ini malah langsung di cerca,, iiiss menebalkan" ketus a-cheng.

"oooh jadi kesini mau makan, hao hao hao, nanti kita makan, sekarang katakan kenapa kamu kemari, karna setau ku kamu sangat sibuk" masih dengan candaan zhan bertanya.

"ini".

"hah undangan?, kamu mau menikah a-cheng, dengan siapa?, syukurlah akhirnya kamu laku juga"ucap zhan yg membuat jiang cheng merotasikan matanya malas. Ini ni yg membuatnya kadang malas ngobrol berdua dengan zhan, pasti ia akan terus-terusan di ledekin.

"bukan, makanya buka dulu, terus baca dengan teliti" masih dengan nada ketusnya.

"hah mengecewakan, ku kira ini undangan pernikahanmu, kenapa diri mu itu tidak laku-laku" ucap zhan sambil membuka undangan itu.

"acara peresmian mall baru?"

"ya, acaranya minggu depan, aku harap kamu dan ketiga keponakan ku bisa datang, ngomong-ngomong dimana mereka?".

"entahlah mereka tadi tidak bilang, mereka cuma bilang akan keluar sebentar"

"papaaaa, kami pulang".

"nah tu panjang umur mereka"

"waaahh ada paman a-cheng, paman bawa apa untuk yuan" yuan berlari dan langsung memeluk a-cheng.

"salam paman lama tidak bertemu" ucap sean sopan dan membungkukan badannya. Kalo xuan jangan di tanya. Ia tidak akan mengeluarkan suaranya.

"bagaimana kabar kalian?, kalian sehatkan?" tanya a-cheng.

"baik paman dan kami sehat, tumbeng paman berkunjung?".

"paman sibuk dengan proyek yg paman kerjakan, tapi sekarang sudah selesai" ucap a-cheng.

Obrolan mereka terus berlanjut hingga tak terasa malam telah tiba, jiang cheng pun pamit pulang.

"baiklah zhan, anak-anak aku pulang ya, dan jangan lupa untuk datang"

"pasti paman kami akan datang" jawab yuan semangat.

Jiang cheng pergi dari rumah zhan, kini tinggal keempat laki-laki berbeda usia itu, mereka mengobrol ria sambil menonton tv, jangan lupa dengan cemilan kesukaan mereka masing-masing.

"bosannya" keluh yuan.

"kalian tidur gih besok harus sekolah"

"ya paa"

kisahku  (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang