bab 14

1.3K 120 6
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca.

****
Panggilan dari seorang wanita canti itu memotong ucpan yibo.

"sayang aku merindukan mu" ucap wanita cantik itu memeluk tubuh kekar yibo dan mencuri kecupan singkat di bibir pria wang itu.

"ziyi malu depan umum"ucap wang yibo dingin dengan wajah datarnya. Wang yibo dan meng ziyi menikah tiga tahun yg lalu.

"memangnya kenapa aku kan isrti" ziyi bergelayut manja di lengan suaminya. Pemandangan itu tak luput dari tatapan ketiga bocah kembar yg ada dalam mobil itu. Dengan tatapan berbeda beda yg sulit untuk di jelas kan, karna jengah melihat pemandangan yg menurutnya sangat memalukan dan tidak tau tempat itu xuan memanggil kepala sekolah untuk segera pergi dari sini.

"pamaan chen ayo pulang"teriak xuan dari dalam mobil. Yuchen yg mendengar dirinya dengan sebutan paman, bukan kepala sekolah pun, langsung pamit dari hadapan kedua pasang suami isrti itu.

"maaf tuan wang, kalo begitu saya permisi" ucap yuchen. Dan pergi dari sana tanpa menunggu jawaban dari sang lawan bicara, sebenarnya yuchen jengah melihat kelakuan istri dari wang yibo itu, yg lebih tepat kalo di bilang wanita penggoda dari pada seorang isrti. Yuchen masuk ke dalam mobil melajukan mobilnya untuk kembali ke yumeng.

Skip.

Ketiga bocah itu kini sudah berada di rumahnya. Papa mereka masih di toko, karna tadi mereka langsung di antar oleh yuchen pulang.

"ge apa menurut gege kita kasih tau papa ato tidak tentang pertemuan kita dengan orang itu?"yuan bertanya.

"sebaiknya tidak usah"jawab xuan.

Ia tidak mau papanya sedih lagi seperti waktu di toko tempo hari lalu, xuan tidak mau melihat papanya menangis lagi di waktu malam, hanya gara-gara orang itu.

"sebaiknya kita istirahat ayo"ajak sean, yg di anggukin kedua adiknya.

Sorenya zhan pulang dari toko melihat lampu rumahnya menyala, yg menandakan anak-anaknya sudah pulang.

"papa pulaaaang"teriak zhan.

"papaaaa, kami rinduu" balas ketiganya ikut berteriak. Mereka menubruk tubuh kurus papa mereka. Untung saja zhan tidak terjungkal kebelakang.

"kalian sudah makan?"tanya zhan. Yg di jawab gelengan kepala dari ketiganya.

"baiklah papa mandi dulu setelahnya kita makan malam di luar malam ini" ucap zhan. Yg membuat ketiganya bersorak gembira, jarang-jarang mereka semua makan diluar.

"apa kalian sudah mandi" tanya zhan.

"sudah dong"jawab yuan penuh semangat. Ngomong-ngomong soal lomba itu mereka bertiga yg menjadi pemenangnya.

Begitu mereka selesai bersiap, mereka pun keluar dari rumah,, mereka semua masuk ke dalam mobil, zhan pun melajukan mobilnya keluar dari perkarangan rumahnya, menuju restoran untuk makan malam bersama anak-anaknya. Anggap saja sebagai perayaan atas kemenangan ketiga anaknya. Karna zhan yakin pasti anak-anaknya yg menjadi pemenangnya.

Sampainya mereka di restoran yg di tuju, mereka semua turun dari mobil dan dengan penuh semangat ketiga bocah itu masuk kedalam restoran. Mereka memesan makanan kesukaan masing-masing.

Kita tinggalkan dulu zhan dan ketiga anaknya, kita pindah ke rumah yibo.

Saat ini wang yibo sedang berada di ruang kerja pribadinya, ia sedang menghubungi seseorang.

"cari informasi tentang ketiga bocah itu"

.....

"hmm,,ku beri waktu sampai besok" yibo pun mematikan sambungan telponnya. Wang yibo tidak bisa tenang setelah melihat ketiga bocah kembar itu. Pikirannya kembali kemasa 11 tahun yg lalu dimana ia mengusir zhan dari rumahnya. Dan dengan kejamnya ia menceraikan zhan, tanpa mau mendengar penjelasan dari zhan. Ia terlalu terbawa emosi dan gelap mata sampai ia melayangkan tangannya ke wajah zhan.

Sekarang ia terus di hantui oleh wajah ketiga anak itu, ia yakin anak-anak itu ada hubungannya dengan zhan. Mengingat tempo hari ia bertemu dangan mantan isrtinya itu. Itulah sebabnya ia menyuruh orang untuk mencari tau tentang ketiga anak itu. Ia harus membuktikan sesuatu agar semuanya jelas.

Wang yibo terus merenung di ruang kerjanya, sampai suara pintu terdengar, yg membuatnya mari berhenti merenung sejenak. Ia pun menyuruh orang itu masuk.

Ceklek.

Suara pintu terbuka, menampilkan seorang wanita cantik berdiri di depan pintu.

"yibo, jie-jie boleh masuk" tanya wanita itu, yg tak lain dan tak bukan  adalah wang li qin.

"hmm"

Li qin pun masuk dan tak lupa menutup rapat pintu itu. Li qin duduk disofa panjang yg ada di ruangan itu.

"ada apa jie?"

"yibo apa kamu mengenal kedua bocah itu?"

"tidak"

"tapi kenapa wajah mereka sangat mirip denganmu, waktu kamu berumur 10 tahun?"

"aku tidak tau jie"

"yibo apa kamu pernah melakukannya dengan seorang gadis yg tinggal di yumeng?".

pertanyaan yg tak masuk akal dari kakaknya itu membuat yibo terkejut. Yibo akui dia memang berengsek karna telah menyia-nyiakan orang yg pernah ia cintai, bahkan mungkin sampai sekarang ia masih mencintai zhan, hanya saja ogenya lebih mendominan. Tapi ia tidak sebejat itu untuk menebar benihnya ke sembarangan orang, bahkan ziyi saja yg bersetatus istrinya tidak pernah ia sentuh.

Pernah satu waktu ziyi dengan sengaja memberikannya obat perangsang, agar ia mau menyentuh dan menyetubuhi isrtinya itu, tapi yibo lebih memilih mengurung dirinya di kamar pribadinya. Maksudnya kamar pribadi itu, kamarnya bersama zhan ya.

Soalnya setelah ia mengusir zhan malam itu, keesokan paginya ia melihat semua barang-barang yg ia berikan pada zhan, masih tertata rapi di dalam lemari pakaian mereka, termasuk hape keluaran terbaru yg ia belikan untuk zhan, twrsimpan rapi disana.

Tapi karna ia masih emosi, ia tidak terlalu memikirkannya, waktu itu yg ada dalam pikirannya bahwa ia telah di tipu mentah-mentah.

"jie, aku tidak sebejat itu"

"terus kenapa wajah mereka begitu mirip denganmu?"

"mana ku tau?"

"sebaiknya jie-jie keluar dari sini, dan renungkan kesalahan jie-jie juga" ucapan yibo yg paling panjang setelah 11 tahun berlalu, biasanya yibo bicara paling panjang cuma 3 ato 4 kata saja. Li qin pun keluar dari ruangan adiknya dengan perasaan bingung, memangnya kesalahan apa yg ia lakukan hingga yibo menyuruhnya merenungi kesalahannya, dengan acuh tak acuh li qin menggedikan bahunya tak mau ambil pusing.

Besok paginya. yibo mendapatkan imael dari orang suruhannya itu, ia membuka imael itu. Dan membacanya dengan sangaaat teliti, tapi ia harus menelan pil kekecewaan, orang yg ia suruh itu benar-benar tidak becus. Mencari informasi tentang tiga bocah saja ia tidak bisa di andalkan.

Ia mengambil ponselnya untuk menghubungi orang surihannya itu.

"katakan"

"maaf kan saya tuan wang, saya tidak bisa menerobos informasi tentang ketiga bocah yg anda katakan itu, jawab orang di sebrang sana takut-takut.

"maksudmu?"

"data ketiga anak itu di rahasiakan, ato mungkin marga yg mereka gunakan marga dari sang ibu"orang itu menjelaskan.

"marga ya"gumam yibo yg masih bisa di dengar oleh orang di seberang sana. Yibo pun mematikan sambungan telponnya sepihak tanpa perlu repot-repot menunggu jawaban dari orang itu.

****

Tbc.

Bay-bay

kisahku  (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang