Sementara itu kini viren mengajak calon menantunya ah- maksudnya mengajak blaze berkeliling dan melihat beberapa benda benda koleksi viren
"Skala dari big slayer, pasak leng kapten sougo, roda dari jam langit, pakaian Hero pink halilintar, dan ini... Ini pedang anacondrai. Bilah paling tajam yang pernah ada, cocok untuk prajurit terhebat yang pernah berperang di pulau rintis" ucap viren sambil memperlihatkan pedang itu yang dapat memotong apapun dengan mudah karena pedang Anacondrai itu memanglah sangat tajam
"Mengapa kamu menunjukkan semua ini padaku? kamu sadar kalau kamu tidak memegang tongkat itu sekarang, aku akan menjatuhkanmu di sini" ucap blaze dengan berani
"Wakana benar. Bahkan tanpa kekuatanmu, api masih menyala terang di dalam dirimu. Berbeda denganmu dan wakana sayangku, yang mewarisi kekuatan dari ibunya, aku tidak pernah dilahirkan dengan kemampuan alami sedangkan kemampuan Aqua itu juga warisan dari kakeknya atau lebih tepatnya ayah mertuaku. Aku diberitahu bahwa aku tidak akan berarti apa-apa, tapi aku akan menunjukkan kepada mereka bahwa mereka semua salah. Lihat, aku menyebutnya serangan brigade gelap!!" Ucap viren lalu menunjukkan sebuah lukisan pasukan alien Anacondrai
"Itu indah, bukan? merah, ungu, ungu super gelap. Setelah aku mengalahkan teman blackberry kecilmu dan mengambil kekuatannya, aku akan memiliki semua elemen yang aku perlukan untuk membuat mantra yang akan mengubah aku dan pengikut ku menjadi Anacondrai. Dengan kepergianmu dan teman-temanmu, tidak ada yang bisa menghentikanku. Tapi aku sudah melihat di dalam kepalamu, aku tahu kamu masih cemburu Gempa terpilih menjadi Hero terpilih. Mungkin saja kau, pernahkah kau bertanya-tanya bagaimana rasanya memiliki begitu banyak kekuatan yang mengalir melalui pembuluh darah mu? ya, kau punya. Banyak sekali potensi dalam dirimu blaze, aku ingin memberimu kesempatan untuk menemukannya" ucap master viren kini mencoba menghasut blaze untuk menjadi bagian dari pasukannya dan menyerang teman temannya
"Aku tidak akan pernah mengkhianati teman-temanku!" Ucap blaze menolak untuk mengikuti viren dan melawan teman temannya
"Tentu saja, tapi bagaimana jika aku juga memberitahumu bahwa ada rahasia tentang orang tuamu yang tidak pernah diungkapkan oleh indramu? rahasia gelap" ucap master viren masih coba untuk menggoda blaze
"Orang tua ku? rahasia apa?" Tanya blaze kini mulai tergoda untuk menjadi bagian dari pasukan viren karena master viren mengetahui rahasia tentang kedua orangtuanya
"Begitu banyak pertanyaan yang bisa dijawab dengan begitu mudah" ucap master viren
"Master, saat malam tiba Hero terpilih akan segera bergerak" ucap cold memberi laporan kepada tuannya
"Pikirkan tentang itu, blaze" ucap master viren lalu segera pergi diikuti oleh cold
"Hum...." Gumam blaze mulai memikirkan tawaran dari viren
Sementara itu di luar terlihat gempa, ice, maripos, dan earthquake masih mengawasi dan akan segera masuk ke dalam
"Ingat, hancurkan tongkatnya dan kekuatan semua orang akan kembali. Kau datang ke sini untuk membuat tim mu utuh, dan menyelesaikan pekerjaan" ucap earthquake
Lalu keempatnya pun langsung menyusup masuk, mereka mengalahkan para penjaga yang menjaga di luar dan masuk dengan mudah tapi tentu saja di dalam juga ada banyak penjaga dan kini para penjaga pun mengepung mereka
"Jumlahnya terlalu banyak" ucap gempa
"Kalian berdua pergilah!!" Ucap maripos lalu melawan para penjaga itu bersama dengan ice sedangkan gempa dan earthquake segera maju
Saat berada di perjalanan tiba tiba ada sebuah api hitam yang mengarah kepada mereka tetapi untungnya mereka bisa menghindarinya
"Gempa awas!!" Ucap earthquake lalu mendorong anaknya agar tak terkena api hitam itu yang ternyata berasal dari cold
"Pergilah nak, yang satu ini adalah lawanku" ucap earthquake
"Semoga beruntung" ucap gempa
"Ayahmu tidak percaya padamu" ucap cold lalu menyerang gempa tapi bisa dihindari oleh anak itu
"Aku tahu, aku tidak sedang berbicara dengannya" ucap gempa lalu segera pergi duluan meninggalkan ayahnya kini berhadapan dengan cold
"Sama seperti saat di halaman latihan" ucap earthquake lalu mengambil salah satu pedang yang kebetulan ada di sana
"Hanya saja kali ini aku menolak kalah!" Ucap cold lalu mengambil pedang Anacondrai yang kebetulan ada di sana lalu melawan earthquake sekali lagi sama seperti saat mereka masih muda
Gempa berlari menyusuri lorong sampai tiba tiba pintu jebakan terbuka dan membuat gempa jatuh kedalamnya
"Owh! Pintu jebakan Viren!" Ucap gempa benar benar kesal dengan banyaknya pintu jebakan yang dimiliki oleh viren
Gempa pun mulai berdiri dan tiba tiba dia mendengar suara sang ular besar Anacondrai yang kini mengejarnya dan tentu saja kini gempa hanya bisa melarikan diri sampai tiba tiba blaze muncul di gua ruangan lain dan menyuruh gempa untuk mengikutinya
"Gempa di sini! Ayo cepat!!" Ucap blaze yang membawa obor memanggil gempa untuk mengikutinya dan gempa pun segera menghampiri remaja api itu
"Blaze, kau melarikan diri? Apa yang telah terjadi?" Tanya gempa kepada remaja api itu
"Aku berhasil lolos, tetapi viren mengambil semua kekuatan kami, jika kami dapat menemukannya" ucap blaze yang kini berjalan di depan gempa
"Tidak ada waktu lagi, aku harus menghentikan viren sendirian jika harus" ucap gempa dan kini blaze pun menatapnya dengan pandangan yang sangat menyesal
"Apa? Ada apa?" Tanya gempa yang sadar akan tatapan menyesal blaze
"maafkan aku Gempa" ucap blaze lalu mematikan obor apinya yang membuat seluruh tempat itu kini menjadi gelap gulita
"Ini semua akan masuk akal ketika semuanya berakhir" ucap suara dari blaze yang langsung menghilang
Gempa pun coba mencari asal suara itu dengan insting nya yang kini membawanya ke tengah tengah arena pertarungan
"Blaze! Blaze! Kamu dimana?" Ucap gempa memanggil manggil blaze
Lampu pun menyala dan ternyata gempa baru sadar dia berada tepat di tengah tengah arena pertarungan dan di sana juga ada sebuah papan emas yang terdapat foto gempa yang kini melawan master viren sendiri
"Babak final semuanya berakhir di sini!!" Ucap master viren yang tiba tiba saja muncul
"Kau, kau menarik blaze ke arahku!" Ucap gempa
"Seperti yang kubilang, hanya satu yang tersisa” ucap master viren
Gempa pun menggunakan kekuatan elemennya untuk menyerang tetapi master viren menggunakan kekuatan elemental speed untuk menghindar dari serangan gempa
"Oh ayolah. Apa kau hanya akan menggunakan satu elemen ketika aku memiliki sisanya? Ghost!!" Ucap master viren lalu tiba tiba diapun menggunakan kekuatan master of ghost dan menghilang
"Aku tahu apa yang sedang kau lakukan. Perang anacondrai sudah berakhir, kau hidup di masa lalu!" Ucap gempa
"Saya memutuskan kapan semuanya berakhir. Siapa yang tidak suka ledakan dari masa lalu? Plant!" Ucap master viren lalu menyerang menggunakan tanaman rambat tetapi gempa bisa menghindari itu
"Fire!" Ucap master viren lalu menyerang lagi menggunakan api yang kini berhasil sedikit mengenai gempa
"Saat pengikutku menjadi anacondrai, pulau rintis akan dikendalikan oleh mereka yang pantas mendapatkannya, yang paling kuat!! Gravity!!" Ucap master viren lalu menggunakan kekuatan elemental gravitasi yang membuat kini ruangan itu gravitasinya nol dan membuat gempa kini melayang ke atap
"Kekuatan yang kamu miliki adalah yang dicurinya. Kekuatan nyata tidak perlu diambil dari orang lain. Kekuatan nyata menghentikan orang sepertimu!" Ucap gempa berhasil dihajar terus terusan oleh master viren tetapi kini gravitasi kembali normal dan diapun menggunakan kekuatan bola energi untuk menyerang viren tetapi Viren berubah menjadi manusia metal dan berhasil menangkis serangan itu yang kini malah berbalik mengenai gempa dan kini anak itupun kalah
"Hanya satu yang tersisa hahahahahaha!!!" Ucap master viren dengan tawa jahatnya dan foto gempa pun patah yang artinya gempa lah yang kalah di pertarungan terakhir ini
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Hero Elemental Master (Elements Tournament (season 4))
PertualanganKetika Thorn mengorbankan dirinya untuk menghentikan Digital Retak'k, kekuatan Senjata Elemental membuka kemampuan baru dalam dirinya, mengungkapkan lapisan titanium baru. Pengiriman energi yang sangat besar menghancurkan sebagian dirinya dan menyeb...