Hi sayang ❤️
Jangan lupa Vote dan Comment.
.
.
.Happy reading
.
.
.☀️ Mr.Devil 🌻
.
.
.
Bel istirahat berbunyi...Di mana beberapa siswi dan murid pria lainnya, dengan segera saling berebut untuk mendekat pada seorang Miu-- murid baru berparas tampan dan menawan, yang sejak kemarin menjadi bagian di kelas mereka.
"Miu." Sapa satu gadis bernama Gyna.
Namun, Miu hanya menatap datar pada mereka yang mengelilingi mejanya.
"Miu, apa kamu ingin makan siang bersama? Aku-"
"Miu, mari makan siang bersamaku." Sahut satu siswi lain bernama Charl, membuat Gyna mendengus kesal seraya menatapnya dengan tajam.
"Apa maksudmu mendorongku!" Gyna menarik Charl, membalas tindakan gadis tersebut.
"Hei! Jangan menarik pakaianku! Berani sekali kau!"
"Apa!" Gyna menantang.
"Dasar menyebalkan!" Charl menarik surai panjang Gyna, di mana hal tersebut menciptakan sebuah keributan di antaranya.
Gyna yang tidak terima, segera membalas tindakan Charl untuk ke sekian kali-- namun, Miu yang menyaksikan hal tersebut, seperti tidak tertarik sama sekali, bahkan untuk sekedar melerai mereka.
Hingga seperdetik setelahnya, suara pukulan meja memecah suasana, membuat seisi kelas hening-- termasuk Gyna dan Charl.
"Hoi! Bisakah kalian diam?" Tegas satu murid wanita bernama Amanda, yang memiliki kursi tepat belakang Miu berada.
Mereka semua saling menatap, masih terdiam menatap Amanda-- siswi yang mereka tau, adalah seorang gadis tomboy dan tukang tidur di kelas mereka. Ahh, mereka bahkan cukup segan pada Amanda, karena gadis tersebut juga sangat ahli dalam berkelahi.
Di tengah keheningan, Miu mengulas senyuman tipis-- yang lalu bangkit dari duduknya. Melempar senyuman hangat dengan singkat pada Gyna dan lainnya, hingga kemudian melangkah untuk menuju pintu.
Namun, langkah Miu tertahan seketika-- saat Kao dan 5 temannya berdiri untuk menghadang.
"Kita perlu bicara." Ucap Kao dengan arogan, membuat Miu mengerutkan kedua alis seraya menatapnya.
"Ahh, kau lagi. Apa kau masih ingin membahas mantan kekasihmu untuk-"
"Tutup mulutmu." Kao melipat kedua tangan di depan dada, mendekatkan tubuhnya seperti memberi peringatan.
Ayolah! Kao akan menjadi berani jika dia bersama teman-temannya, atau para bawahan yang ia bayar.
Ingat?
Kao tidak memiliki bakat selain membuat masalah dan menggunakan uang untuk melakukan apapun yang dia inginkan.Kao memberi kode melalui tatapan matanya-- hingga lima temannya itu menarik Miu untuk keluar dari kelas.
Di waktu bersamaan, para murid lainnya seketika cemas-- namun mereka tidak bisa mengikuti ke mana Kao membawa murid tampan pujaan hati mereka itu, karena mereka tau jika Kao tidak suka mereka ikut campur tentang apapun yang dia lakukan.