Hai sayang, aku kembali ❤️
Jangan lupa Vote dan Comment, ramaikan seperti biasa.
Jika di chapter ini aku mendapatkan Vote yang menyenangkan, serta banyak komentar unik tentang apa yang kalian rasakan karena chapter ini... maka aku akan benar-benar segera menunjukan ending dari kisah Mr.Devil ini.
.
.
.So?
Mari nikmati karya fiksiku ini, dan jangan pikirkan hal-hal yang membuat kalian tidak nyaman di luar sana.
Mari menghalu bersama, dan bahagia dengan cara kita ❤️
Ohh, satu hal lagi...
Hahaha, maaf sebelumnya... aku cukup bingung untuk memutuskan ending story ini karena aku memiliki 3 draft dengan alur yang berbeda dan aku sedang memikirkannya, memilih mana yang harus aku masukan.
Jadi, terima kasih sudah sabar menunggu, dan maaf atas kegabutanku, kepalaku muncul ide lagi dan lagi, dan itu membuatku harus memilih bagiannya. Aku terpaksa menundanya.
Tapi tenang saja, aku akan berusaha memberi yang terbaik dan hal mengejutkan untuk kalian ❤️
Aku tunggu Vote dan Komentarnya ya.
Oke sayang ❤️
.
.
.Selamat membaca 🩷
☀️🌻
.
.
.Pukul 5 sore, Miu masih terdiam di sebuah halte-- mendudukan tubuh seraya menatap kosong ke atas langit. Hal menyesakan di dadanya, membuat dirinya ingin menangis-- namun, air mata tersebut seakan enggan bekerja sama. Entahlah, Miu merasakan banyak hal di dalam hati dan pikirannya.
Miu sangat terluka dengan kedua orang tuanya-- yang seharusnya menjadi rumah ternyaman untuknya, dua orang yang sangat ia harapkan akan memberinya rasa cinta dan kasih sayang yang indah serta penuh kehangatan. Tidak banyak, meski hanya sedikit-- tapi Miu akan sangat bersyukur jika ia bisa mendapatkannya.
Rasa kecewa, terluka, dan hal mengerikan lainnya-- bahkan harus ia terima sejak kecil.
Ingat?
Miu tidak pernah mendapatkan kebebasan selama hidupnya, termasuk dengan siapa ia akan jatuh cinta.Jika kalian bertanya mengapa Miu sekacau itu?
Ya, karena dia hanya tak dapat mengendalikan diri, dia sudah jatuh hati pada Kana-- namun ia mencoba memberontak, karena ia tau-- pada akhirnya semua akan rusak karena sang ayah, membuatnya sulit mengendalikan tindakannya karena menahan perasaan.Miu melakukan banyak tindakan tidak masuk akal, yang bahkan sering tidak ia sadari jika hal tersebut menyakiti Kana. Miu hanya ragu dan penuh rasa takut, namun ia juga selalu meledak dan tidak dapat mengendalikan diri dan perasaannya jika sudah berhadapan dengan Kana.
Membingungkan?
Ya, Miu bahkan cukup frustasi akan hal itu.Miu ingin memiliki Kana, tapi bagian hatinya yang lain mengatakan jika semua sangat mustahil. Sejak dulu, semua hal yang ia sukai bahkan tidak ada satupun yang bisa ia gapai-- semua tentang hidupnya sudah di atur oleh sang ayah, tanpa terkecuali. Mulai dari pergaulan, cinta dan banyak hal lainnya. Tragis!
