Hai sayang ❤️
Sisah satu chapter lagi nih, apakah kalian sudah siap melihat ending dari story yang satu ini?
Jika ya... maka jangan lupa untuk ramaikan story ini seperti biasa, dengan memberikan Vote dan komentar menarik yang kalian pikirkan untuk Chapter kali ini.
Jika rame seperti biasa, maka aku akan segera memberikan chapter endingnya dan lalu melanjutkan story baruku yang lain.
.
.
.Selamat membaca 🩷
.
.
.☀️ Mr.Devil 🌻
🩷🩷🩷
Kana terbaring tak berdaya, usai beberapa pria asing menyerangnya tanpa peringatan-- memukulinya, bahkan menginjak tubuh lemahnya tanpa perasaan.
Di balik hal tersebut, sebuah senyuman kepuasan namun penuh dendam-- terukir di bibir seorang wanita muda, wanita yang sejak pagi mengikuti ke mana Miu pergi.
Tunggu! Wanita?
Ya, dia adalah Lucy, calon tunangan Miu.Lucy cukup curiga, atas tingkah Miu beberapa hari terakhir ini. Di mana hal tersebut membuatnya segera mencari tau, terlebih ia pernah mendapati Miu menyimpan kontak seseorang dengan nama yang khusus-- My Kitten.
Ayolah, Lucy sendiri bahkan mendapati Miu tidak menyimpan kontak dirinya, namun ia menemukan nama special lain di ponsel pria itu.
Malam di mana Miu dan Joss mendatangi rumah Kana, di sana Lucy juga turut melakukannya-- hanya saja ia memantaunya dari kejauhan, yang lalu akhirnya pulang lebih dulu sebelum Miu menemukan kehadirannya.
Dan ya, Lucy mengatur hal gila setelahnya, terlebih saat ia benar-benar mendapati Miu kembali ke rumah Kana di pagi hari. Lucy menghubungi beberapa berandalan yang ia bayar, yang lalu menuntun mereka untuk turut mengikuti Miu.
Berandalan tersebut segera menyeret Kana, usai memastikan mobil Miu kembali melaju jauh. Di mana Kana yang tak mampu melawan, dengan segera di seret paksa.
Apakah Kana tidak berteriak minta tolong?
Tentu sudah, tapi mereka lebih dulu berhasil menyeretnya ke dalam mobil-- dan membawa Kana pergi dengan segera, menuju jalan yang sepi.Sedangkan Lucy?
Wanita itu turut dengan para berandalan itu, hanya saja Lucy menggunakan sebuah taxi. Ayolah, akan sangat mencolok jika dia menggunakan mobilnya sendiri, karena Miu akan mengenalinya.Kana memejamkan kedua matanya, memeluk tubuh tak berdayanya yang meringkuk di atas trotoar jalan. Beberapa pria itu pergi satu persatu, usai Lucy puas akan hal tersebut. Kana sempat melihat bagaimana wajah wanita itu, meski sedikit samar.
"Kau harusnya sadar posisimu, menjauh dari Miu-- atau aku akan melakukan hal yang lebih jauh dari ini." Lucy menendang tubuh Kana sejenak, sebelum akhirnya ia pergi dari sana. Meninggalkan Kana begitu saja, dengan lebam hampir di sekujur tubuhnya.
.
.
.
Amanda mengerutkan kedua alisnya-- saat ia melaju dengan mobil milik sang ayah, untuk mencoba memotong jalan. Ya, Amanda memang kerap berangkat sekolah bersama sang ayah yang hendak bekerja.Dengan segera, Amanda meminta sang ayah menepikan mobilnya, yang lalu segera keluar dan berlari ke belakang-- untuk melihat kembali remaja dengan seragam sekolah yang sama dengannya, tengah meringkuk tak berdaya di atas trotoar.