Sudah empat hari sejak mengetahui si brengsek itu putus dengan Renjun. Pada hari berikutnya, Renjun datang ke kantor terlihat seperti dirinya lagi. Dilihat dari segala aspek, dia terlihat benar-benar sudah melupakan si tolol itu. Tapi Yuli terserang flu, sehingga Doyoung harus menjadwal ulang makan siang kami untuk minggu depan. Dengan jadwal akhir pekan yang Renjun miliki, ini mungkin pilihan terbaik.
Oh yeah. Hanya satu detail kecil yang perlu kalian tahu: Aku belum berhubungan seks sejak dua belas hari terakhir.
Dua belas hari.
Dua ratus delapan puluh delapan jam tanpa seks. Aku tak bisa menghitung sampai ke menitnya—ini terlalu menyedihkan. Ingat dulu aku pernah bilang 'hanya bekerja dan tidak bermain membuat Jeno menjadi cowok yang gampang marah?' Nah, pada titik ini, Jeno praktis sudah menjadi psikopat, oke?
Dua belas hari mungkin terlihat bukan waktu yang lama bagi kalian orang amatir di luar sana, tapi untuk orang sepertiku? Ini rekor terkutuk. Aku tak pernah mengalami kemarau seperti ini sejak musim dingin tahun 2017. Bulan Januari itu, badai salju besar menyelimuti kawasan kota dengan salju setebal dua puluh delapan inci. Hanya kendaraan dinas yang diizinkan berada di jalanan, jadi aku terjebak di penthouse bersama orang tuaku.
Dan saat itu aku berumur tujuh belas. Tahun dalam kehidupan seorang cowok ketika semilir angin sudah cukup mengakibatkan dirinya ereksi. Aku menghabiskan begitu banyak waktu di kamar mandi, ibuku mengira aku terkena virus. Akhirnya, setelah hari ketujuh, aku tidak tahan lagi. Aku menerjang badai dan berjalan ke kondominium Choi Jisu di pinggiran kota. Kami bercinta seperti kelinci di kloset petugas kebersihan gedung orang tuanya.
Dia adalah gadis yang baik.
Namun, sekali lagi, aku telah mengurangi masturbasi di kamar mandi. Ini memalukan. Aku merasa begitu kotor. Bukan berarti ada yang salah dengan bermasturbasi di pagi hari. Terutama kalau, seperti aku sendiri, malam Minggu akhir pekan lalu seharusya adalah malam bercinta namun aku harus melewatkannya karena kewajiban mengikuti acara keluarga. Tapi bila itu satu-satunya tindakan yang dapat kau lakukan? Yah, ini sungguh..menyedihkan.
Alasan di balik paceklik seksualku yang berkepanjang saat ini? Aku menyalahkan Renjun. Ini semua salahnya.
Rupanya, hati nuraniku mulai tumbuh. Aku tak tahu kapan ini terjadi, Aku tak tahu bagaimana ini bisa terjadi, tapi aku tidak menyukainya.
Jika aku bisa, aku akan menghancurkan tokoh kartun keparat Jiminy Cricket—seperti kecoa.
Karena kalian tahu bahwa beberapa orang memiliki kemampuan Gay-dar? Yah, aku punya Dump-dar: Itu berarti aku bisa mengenali seorang wanita yang baru saja dicampakkan berjarak satu mil jauhnya. Mereka gampang di dapat. Yang kalian harus katakan pada mereka hanyalah bahwa mantan pacar mereka adalah seorang idiot karena membiarkan mereka pergi, dan mereka akan memintamu untuk menyetubuhi mereka.
Renjun sekarang termasuk dalam kategori dicampakkan. Seharusnya menjadi sesuatu yang pasti, bukan?
Salah. Di sinilah Jiminy mengangkat kepala serangga kecilnya yang jelek.
Aku tak sanggup untuk melakukan pendekatan padanya. Gagasan itu membuatku merasa seperti seorang predator terkutuk. Sulit dikatakan apakah dia masih rentan atau tidak. Dia terlihat tidak begitu rentan, tapi kalian tidak pernah tahu. Dia mungkin hanya berpura-pura seolah segalanya baik-baik saja. Dan jika dia ternyata berpura-pura—masih terluka dan rapuh—bukan begitu caraku menginginkan dia. Ketika itu terjadi antara Renjun dan aku, aku ingin dia merobek pakaianku, dan pakaiannya sendiri, karena dia tak sabar menunggu sedetik pun agar kejantananku menghentak ke dalam dirinya. Aku ingin dia merintih memanggil namaku, mencakar punggungku dan menjerit karena kehebatanku semata.
KAMU SEDANG MEMBACA
messy [noren]
Fanfiction[Remake story] Original story Tangled by Emma Chase Sinopsis; Lee Jeno adalah bankir investasi jagoan. Pria tampan dan angkuh yang menjadi anak emas di perusahaan ayahnya dan juga salah satu playboy paling terkenal di kota Seoul. Ia punya teman seti...