"Jangan pergi."
"Tetaplah bersamaku."
"Katakan padaku apa yang kamu inginkan?"
"Aku bisa memberimu segalanya."
Pagi hari telah tiba, Ray membuka matanya secara perlahan cahaya masuk melewati sela-sela kelopak matanya.
"Uh- Ini berat!" Di pagi hari selama tinggal di mansion ini tidak jarang peristiwa ketindihan terjadi. Ray hampir selalu mengalaminya pada pagi hari. Tapi kali ini bukan hanya Hanrick sebagai pelaku utamanya, kini ada empat tuan muda berada di sekelilingnya.
"Huh?.."
"Pagi, honey~" Hanrick mengecup bibir Ray, diikuti dengan tuan muda lainnya yang secara bergantian mengecup bibir Ray.
Ray tampak linglung "huh..?"
"Tunggu, Apa yang kalian lakukan?!" Ray mendorong mereka menjauh.
"Segera bangun, sarapan telah siap." Rindel seraya memperbaiki posisi kacamatanya dan beranjak dari atas ranjang.
....
..
.
Dentingan alat makan terdengar dalam ruangan, suara gesekan antara pisau makan dan permukaan piring terdengar dengan jelas."Apa kau tidak berpikir untuk pergi?" Ucap Rindel.
".. Jika aku pergi sekarang apa kalian akan menangkapku?" Jawab Ray.
"Tentu." Ucap Michael dengan tenang sembari mengiris makanannya.
"Kalau begitu, tidak." Ucap Ray dengan wajah malas.
Melihat itu Rindel sedikit terkekeh "Pft-" ia menutupi bibirnya menggunakan punggung tangan yang sedang memegang pisau makan.
Ray melihat itu sedikit heran dan terkejut, ini pertama kalinya bagi Ray melihat Rindel tersenyum atau bahkan tertawa.
Rindel menyadari tatapan Ray, "Apa?"
"Tidak.." Ray berpura-pura tidak melihat apa yang terjadi, ia melanjutkan sarapannya.
****
Malam hari yang sunyi, cahaya bulan menerangi sepanjang koridor mansion itu. Dari kejauhan Ray mendengar suara permainan piano yang merdu namun terasa sedih.
Ray mendekati ruangan arah suara piano tersebut, mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka melihat Hanrick sedang bermain piano dalam kegelapan malam yang hanya diterangi cahaya rembulan yang masuk melalui jendela besar ruangan tersebut.
Untuk beberapa saat Ray terpana, tidak dapat melepaskan pandangannya dan mendengarkan lantunan irama setiap note musik yang di keluarkan.
....
.."Honey."
"Uwaah-!" Ray terkejut, tiba-tiba Hanrick membuka pintu ruangan itu dan berdiri dihadapannya.
"Kau memiliki kebiasaan yang buruk Honey. Tidak baik mengintip seperti itu, kau tau? Hm?" Hanrick tersenyum.
"Apa kau tertarik pada piano?" Tanya Hanrick.
"Aku suka bermain piano, namun aku tidak memiliki bakat dalam itu.." jawab Ray.
Ray merasa permainan pianonya terdengar sumbang, ia tidak dapat menyesuaikan setiap ketukan melodi yang pas. Berbeda dari Hanrick yang tampak begitu berbakat.
"Hmm~ Kalau begitu, bagaimana jika kita bermain bersama?"
Hanrick menarik tangan Ray dan membawanya masuk kedalam ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Bag [BL]
VampireManusia telah menjadi legenda bagi para vampir, bagaikan makhluk langka yang hampir punah. "Kau manusia yang nekat." Manusia hidup diantara para vampir dengan menyembunyikan identitas diri mereka demi menghindari ancaman. Manusia lemah dan rapuh, Ra...