Ch.13 - Merebut Kembali

3.6K 298 0
                                    

Ray terbelalak, seakan-akan jantungnya akan berhenti berdetak melihat Hanrick berada di hadapannya dengan senyum khas miliknya.

"Hanrick-!"

"Hmm? Kenapa kau tampak begitu terkejut Honey?" Hanrick bertingkah dengan sengaja dengan terlihat sedikit kebingungan akan reaksi yang diberikan Ray.

Ray melihat sekitar, dan berpikir tidak mungkin bukan Hanrick akan menculik atau memaksanya ikut dengannya di saat keramaian orang-orang?

Melihat sikap Ray yang seakan putus asa membuat Hanrick yang melihatnya tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha-!"
Reaksi itu membuat Ray kebingungan.

Hanrick memegang rahang Ray dengan kuat membuatnya tertoleh ke samping, Hanrick menatap seakan ia sedang mengecek sesuatu, leher putih bersihnya nampaknya tidak pernah di gunakan.

"Ha- bocah itu sepertinya tidak memiliki keberanian." Gumam Hanrick dengan sudut bibir yang terangkat.

Setelah lama menatap leher Ray, ia mendekat dan menancapkan taring tajamnya pada leher Ray hingga mengalir darah panas dan segar menuju kerongkongannya.
"Haah~" Hanrick menjilat bibirnya.

Ia menarik pergelangan tangan Ray membuat Ray terjatuh ke pelukannya, dilanjutkan dengan ia yang melingkarkan lengannya pada pinggang Ray dan mencium paksa bibirnya.

Hanrick memberikan ciuman panas dan intens pada Ray hingga ia kesulitan bernafas.

Ray tampak tidak bertenaga, ia berusaha untuk mendorong dengan kuat tubuh Hanrick untuk menjauh dengan tangannya yang bergetar, hingga beberapa saat Hanrick menyudahi adegan itu dan membawa Ray yang sudah tidak dapat melawan untuk pergi.

Ray melihat para kerumunan di jalanan berharap Aron segera datang.
"Aron.."

...
..
.
Hanrick membawanya kembali ke dalam mansion Willem yang telah memberikan mimpi buruk pada Ray.

Di dalam ruangan keluarga, semua tuan muda sedang duduk di atas sofa menatap lekat kepada Ray yang saat ini sedang berada di dekapan Hanrick.

Ray ketakutan, ia merasa ingin lari tapi perasaan itu ia urungkan karena tubuhnya tidak dapat bergerak dengan leluasa.

Ray menatap Hanrick, Hanrick menyadari tatapan memelas Ray hanya membalasnya dengan senyuman seolah Hanrick mengatakan pada Ray aku tidak peduli pada rasa takutmu.

Ia menggendong tubuh Ray, membawanya mendekati Michael yang sedang duduk di atas sofa dengan satu kaki menyilang di atas kaki lainnya.

Hanrick menjatuhkan Ray di atas pangkuan Michael. "Ini dia, sekarang kau puas?"

Michael hanya menatap Ray tanpa melakukan apapun, itu membuat Ray semakin was-was untuk beberapa saat hingga ia memberanian dirinya untuk segera beranjak dari Michael.

Sebelum benar-benar pergi, ia ditahan oleh Michael, tubuh Ray terjatuh di atas sofa dengan Hanrick berada diatasnya.

".. Michael.." Ray tampak ketakutan.

Tanpa sepatah katapun, Michael menyobek baju milik Ray, menggigit leher Ray dengan taring panjangnya yang tajam serta menghisap darah segar Ray yang terasa panas, tegukan demi tegukan.

Ray menjerit kesakitan, Michael memperlakukan Ray dengan kasar. Michael bertindak bagaikan lintah yang sulit dilepaskan namun jika dibiarkan akan membuatmu kering sebelum ia merasa puas.

Ray menangis terisak-isak "hm-! Ah- Lepaskan! Itu sakit hiks- hiks-.. Emm Hiks Michael-!.." Sembari mencoba untuk melawan.

Tidak hanya Michael kali ini yang akan bertindak, tampaknya semua tuan muda ingin bergabung dengan mereka berdua.

Blood Bag [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang