He Tian mematikan rokok yang ke sembilan. Atensi masih belum teralih dari rumah kecil milik Mo Guan Shan. Entah sudah berapa lama menunggu di dalam mobil hanya ditemani rokok dan musik. Rumah kakak kelasnya berada di pinggir jalan sehingga tidak sulit mencari tempat parkir. Dirinya bisa berdiam di seberang jalan tanpa harus khawatir terciduk.
Kapan si keparat Jian pulang ke rumah? Ini sudah terlalu berlebihan hanya untuk sebuah kunjungan. Walau berusaha cuek tapi kepala terus memikirkan apa yang dilakukan keduanya. Terus berasumsi bahwa kakak kelasnya sedang bergumul di ranjang.
Fuck....!!
Ingin rasanya menerobos masuk dan menendang pantat Jian Yi. Mungkin beberapa pukulan juga tidak buruk. Berani bertaruh bahwa kemampuan bela diri pemuda itu tidak lebih baik darinya. Kemampuan di ranjang juga pasti dia yang lebih hebat (hemm). Apa yang dilihat Mo padanya? Mereka sudah bersama sejak kapan?
Shit....!!
Memaki pada nasib yang tidak mempertemukan mereka lebih dulu. Menjadi yang pertama atau terakhir....dia tidak peduli. Keinginannya adalah....memiliki Mo selamanya. Jika berhasil mendapatkan, maka pemuda itu tidak bisa lepas. He's mine....sejak awal kepala He Tian sudah memutuskan demikian.Haahhh...., menghela nafas panjang. Tidak menyangka orang yang disukainya tidak memiliki payudara dan vagina....tapi berdada rata dan memilik penis.
He Tian menyukai wanita....makhluk imut, manja, manis, dan menggemaskan seperti kucing. Tapi hanya sebatas ingin bermain dan menggoda. Perasaan ingin menyentuh dan memiliki baru muncul setelah bertemu Mo. Pemuda itu yang pertama kali membuatnya ingin memonopoli. Yang membuat sadar akan orientasi seksualnya.
He Tian menyadari....bahwa dirinya adalah gay. Lebih ingin memeluk dan menggenjot pria. Dia senang melihat payudara tapi lebih tertarik pada puting pria. Menyukai vagina wanita tapi penis lebih membuatnya antusias.
He Tian tidaklah polos. Dia sudah melihat semua sejak duduk di kelas junior. Rasa ingin tahu membuatnya menjelajahi dunia dewasa di internet. Otaknya cukup pintar melakukan seorang diri. Merasakan sensasi berbeda saat melihat vagina dan lubang anus. Baginya....bagian belakang terlihat lebih menyenangkan untuk digenjot.
Film porno gay lebih membuatnya penasaran daripada film porno biasa. Pria yang bergumul membuatnya bangun lebih cepat. Bahkan mimpi basah pertamanya adalah dengan pria. Menganggap hal itu wajar karena beberapa temannya juga pernah mengalami.
He Tian pernah berkencan dengan seorang gadis. Itu adalah pacar pertamanya. Gadis lucu dan manis. Semua teman sekolahnya sudah memiliki pacar....sehingga merasa terbeban jika hanya dia yang jomblo. Tidak menampik bahwa memiliki pacar sangat menyenangkan.
Tapi tetap dia tidak memiliki keinginan untuk menyentuh. Kalaupun memeluk, itu karena rasa sayang dan melindungi. Sebatas mencium pipi dan kening. Hubungan mereka hanya berjalan satu semester karena gadis itu merasa He Tian tidak serius. Yaahh...ada benarnya dan He Tian merasa bersyukur.
"Hehehe....!" Menertawai diri sendiri.
Fuck....!! IQ nya diatas rata-rata tapi terlalu bodoh menyadari keadaan sendiri. Ada kala merasa seorang pria begitu menarik baginya....entah bentuk tubuh atau wajah.
Tidak terkecuali pada Qiu. Gerakan tangan terhenti ketika hendak menyalakan api untuk rokok berikutnya. Tercekat ketika menyadari bagaimana sejak awal atensinya pada pria itu. Dia....menyukai Qiu....! Menelan air liur dengan susah payah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Hate You
FanfictionJust another side story of 19 Days He Tian sangat terobsesi pada Mo Guan Shan, cowok bermulut kasar dan ringan tangan. Kakak kelasnya itu sangat menarik, membuatnya ingin lebih banyak menggoda. Ada kalanya Mo menunjukkan sisi lembut dan He Tian meny...