BAB IX

51 3 0
                                    






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Mo membuka pintu dan berlari keluar. Panik membuncah saat melihat Xixi berada di atas Jian Yi. Lebih tepatnya cowok itu menduduki perut Jian Yi. What the....dikiranya kursi kali. Walau badan Jian Yi tergolong tipis tapi gak segitunya juga.



"Jian Yi!"



Si rambut kakek menoleh. "Mo, bantu aku!" Berusaha menjauhkan bibir Xixi dari wajah.



"Apa yang terjadi?" Sambil berusaha melepaskan Xixi.



"Entahlah, dia hanya....," tidak meneruskan. Berpikir apa memang harus menceritakan kronologinya? Namun ada rasa enggan.



*Flashback*

Xixi menatap Jian Yi yang terus memperhatikan kepergian Mo. Cih...terlalu berlebihan! Menggumam tidak senang. Ada kalanya berharap Mo menghilang saja.



Dengan kesal kembali menenggak minuman. Mo Guan Shan brengsek....pulang saja sana!



Tingkah absurd Xixi tidak luput dari manik Jian Yi. "Kenapa kesal?"



".........."



"Xixi....?!"



"Diamlah....!"



"Bicaralah, aku akan mendengarkan!"



Heh....!! Kau akan menyesalinya jika tahu isi kepalaku.



"Hei....santai saja!" Merampas kaleng, khawatir jika nanti tersedak 



Tapi Xixi kembali mengambil. "Buka saja kaleng yang lain, jangan mengambil milikku!"



"Aku khawatir...."



"Bisakah membiarkanku minum dengan tenang?" Memotong ucapan.



I Don't Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang