Mo membuka pintu dan berlari keluar. Panik membuncah saat melihat Xixi berada di atas Jian Yi. Lebih tepatnya cowok itu menduduki perut Jian Yi. What the....dikiranya kursi kali. Walau badan Jian Yi tergolong tipis tapi gak segitunya juga.
"Jian Yi!"
Si rambut kakek menoleh. "Mo, bantu aku!" Berusaha menjauhkan bibir Xixi dari wajah.
"Apa yang terjadi?" Sambil berusaha melepaskan Xixi.
"Entahlah, dia hanya....," tidak meneruskan. Berpikir apa memang harus menceritakan kronologinya? Namun ada rasa enggan.
*Flashback*
Xixi menatap Jian Yi yang terus memperhatikan kepergian Mo. Cih...terlalu berlebihan! Menggumam tidak senang. Ada kalanya berharap Mo menghilang saja.
Dengan kesal kembali menenggak minuman. Mo Guan Shan brengsek....pulang saja sana!
Tingkah absurd Xixi tidak luput dari manik Jian Yi. "Kenapa kesal?"
".........."
"Xixi....?!"
"Diamlah....!"
"Bicaralah, aku akan mendengarkan!"
Heh....!! Kau akan menyesalinya jika tahu isi kepalaku.
"Hei....santai saja!" Merampas kaleng, khawatir jika nanti tersedak
Tapi Xixi kembali mengambil. "Buka saja kaleng yang lain, jangan mengambil milikku!"
"Aku khawatir...."
"Bisakah membiarkanku minum dengan tenang?" Memotong ucapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Hate You
FanfictionJust another side story of 19 Days He Tian sangat terobsesi pada Mo Guan Shan, cowok bermulut kasar dan ringan tangan. Kakak kelasnya itu sangat menarik, membuatnya ingin lebih banyak menggoda. Ada kalanya Mo menunjukkan sisi lembut dan He Tian meny...