Lin Huo membuka pintu dan menapak masuk ke dalam. Aroma maskulin si pemilik rumah langsung menonjok hidung. Menutup pintu dan berjalan lebih jauh. Menemukan He Cheng duduk di di ruang tengah.
Heh, apa dia menyambutku? Berkerut heran. Tumbeennn...., membatin lagi.
He Cheng duduk tenang di kursi sambil merokok. Hanya mengenakan bathrobe (whaattt), rambut masih sedikit basah. Dengan gaya rambut jatuh seperti itu membuatnya terlihat sama seperti masih kuliah.
Lin Huo meneguk air liur, pesona gengster maniak ini memang tidak diragukan lagi. Pria dan wanita pasti bertekuk lutut ingin didominasi.
Menapak maju mempersempit jarak. He Cheng melirik dari sudut mata. Fuck....!! Memaki frustasi. Mata tajam dan tubuh itu bisa membuat pria straight menjadi bengkok.
He Cheng memakai bathrobe asal-asalan. Menunjukkan gratis otot dada bahkan celana dalam ikut terekpose. Sengaja ya, Bang? Lin Huo menahan diri untuk tidak menerjang menyerahkan dirinya.
"Ahemm....!!" Berdehem absurd untuk mengusir otak mesum.
He Cheng masih menatap.
"Kenapa berpakaian seperti itu? Kau baru selesai mandi?"
"Begitulah."
Alis terangkat sebelah. "Siang begini....?"
"Ada yang salah?" Balik bertanya.
Lin Huo mengedik bahu seolah berkata terserahlah.
"Dimana Qiu? Aku datang untuknya." Mendaratkan bokong di sofa single.
He Cheng menghisap dalam batang nikotin sejenak. "Itu tidak perlu."
"Hah....?!"
"Dia baik-baik saja."
Berkerut heran....maksudnya?
"Aku sendiri yang memeriksa."
Loading dulu....belum sampai otak. Memeriksa....? Bagaimana bisa....? Apa He Cheng amnesia? Lupa bahwa profesinya adalah ketua gengster?
"Aku baru saja selesai memeriksanya." Menekankan pada satu kata.
Selesai....? Kapan....? Sudah berapa lama? Baru saja atau....
Pertanyaan dalam kepala sontak menghilang saat menyadari sesuatu.He Cheng merokok, hanya mengenakan bathrobe, dan rambut yang basah.
Aku baru saja selesai memeriksanya
DEG....!!
Jika dia yang memeriksa sendiri, itu berarti...., kepala menemukan titik terang.Rokok setelah sex....itu adalah kebiasaan He Cheng. Berarti mereka berdua baru saja....fuck....! Memaki gusar pada penis pria jadi-jadian di depan mata.
"Brengsek....kau memaksanya?"
"Aku memeriksanya."
"Kau membobolnya?'
"Kami melakukan sex."
"Dengan kondisinya seperti ituuu....??"
"Dia baik-baik saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Hate You
FanfictionJust another side story of 19 Days He Tian sangat terobsesi pada Mo Guan Shan, cowok bermulut kasar dan ringan tangan. Kakak kelasnya itu sangat menarik, membuatnya ingin lebih banyak menggoda. Ada kalanya Mo menunjukkan sisi lembut dan He Tian meny...