Hari ini ia terlihat lelah setelah perjalanan jauh. Setelah memakan waktu kurang lebih dua belas jam perjalanan dengan pesawat. Tentu saja membuat dirinya merasa jet lag. Perjalanan Seoul menuju Kairo untuk kali pertama membuat dirinya sedikit meringis dalam hati. Ingin rasanya ia memiliki hidup seperti orang kebanyakan. Pekerjaan yang setidaknya tampak terlihat normal. Poin utamanya adalah karena orang lain memiliki jadwal pekerjaan yang teratur sedangkan dirinya tidak. Namun apalah daya ini, semesta mungkin sudah mengaturnya sedemikian rupa.
Mungkinkah ini efek karena dirinya merasa kurang istirahat. Jadi pikirannya ngelantur kemana-mana. Bayangkan saja, pria bertubuh atletis dengan tinggi 183 cm tersebut belum mendapatkan jeda istirahat sama sekali. Setelah sampai di Cairo International Airport dua jam yang lalu ia harus langsung fitting baju untuk acara fashion show besok malam. Jangan kalian berpikir bahwa perusahaan mempekerjakan dirinya secara kerja rodi. Tentu saja sebagai public figure jam kerja yang padat merayap adalah resiko yang harus ia tanggung selama ini.
Tidak bisakah orang-orang disekitarnya lebih peka sedikit terhadap dirinya? Kini bahkan tubuh tidak bisa dibohongi. Ia bahkan berjalan mundar-mandir mengganti kostum ke kamar pas dengan mata yang terbuka dan tertutup berkali-kali karena menahan kantuk. Jangan tanya bagaimana dirinya saat ini. Ia tak mampu mengeluh. Hal yang diyakininya saat ini adalah semua crew juga merasakan hal yang sama dengannya.
Kini ia melihat pantulan dirinya di cermin sambil menghembuskan nafas kasar. Ini sudah baju ketiga yang ia coba. Ingin rasanya ia mengakhiri sesi ini dengan cepat. Setidaknya izinkan ia mengisi perutnya dengan benar. Masa ia hanya meneguk secangkir cup coffee ketika dalam perjalanan. Ia lantas mengusap wajahnya dengan kasar akibat melihat pantulan wajahnya sendiri di cermin. Kulit yang sudah putih tersebut terlihat lebih pucat. Kantung mata yang kini beranak memiliki dua tingkatan. Diperparah dengan lingkar mata panda yang membuat dirinya terlihat semakin mengerikan.
Sialnya dirimu Sultan! Seharusnya sejak dulu kau menurut saja kepada kedua orang tuamu untuk tidak menjadi artis. Toh orang tuamu sudah kaya raya sejak dulu. Ck!
Kini bahkan Sultan sudah duduk bersandar di lantai ruang ganti. Ia ingin beristirahat walau sekejap. Tapi semua itu pupus seketika. Suara ketukan pintu terdengar dari luar sana. Bolehkan ia tidak memperdulikan orang yang sedang memanggil namanya agar segera keluar? Bolehkah ia berteriak agar orang disana diam dan tidak mengganggunya? Kini ia pijat pangkal hidungnya dan mulai bangkit untuk membuka pintu kamar pas. Sultan hanya memasang muka datar tanpa ingin berkata-kata lagi. Sudah tidak ada tenaga lagi untuk meneruskan segalanya. Andai saja pesawat tidak delay karena cuaca buruk. Mungkin dirinya sudah memasuki kamar hotel sekarang untuk bergelung dibawah kasur.
Sang manajer memberikan gawainya yang sedari tadi berdering dan membuat dirinya mau tidak mau harus menginterupsi sang artis untuk segera menerima pesan dan panggilan yang silih berganti dari seseorang yang sangat ia kenal. Baru saja ia melihat nama yang tertera dilayar membuat dirinya seketika ketar-ketir. Dirinya tidak mampu untuk menolak panggilan tersebut. Menghindar bukanlah jalan keluar. Bang Omar, manajer Sultan memberikan waktu dan tempat untuk menerima panggilan tersebut.
"Assalamualaikum Bu, maaf tadi sultan lagi ada di ruang ganti jadi baru bisa ang—"
"Kapan sih kamu mau menandatangani surat itu?"
Sultan hanya bisa bergeming sambil menengadah menatap ke langit-langit. Ingin rasanya ia meluapkan emosinya saat ini jika diperbolehkan. Jika tidak ingat bahwa yang meneleponnya adalah sang mertua mungkin sudah ia reject dan melemparkan Smartphone nya ke dinding. Ia benci mengapa dirinya begitu didesak untuk segera bercerai dari istrinya itu.
"Maaf bu sekali lagi aku gak bisa cerai sama Wizha bu. Menurut saya alasan dia buat minta saya ceraikan dia bener- bener ga masuk akal bu ... jadi tolong biarkan saya tetap bersama Wizha. Saya janji setelah ini saya akan segera pulang ke rumah. Saya izin tutup teleponnya yah bu. Assalamualaikum."
KAMU SEDANG MEMBACA
It Live!
FanfictionJust One Shot Collection Series Wenyeol Wenhun Wenyeolhun kisah ini menceritakan tentang kisah tiga manusia yaitu, Wendy - Red Velvet, Chanyeol dan sehun - EXO rasa lokal, rasa idol maupun yang lainnya... selamat membaca