11 - Kepingan memori.

349 46 9
                                    

Yibo terdiam sejenak, lalu kepalanya mendongak, matanya bertatapan dengan mara Xiao Zhan. “Setelah aku bercerita nanti, berjanjilah. Berjanjilah bahwa Zhan-ge tidak akan pergi lagi. Berjanjilah bahwa Zhan-ge tidak akan membenciku ataupun Fanxing dan Goucheng. Berjanjilah untuk tetap berada disisi kami.”

Xiao Zhan dengan sungguh-sungguh menganggukkan kepalanya, “Aku berjanji Yibo. Tidak, aku bersumpah. Jadi tolong, katakan yang sejujurnya.”

Yibo menyelami iris gelap Xiao Zhan, mencari kemungkinan bahwa pria itu hanya mengatakan omong kosong belaka. Dia menghela nafasnya disaat tidak menemukan setitik rasa ragu di netra gelap itu. Dia pun mulai menceritakan semuanya dari awal, hingga akhir.

“Ini bermula dari cafe di ujung jalan dekat Gusu High School, Lotus cafe. Saat itu aku sedang menenangkan diri di sana, memesan banyak makanan dan minuman manis. Awalnya semua berjalan dengan normal, sampai akhirnya Zhan-ge datang. Memesan expresso, dan duduk di pojok cafe lalu mulai sibuk dengan laptopmu. Saat itu fokusku teralihkan padamu. Dengan sweater berwarna putih, celana bahan berwarna baby blue, dan kaca mata yang bertengger di hidungmu, Zhan-ge membuatku merasakan jatuh cinta.”

Yibo menenggelamkan wajahnya pada dada Xiao Zhan, telinganya dan lehernya memerah karena malu, “Zhan-ge cinta pertamaku.”

Xiao Zhan terdiam mendengar penuturan dari Yibo. Entah kenapa dia merasa bahagia saat mengetahui jika dia adalah cinta pertama pria cantik itu. Xiao Zhan mengeratkan pelukannya, dia memilih untuk tidak menyela cerita Yibo.

“Tapi, saat itu Yibo terlalu takut untuk menyapa Zhan-ge. Karena Zhan-ge terlihat menyeramkan. Jadi Yibo hanya berani menatap Zhan-ge diam-diam. Lalu, hari-hari berikutnya Yibo memutuskan untuk pergi ke Lotus cafe lagi. Dan lagi-lagi Yibo melihat melihat Zhan-ge. Yibo senang, tapi sekaligus kesal. Karena hubungan kita tidak memiliki perkembangan. Jadi di pertemuan kita yang kesepuluh, Yibo memiliki ide yang sedikit licik. Saat Yibo lihat Zhan-ge akan masuk ke Cafe, Yibo berjalan ke kasir dan memesan minuman. Dan setelah minum Yibo jadi, Yibo berbalik dan dengan sengaja membenturkan diri ke Zhan-ge. Jadi, pakaian kita basah deh, lalu Yibo pura-pura marah ke Zhan-ge. Zhan-ge minta maaf, dan mengganti minuman Yibo. Dari situ kita mulai dekat.”

Xiao Zhan refleks mencium rambut Yibo, “Kenapa Yibo sangat menggemaskan, hm?” Pertanyaan Xiao Zhan membuat Yibo semakin melesakkan kepalanya pada dada Xiao Zhan.

“Diamlah!” Bentakan Yibo terdengar seperti pekikan anak kecil di telinga Xiao Zhan. Dia memilih mengalah dan mencoba untuk tidak menggoda pria cantik itu lagi, “Baiklah, silahkan lanjutkan ceritanya. Apa akhirnya kita menjadi sepasang kekasih?”

Yibo mengangguk kecil, “Setelah kejadian itu, kita semakin dekat. Dan sebulan setelahnya kita akhirnya menjadi sepasang kekasih. Saat itu rasanya tulang di tubuh Yibo menghilang. Yibo senang. Terus keesokannya kita kencan untuk pertama kalinya. Zhan-ge membawa Yibo ke taman bermain, dan sebelum mengantar Yibo kembali ke apartment Yibo, Zhan-ge membawa Yibo ke taman bunga terus mengambil ciuman pertama Yibo. Aaaaaaaaaa Yibo maluuuuu. Zhan-ge Yibo mau menguburkan diri dulu. Aaaaaaaaaaa”

Xiao Zhan tertawa melihat tingkah Yibo yang menggemaskan. Jadi selama ini dia memiliki kekasih yang tidak sengaja dia lupakan? Eh? Mereka berdua masih sepasang kekasih atau sudah mengakhiri hubungan??

“Yibo, apa sampai sekarang kita masih sepasang kekasih? Atau kita sudah p-putus??”

Yibo menggelengkan kepalanya, “Kita belum putus meskipun Zhan-ge meninggalkan Yibo lama. Tapi, kita masih sepasang kekasih, bahkan sampai detik ini tidak ada kata pisah yang terlontar diantara kita berdua.”

“Hmm? Apa ini sudah memasuki latar saat acara kelulusan?” Yibo menganggukkan kepalanya.

“Saat itu Yibo masih berumur 16 tahun. Kurang 1 bulan untuk genap 17 tahun. Hormon remaja Yibo saat itu menggebu-gebu. Yibo seringkali menanyakan kenapa Zhan-ge tidak menyentuh Yibo meskipun Yibo adalah kekasih Zhan-ge. Karena teman-teman Yibo waktu itu sudah saling berhubungan badan dengan kekasihnya masing-masing. Tapi jawaban Zhan-ge tidak pernah berubah ‘Belum waktunya, Yibo.’ Itu membuat Yibo berpikir negatif. Yibo berpikir bahwa tubuh Yibo tidak menarik bagi Zhan-ge. Lalu, akhirnya Yibo terhasut dengan salah satu teman Yibo, Henry. Dia menyarankan Yibo untuk memberikan obat perangsang pada minuman Zhan-ge saat kita merayakan hari kelulusan Yibo. Dan Yibo menurutinya. Maaf, Zhan-ge…”

Xiao Zhan terhenyak, dia bingung harus merespon bagaimana. Apa dia harus marah? Atau diam saja? Bagaimana respon dia kala itu? Xiao Zhan tidak bisa mengingatnya, itu membuat Xiao Zhan kesal. “Lalu?”

“Ya, lalu, kita melakukannya. 2 hari berturut-turut. Zhan-ge tidak memberikan Yibo waktu untuk beristirahat. Tepat dihari ketiga, akhirnya kita berhenti melakukannya. Dan Zhan-ge meminta maaf pada Yibo secara terus-menerus. Yibo yang kesal langsung mencium Zhan-ge, terus kita melakukannya lagi. Kita berhenti saat Yibo bilang kalau lapar. Terus Zhan-ge akhirnya sadar kalau Zhan-ge belum memberikan Yibo makan. Zhan-ge membawa Yibo ke kamar mandi, menyuruh Yibo membersihkan diri sedangkan Zhan-ge sendiri memesan makanan. Terus singkat cerita, Zhan-ge meminta izin untuk pulang sebentar, lalu kembali menjemput Yibo untuk dikenalkan ke keluarga Zhan-ge. Tapi, sampai lima tahun kemudian, Zhan-ge tidak pernah datang menjemput Yibo.”

Xiao Zhan bergeming. Dia meniduri kekasih kecilnya yang bahkan saat itu umurnya belum genap 17 tahun selama 3 hari berturut-turut? Terkutuk lah kau Xiao Sean Zhan. TUNGGU. JADI FANXING DAN GOUCHENG ADALAH HASIL DARI TINDAKAN BEJATNYA?!

“Y-yibo… Fa-fanxi—”

Yibo langsung menganggukkan kepalanya. Dia langsung mengetahui apa yang Xiao Zhan tanyakan, “Zhan-ge ayah biologis mereka. Karena dua minggu setelahnya Yibo diketahui tengah mengandung anak kembar. Keluarga besar Yibo marah, tapi Yibo tidak mempedulikannya. Dipikiran Yibo waktu itu, Zhan-ge akan datang menjemput Yibo, terus Yibo akan lihat ekspresi senang di wajah Zhan-ge. Yibo membayangkan akan membuat Zhan-ge kerepotan dengan fase mengidam Yibo. Tapi, ternyata Yibo melewati semua itu sendiri, tanpa Zhan-ge. Waktu itu Yibo kesal, Yibo marah, dan ingin membenci Zhan-ge. Tapi, rasa sayang Yibo terlalu besar. Jadi Yibo hanya bisa berharap Zhan-ge datang menjemput Yibo sesuai janji Zhan-ge. Yibo tidak perduli kapanpun itu, Yibo akan tetap menunggu.”

Bagai dihantam batu besar, jantung Xiao Zhan terasa ngilu. Kekasih kecilnya hamil dan membesarkan anak mereka sendiri. Menjadi single parent diusianya yang baru mencapai 17 tahun? Sial. Xiao Sean Zhan, kau pria paling brengsek dan tidak tahu malu.

“Zhan-ge tahu apa yang paling menyebalkan dari itu semua?” Xiao Zhan menggelengkan kepalanya kaku, dengan lirih dia menjadi, “Tidak.”

“Bahkan, sampai saat ini. Yibo tidak mengetahui marga Zhan-ge. Itu menyebalkan! Meskipun kini Yibo telah menjadi ibu dari anak-anak Zhan-ge. Yibo masih tidak mengetahui nama keluarga Zhan-ge. Apa Zhan-ge tahu?! Karena hal itu mereka tidak memiliki akta kelahiran! Itu menyebalkan.”

Xiao Zhan membeku, dia seketika mengingat bahwa sedari awal Fanxing dan Goucheng memang tidak memperkenalkan diri menggunakan marga Wang. Jadi alasan sebenarnya karena dirinya sendiri?! Sial, sial, sial, sialan kau Xiao Sean Zhan! Xiao Zhan memutuskan untuk mengambil hukuman tambahan untuk hal ini.

“Maaf…” Hanya kata itu yang bisa dia keluarkan dari tenggorokannya. Dia tidak bisa lagi menahan tangisannya. Dia menyesal, kenapa? Kenapa dia melupakan malaikat kecilnya? Kenapa dia meninggalkan malaikat kecilnya? Kenapa dia tidak berada disisi malaikat kecilnya saat malaikat kecilnya itu membutuhkan dirinya? Kenapa?! Kenapa bahkan takdir menjadi sangat kejam padanya?!

Yibo menepuk punggung Xiao Zhan pelan. Yibo tidak menyesali apa yang sudah terjadi karena kini dia sudah mengetahui alasan sebenarnya. Dia tidak pernah membencinya prianya itu. Dia senang ketika dia melihat Xiao Zhan pertama kali di rumahnya, namun rasa kesal itu berubah menjadi kecewa ketika dia mengetahui bahwa prianya itu melupakan dirinya. Dan sekarang, Yibo merasa sedikit bersalah. Andai saat itu dia tidak mengikuti egonya, apakah prianya itu tidak akan meninggalkan dirinya?

Lamunan Yibo terpotong saat mendengar Xiao Zhan mengerang kesakitan. Dia bingung harus melakukan apa. Saat Xiao Zhan mengatakan untuk mengambil obatnya, dia sontak meraba kantong celana Xiao Zhan dan menemukan botol obat milik pria itu. Dia memberikan botol itu, dan Xiao Zhan langsung mengambilnya, dia mengambil 3 pil dan langsung meminumnya. Yibo memekik panik, tidak mungkin Xiao Zhan akan mati karena overdosis, kan? Oh ayolah, mereka baru selesai saling bercerita satu sama lain.

Yibo semakin dibuat panik dengan Xiao Zhan yang tak sadarkan diri. Tapi, melihat pria itu bernafas dengan teratur dia sedikit lega. Biarlah mereka seperti itu malam ini. Jika besok keadaan pria itu tidak kunjung membaik, Yibo akan membawanya periksa.

(To be continue)

Mama Wang dan ayah Xiao?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang