15 - Keributan...

473 49 43
                                    

Seusai makan malam tadi, akhirnya Yibo dan Xiao Zhan tidur di kamar yang sama dengan Fanxing dan Goucheng yang tidur diantara mereka.

“Zhan-ge… Aku…”

“Hm?? Kenapa? Yibo terkejut dengan keadaan rumah gege?” dengan polos Yibo menganggukkan kepalanya, dan Xiao Zhan hanya bisa tertawa kecil agar tidak membangunkan sang anak.

“Daddy-nya gege memiliki hormon yang tinggi. Bahkan gege terlahir itu karena daddy yang tidak bisa menahan nafsunya dan malah menghamili mommy sebelum nikah, sebelum mendapatkan restu dari kakek malahan.” Xiao Zhan tertawa melihat ekspresi Yibo yang terkejut dengan mulut yang menganga.

“Padahal, daddy-nya gege terlihat seperti orang yang tidak akan berbuat seperti itu.”

Xiao Zhan menaikkan satu alisnya, “Yibo juga tidak terlihat seperti orang yang akan dengan liciknya mencampurkan obat perangsang ke minuman gege.” Yibo yang disindir pun langsung mencubit tangan Xiao Zhan. “Diam kau! Ayo tidur!” Xiao Zhan menganggukkan kepalanya.

Di pagi hari yang cerah, dimana seharusnya pagi itu terasa sangat tenang kini tidak demikian. Lantaran, Goucheng dan Jingyi sedang asik kejar-kejaran. Semua ini bermula saat Goucheng dengan sengaja mematikan lampu kamar mandi ketika Jingyi sedang berada di dalamnya. Jingyi yang takut akan hantu dan kegelapan sontak berteriak yang membuat Goucheng tertawa puas.

Xiao Zhan yang melihatnya hanya bisa mendesah lelah, sifat jahilnya itu pasti turunan mamanya. Memikirkan jika sifat keduanya itu sangat di luar akal sehat, Xiao Zhan meratapi nasibnya nanti.

“Tenanglah, kau akan terbiasa nanti.” Ucap sang sepuh alias daddy-nya. Bagaimana tidak jika mommy memiliki tingkah laku yang lebih ekstrim lagi.

“GOUCHENG APA YANG KAU LAKUKAN PADA PAKAIAN MAMA?!!!” teriakan membahana Yibo membuat Xiao Zhan tersedak kopinya.

“GE! LIHAT ANAKMU! MASA BAJU YIBO DIGUNTING! LIHAT!” adu Yibo sembari memperlihatkan pakaian-pakaiannya yang sudah tidak berbentuk lagi. “MAMA ITU ULAH BIBI XIE YUN!!” Xiao Zhan langsung terkena migrain seketika.

“JANGAN MENGAMBINGHITAMKAN ORANG LAIN KAU ANAK NAKAL! JINGYI KAU BERJAGA-JAGA DISEBELAH SANA.”

“MAMA, SUDAHLAH. AYAH TIDAK AKAN JATUH MISKIN HANYA KARENA MEMBELIKAN LUSINAN BAJU BARU UNTUK MAMA. DAN BIBI JINGYI, ITU SUDAH LEWAT JUGA. DAN LAGI HANTU ITU TIDAK ADA. ITU HANYALAH MITOS BELAKA.”

“HANTU ITU ADA!” sentak Yibo dan Jingyi secara bersamaan.

“KALIAN SAJA YANG PENAKUT! WLEEE!”

“GOUCHENG!! AWAS KAU SAAT TERTANGKAP!”

“AYAH BANTU GAOUCHEEEENGGG!!” Goucheng melompat pada pangkuan sang ayah dan langsung menyembunyikan wajahnya pada dada sang ayah.

“BERANI GEGE MEMBANTUNYA! GEGE TIDAK AKAN MENDAPATKAN JATAH SETAHUN!”

“BAGUS KAKAK IPAR!”

“TIDAK AYAH SELAMATKAN ANAKMU YANG MALANG INII!!”

“Bisa kalian berhenti berteriak?” Ketiganya sontak terdiam mendengar pertanyaan dari Wangji. Meskipun dia bertanya dengan suara yang pelan dan fokusnya tetap pada koran yang tengah dibacanya, namun, ternyata itu mampu membuat ketiga orang itu merasakan ketakutan.

“Aaiiyooo, Lan Zhan! Biarkan saja mereka berbuat semaunya. Jangan kau halang-halangi, atau kau mau tidak mendapatkan jatah untuk menyentuhku selama 1 tahun juga?”

Wangji terkesiap, dia langsung meletakkan korannya dan menatap sang istri. “Wei Ying, bukan seperti itu maksudku. Jika mereka berteriak di lantai dua atau minimal tidak disaat aku dan Xiao Zhan tengah bersantai aku akan membiarkannya.”

Mama Wang dan ayah Xiao?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang