10. Curiga

204 24 3
                                    

Guys support aku dengan vote dan comment ya. Cuma bentar kok, abis itu kalian bisa scroll cerita lagi 🥰

 Cuma bentar kok, abis itu kalian bisa scroll cerita lagi 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~🖤~

Melihat tingkah kalian, membuatku merasa menyedihkan

***

"Ceklek."

Kini Diana sudah tiba di rumah. Ia diantarkan oleh Sofia. Saat melewati ruang tengah, ia langsung mendapatkan tatapan tajam.
"Tuh ma pelakunya!" tunjuk lelaki yang tak lain adalah suaminya, Darren.

"Dia nggak nganterin makanan ke kantor," rengeknya lagi. Kepala Darren berada di pangkuan ibunya. Meskipun terdengar dibuat-buat tapi ringisan lelaki itu nyata.

"Sepertinya kamu belum tahu Diana, Darren itu mengidap magh kronis, dua puluh menit saja dia telat makan, maka perutnya akan terasa sakit. Jadi mama harap kamu bisa ngertiin kondisi Darren."

Mendengar itu Diana menjadi merasa bersalah. Tidak seharusnya ia egois. Sebelum ke toko buku dengan sengaja ia men-silent ponsel agar ia tidak mendengar panggilan dari suaminya. Seharusnya ia bisa melayani Darren dengan baik. Ia merasa gagal menjadi seorang istri.

Dengan perlahan ia mendekat ke sofa. Ia duduk di karpet, sementara Darren dan Delia masih duduk di sofa.
Diana meraih tangan Darren lalu menciumnya. "Maaf," ucapnya setulus mungkin.

Darren langsung terdiam, wajahnya mulai memerah. Sebisa mungkin ia mengontrol perasaannya. Sedangkan mama, wanita itu hanya tertawa melihat cara anak-anaknya berbaikan.

"Yaudah Diana, sini kamu gantiin mama buat jadi bantal suami kamu, mama mau ke dapur dulu."

Dengan segera Diana langsung berdiri.

*

*

*

Kini Darren dan Diana sudah berada di kamar lelaki itu. Mama akan menginap. Dan kini mereka berdua terjebak di kamar. Batinnya menangis melihat Darren yang mulai naik ke kasur. Tubuh lelaki itu langsung terlentang hingga menutupi kasur.

"Darren aku juga mau tidur," ucap Diana dengan suara pelan.

Lelaki itu membuka matanya, lalu ia bergeser sedikit. Dapat Diana perkirakan, tubuh Darren hanya bergeser sekitar sepuluh centimeter. Meskipun Diana bukanlah gadis gemuk, tetap saja tempat itu akan terasa sempit baginya.

Diana berjalan menuju ranjang, kemudian ia menaikinya. "Darren geser..."

Dengan perlahan Darren bergeser ke samping.

"Boleh nggak aku ikut masuk ke selimut ?" ucap Diana selembut mungkin. Semua itu Diana lakukan agar Darren mau menampungnya.

"Jangan macam-macam Diana!"

Married With a Strange ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang