Guys support aku dengan vote dan comment ya. Cuma bentar kok, abis itu kalian bisa scroll cerita lagi 🥰
~🖤~
Aku bersalah Di, maafkan aku
***
Waktu menunjukkan pukul delapan malam. Malam ini hujan deras, begitu terdengar saking kerasnya suara dari luar. Suara itu berhasil mengalihkan fokus seorang wanita, menambah suasana mencekam. Ditambah jendela yang tidak menutup sepenuhnya membuat angin begitu terasa menusuk pori-pori kulit wanita itu.
Diana sedang belajar di perpustakaan, besok Senin akan diadakan kuis. Ia tidak pernah melewatkan belajarnya, sejak kecil ia diajarkan seperti itu. Ia mencatat dan merangkum bahasan dari buku paketnya. Bukunya sudah hampir penuh karena sudah satu jam berada di perpustakaan.
Suara hujan semakin deras. Diana berjalan menuju jendela, berinisiatif menutup jendela yang sejak tadi terbuka lebar. Takut ada penyusup masuk lagi. Malam itu pun lolos, padahal ada banyak sekali penjaga di luar sana.
Setelah menutup pintu, segera Diana membereskan buku-bukunya. Cukup satu jam, karena hari-hari sebelumnya ia sudah belajar, hari ini tinggal belajar bahasan terakhir. Ia berjalan keluar setelah mematikan saklar.
Saat menuruni tangga, Diana berpapasan dengan seseorang. Tubuh lelaki itu sedikit menabraknya. Ternyata lelaki itu Darren, ia memakai jaket kulit dan celana jeans serba hitam. Darren menatap Diana sedikit kaget.
Dahi Diana mengernyit. Mau kemana suaminya ini ? Kenapa begitu terburu-buru? Itulah kalimat yang ada di benaknya. Ia tidak ingin bertanya langsung, ia hanya ingin Darren mengatakan sendiri alasan kepergian lelaki itu di saat hujan deras, ya meskipun bisa menggunakan mobil, tetap saja Diana mengkhawatirkan suaminya.
Tanpa mengucapkan apapun Darren kembali berjalan menuruni tangga.
Diana menarik lengan suaminya, "mau kemana?"
Darren yang biasanya akan marah atau langsung menghempaskan cekalan Diana, kini ia hanya melepaskan tangan Diana dengan lembut.
"Aku ada urusan."
"Urusan apa malem-malem begini ? Urusan kerjaan ? Sekarang lagi hujan Darren." Lagi-lagi Diana memberikan pertanyaan. Wanita itu sangat cemas, wajar kan seorang istri bersikap seperti itu ? Ini bukan hal yang berlebihan, ini hal yang umum ditanyakan seorang istri.
"I-iya." Darren langsung mengangguk. Ia seperti ingin buru-buru pergi.
"Benar urusan pekerjaan ?"
Darren langsung terdiam. Lelaki itu sedikit membuang muka.
"Aku-" Baru saja akan membalas, Diana langsung menyela.
"Terserah kamu mau jujur atau bohong, kalau kamu selingkuh, yang terluka adalah harga dirimu. Kamu mengkhianati Tuhan. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With a Strange Man
Romance"Tidak, aku belum siap Darren, semua perlu proses, aku-" Dengan gerakan kilat lelaki itu menarik rambut Diana, membuat gadis itu langsung menengadah, ia mengaduh kesakitan. Menurut Diana ini adalah KDRT pertama. Bagus, hidupnya akan semakin sengsa...