Guys support aku dengan vote dan comment ya. Cuma bentar kok, abis itu kalian bisa scroll cerita lagi 🥰
~🖤~
Sampai kapan pun tidak ada surat cerai
***
Dua mobil terlihat memasuki halaman rumah megah milik Irwan Siswandi. Terlihat dua pria yang sama-sama mengemudi, siapa lagi kalau bukan pewaris Irwan Siswandi, Farrel dan menantu kesayangannya Darren. Para penjaga sedikit menunduk saat mobil mereka melewati gerbang. Keluarga ini sangat menjunjung tinggi kesopanan.
Setelah mobil berhenti, Vina langsung buru-buru turun, dengan semangat wanita itu menyuruh para pelayannya yang sudah berdiri di depan pintu untuk membawa tas belanjaan.
Sementara Diana, wanita itu masih setia duduk di mobil dengan mata yang menatap bangunan megah di hadapannya.
"Kenapa masih disini ? Ayok keluar," ajak Darren.
Sambil meremas rok berwarna coklat miliknya, Diana berjalan memasuki rumah. Entah perasaannya saja atau bukan, para pelayan yang berpapasan langsung mengangguk patuh, mereka juga terus tersenyum ke arahnya. Ini seperti hari kebalikan yang sering Diana tonton di kartun saat ia kecil. Kenapa semua orang bersikap aneh kepadanya ? Tidak seperti biasanya.
Baru saja menginjakkan kaki di ruang tengah, tiba-tiba seseorang memeluknya dengan erat, "kakak..."
Dapat Diana rasakan perutnya menyentuh bulatan kecil.
"Kak, Alya kangen banget."
Sementara Diana hanya terdiam tanpa membalas pelukan sepupunya itu. Entah kenapa ia merasa tidak nyaman, bukannya ia benci kepada Alya, tapi perlakuan keluarganya yang membuat ia sedikit membenci Alya. Bukan benci, lebih tepatnya Diana merasa iri. Keluarganya selalu menganakemaskan Alya. Mereka sama sekali tidak pernah melihat ke arahnya.
Interaksi mereka dilihat Darren. Lelaki itu dapat merasakan tatapan Diana kepada Alya.
"Sebenarnya apa yang terjadi dengan keluarga ini ?" batinnya.
Tak lama kemudian, Rosa datang. Wanita tua itu langsung merangkul Diana. "Bagaimana kabarmu Diana ?"
"Ba-ik nek," balas Diana sekenanya.
"Ana ayo kesini, bantu ibu memasak," ajak Vina dari arah dapur.
Mendengar hal itu Diana langsung berpamitan kepada Darren. Sementara lelaki itu berjalan menuju ruang tengah untuk menghampiri ayah mertuanya. Dulu Irwan adalah kolega bisnisnya. sejak dulu Darren sudah menganggap lelaki itu sebagai ayahnya. Hal itu ia lakukan karena Darren begitu menghormati Irwan. Dulu ia dan Ayah mertuanya pertama kali kenal saat bekerja sama dalam proyek hotel di kepulauan Riau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With a Strange Man
Romance"Tidak, aku belum siap Darren, semua perlu proses, aku-" Dengan gerakan kilat lelaki itu menarik rambut Diana, membuat gadis itu langsung menengadah, ia mengaduh kesakitan. Menurut Diana ini adalah KDRT pertama. Bagus, hidupnya akan semakin sengsa...