Guys support aku dengan vote dan comment ya. Cuma bentar kok, abis itu kalian bisa scroll cerita lagi 🥰
Chapter ini panjang banget, semoga kalian nggak bosen bacanya
~🖤~
Bisakah ibu memelukmu lagi nak ?
***
Setelah selesai makan bubur, mereka berjalan-jalan lagi. Mencari makanan yang akan mereka santap di taman. Diana sedikit pegal, pasalnya Darren terus menggenggam tangan kirinya, sementara tangan kanannya menjinjing plastik mille Crepes. Ditambah langkah lebar lelaki itu membuatnya susah menyusul, ia seperti diseret-seret.
"Darren, pelan-pelan dong!" pinta Diana.
Mendengar protes Diana, Darren pun memelankan langkahnya. "Kamu mau beli apa lagi ?"
"Hah ?" tanya Diana bingung. Dari awal menikah ia tidak pernah meminta apapun kepada Darren. Lelaki itu yang selalu menyediakan, seperti pakaian, makanan, dan kebutuhan rumah lainnya.
"Mau jajan lagi nggak ?"
"Emang boleh?"
"Emang siapa yang larang ?"
"Tapi aku gaada uang."
"Kamu bisa bayar pake ini..." Darren menyentuh pipinya.
Mendengar godaan Darren, pipi Diana langsung memerah. "Ni orang kesurupan setan mesum keknya!" batin Diana bergidik ngeri.
"Ah sa ae lu!" Dina melepaskan genggaman tangan mereka, lalu mencubit pelan pinggang Darren.
"Aku serius!" ucap Darren.
"Yaudah kalau nggak mau," ucapnya lagi. Dari nada bicaranya terdengar sedikit kecewa. Meskipun sedang marah, lelaki itu kembali menggenggam tangan Diana kian erat, ia juga berjalan dengan cepat, membuat Diana kewalahan.
***
Mata Diana berbinar saat melewati salah satu food court. Ia langsung mengerem mendadak. "Tunggu Darren, aku mau tanghulu!" tunjuk Diana kepada sate buah-buahan yang berjajar rapi di etalase. Terlihat begitu menggiurkan. Terdapat berbagai macam buah yang masih fresh, warnanya juga begitu menggoda.
Mendengar permintaan Diana, otomatis Darren berhenti, ia sedikit tersenyum, namun sedetik kemudian ia kembali ke wajah datarnya.
Ia menatap Diana, kemudian menunjuk pipi kanannya.
"Ini orang penyakit mesumnya nggak sembuh-sembuh," batin Diana mencibir.
"Kenapa Darren minta cium terus sih?!"
"Ini orang sepertinya udah dari dulu mesum, otaknya ngeres, tapi pura-pura alim aja di depan ayah."
"Bikin malu diliatin orang lain, ada anak-anak juga lagi. Takut dicie-ciein," batin Diana sedikit geer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With a Strange Man
Roman d'amour"Tidak, aku belum siap Darren, semua perlu proses, aku-" Dengan gerakan kilat lelaki itu menarik rambut Diana, membuat gadis itu langsung menengadah, ia mengaduh kesakitan. Menurut Diana ini adalah KDRT pertama. Bagus, hidupnya akan semakin sengsa...