XII

73 6 3
                                    

'_menangis tanpa sebab adalah bentuk dari rasa lelah seseorang, yang tidak bisa ia pahami, yang tidak bisa ia jelaskan alasan nya. Ia mengeluarkan air mata nya karena terlalu capek menyikapi keadaan yang kadang kadang membuat nya kewalahan.

Saat ditanya "kamu kenapa?"

Ia selalu berkata "aku baik baik saja" kemudian ia bertanya ke diri nya sendiri "benar kah aku tidak apa-apa? Lalu mengapa aku menangis?"

Bahkan dirinya sendiri tidak yakin kalau sebenarnya ia merasa lelah, dan hebatnya ia selalu berkata "aku tidak apa-apa" sedang semua orang bisa melihatnya sendiri dari mata yang berkaca-kaca, hanya saja mereka Menghargai mu untuk kenyamanan mu.

Semua orang mungkin tidak bisa memahami mu, termasuk diri sendiri. Tapi apa yang kamu rasakan sekarang bisa kamu definisi kan sendiri, bahwa sebenarnya Kamu memiliki alasan untuk menangis_'

Fenly baru sadar beberapa menit setelah beberapa menit di periksa oleh dokter, benturan di kelapa fenly cuma benturan ringan. Bahkan hanya perlu diperban dan perbannya harus di ganti bila masa tiba.

"Makasih dok" ucap gilang saya mendengar penjelasan dokter

"Iya, saya permisi dulu" bals dokter

"Iya dok" bals keduanya

Setelah dokter pergi dari ruangan itu, Gilang langsung segera menelpon salah satu keluarga nya, fenly yang tau apa yang dilakukan Gilang langsung merampas handphone gilang dengan kasar.

"Sini! Balikin!" Kesel Gilang

"Engga! Biar ini urusan gue sama zweitson" tolak fenly

"Kenapa sihh? Mau Lo sembunyiin pun, mereka gak bakalan Suka sama zweitson. Jadi please! Balikin" ujar gilang neda pelan

"Engga! Lebih baik lu pulang!" Usir fenly

Mendengar kalimat fenly yang mengusir, wajah Gilang berubah seketika menjadi kesel.

"Sini, balikin handphone!" ketus gilang merampas balik handphone

Gilang langsung meninggalkan fenly dengan hati kesel, fenly yang melihat kepergian Gilang hingga di balik pintu tidak terlihat tubuh nya hanya terdiam.

Fenly perlahan menyenderkan kepala nya di brankas dengan tatapan sendu.

•|•

Setelah jam makan siang, fajri di perboleh kan pulang dan melakukan aktifitas seperti biasanya, perban Fajri juga sudah dibuka oleh suster. Setelah beberapa menit memberesi barang barang Fajri akhirnya mereka Pulang kerumah.

"Welcome to home sayang" seru mama

Fajri dan yang lain ikut tersenyum saat melihat antusias mama saat menyambut kembali Fajri kerumah.

"Jangan banyak gerak, istirahat yang terpenting! Oke" ingatin mama

"Oke mah" bals Fajri tersenyum senang

"Gue anterin" ujar Farhan

"Gue aja" Sahut Shandy yang perlahan mendekati fajri

T E R B U N U H   S E P I  || Z W E I T S O N •• U N 1 TY || E N DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang