Eyang mengantar zweitson hingga ke kamarnya, sebelum memastikan zweitson benar benar tidur, eyang tidak akan keluar dari kamar itu. Dan itu terlihat oleh Shandy yang baru datang dari rumah sakit, dengan tatapan malas Shandy langsung masuk kedalam kamarnya.
"Tidur ya?? Besok kuliah kan" Tutur eyang lembut
"Iya iya, zweitson zweitson, mau mau, jengguk jengguk, fajri fajri" Ujar zweitson
"Iya... Besok sama eyang" bals eyang sambil mengelus rambut zweitson dengan lembut
"Fajri fajri, pasti pasti, senang senang, kan eyang eyang"
"Iya.... Tidur yaa"
"Zweitson mau nelpon aji, aji aji" ujar zweitson sambil mengambil handphone nya
"Fajri pasti udah tidur, besok aja yaa, nanti istirahat nya terganggu, mau aji sehat kan" tutur eyang lembut sambil membujuk zweitson
"Engga....!!! Aji belum tidur!!" Teriak zweitson tanpa kontrol
Saat zweitson ingin melempar handphone nya, eyang dengan cepat mencagah pergerakan zweitson dengan sambil memeluk zweitson untuk memenangkan zweitson dari emosi nya.
Dibalik kamar lain, terdengar suara teriak zweitson bersama dengan suara eyang sedang menenang zweitson. Shandy yang baru keluar dari kamar mandi karena baru selesai mandi Mendengar suara itu hanya menatap acuh.
"Datang gila'nya" celetuk Gilang yang mendengar teriakkan zweitson
"Mau apa lagi tu anak" sambung Farhan
"Pasti ada mau nya tu, tapi gak di tururin eyang. Dia kan emang selalu gitu" sahut fiki
"Biarin aja" acuh gilang
"Kenapa gak bawa kerumah sakit jiwa aja tu anak, biar gak nyusahin"
"Ya gak bakalan maulah eyang" sahut Fiki
"Woi" sapa Shandy melangkah masuk kedalam kamar Gilang
Sontak ketiga orang itu menatap Shandy yang berjalan mendekati.
"Udah Lo apain?" Tanya Shandy
"Gak ada ngapa-ngapain, nungguin Lo ni. Lambat banget sih" gerutu Farhan
"Gue kira udah lu apain tu anak" bals Shandy sambil duduk bergabung dengan mereka bertiga dengan sedang duduk di kasur Gilang
"Terus gimana rencana nya??" Tanya Gilang to the poin
"Lo mau ngerjain zweitson?" Sahut Fiki
"Udah diam dulu!!" Sentak gilang
"Lebih baik besok deh" ujar Fiki tiba-tiba
"Gagal lagi dong gue, buat bals tu anak!!" sahut gilang kesel
"Kenapa gak sekarang aja sih, Lo kasihan sama zweitson, iya? Mau kayak Ricky, labil" kata Farhan menatap Fiki mals
"Gue punya ide, buat tinggalin zweitson di hutan" ujar Fiki tersenyum senang
"Maksudnya lu gimana?? Ulang ulang" bals Shandy yang belum mengerti pola pikir fiki
"Gue sempet niat buat ngerjain zweitson, karena gara gara dia gue dihukum sama guru, karena buku gue di coret!" Kesel Fiki sambil bercerita
"Terus, gimana rencana lu??" Tanya Gilang
"Gue sempet mikir, pas kalian mau ngerjain zweitson, gimana kalau kita tinggalin zweitson di hutan" ujar Fiki
"Caranya gimana?? Masalah nya eyang gak bakalan percaya kalau kita bawa zweitson gitu aja" timpal Farhan
![](https://img.wattpad.com/cover/354816120-288-k818387.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
T E R B U N U H S E P I || Z W E I T S O N •• U N 1 TY || E N D
General Fictionaku adalah seorang yang sedikit rumit, perasaan ku sangat sensitif. aku tidak suka di bentak, aku tidak nyaman saat seseorang berkata pada ku dengan nada tinggi. aku lebih suka di nasehati dari pada disalahkan. aku lebih suka di ingat saat aku berbu...