Ucapan Farhan terhenti saat mendengar ketukan dari balik kaca mobilnya, mereka yang berada di dekat jendela langsung membuka pintu kaca nya. Terlihat jelas zweitson berdiri di dekat pintu mobil.
"Datang juga ni anak" Gilang ngedumel sambil menatap zweitson mals
"Suut..." Desik Shandy Mendengar dumelan gilang
"Masuk!" Perintah Farhan menatap kesel
"Lama banget sih" ngomel Fiki
"Tadi Soni, izinin dulu sama eyang" bals zweitson
"Udah! Cepat masuk" kesel Shandy yang melihat zweitson yang berdiri
"Kovel geser!" Perintah Fiki
"Gak muat! Belakang aja noh. Di garasi!" Ketus gilang
"Gilang!" Tegur Shandy pada gilang dengan memberi kode lewat ekspresi wajah melalui kaca mobil
Gilang menghebus nafas kesel, dengan malas gilang menggeser posisi duduknya, di ikuti fenly dan juga Fiki. Setelah itu zweitson langsung duduk di samping jendela dan samping Fiki.
Di perjalanan zweitson terus menerus cerocos hingga orang di dalam mobil terganggu dengan suara nya.
"Soni, Soni, senang banget bisa jalan sama Abang Abang Soni, sama adek Soni. Iya kan Fiki!!" Ujar zweitson meminta persetujuan kalimat nya kepada Fiki
"Jalan jalan disini, masih arsi ya? Hijau. Banyak pohon! Fiki Fiki lihat? Buah buah. Buahnya besar..." Ujar zweitson dengan ekspresi bahagia
"Fiki, fik__"
"DIAM!!" teriak Farhan gilang dan Fiki secara bersamaan
Teriakkan mereka membuat zweitson sontak terdiam, dengan memalingkan wajahnya ke arah jalanan.
"Dari tadi, suara dia aja! Berisik tau gak!" Kesel Gilang
"Lama gak lagi Shan?! Lama lama bisa tambah keriting ni, rambut gue! Dengarin ni anak ngoceh Mulu" sahut Farhan yang juga kesel dengan zweitson
Fenly sejak tadi mengamati perjalanan yang Sangat asing di fenly, bahkan perjalanan sangat sepi, jarang ada di kendaraan yang lalu.
"Mau kemana kita emang yaa?" Tanya fenly yang membuka suara "ini bukan jalan__"
"Diam lu!" Sentak Gilang memotong perkataan fenly
Fenly menatap Gilang Curiga, sejak zweitson di omelin Farhan dan Gilang, zweitson enggan membuka suara bahkan zweitson hanya menatap perjalanan sekitar di kaca mobil.
•|•
Fajri Kini sudah terbangun dari tidurnya, dan sekarang sedang menikmati serapan pagi yang sudah di sediakan oleh rumah sakit dan sekarang sedang disuapi oleh Ricky.
"Sedikit lagi habis ya" ujar Ricky menyerok bubur yang terakhir
Fajri mengangguk, setelah bubur terakhir ditelan, Ricky menyodorkan sebuah gelas untuk fajri minum.
"Alhamdulillah... Istirahat lagi yaa, biar cepat pulang" ujar Ricky
"Aji udah sembuh kok bg Ricky" ujar Fajri Mendengar kalimat Ricky barusan
"Iya kamu emang udah sembuh, tapi belum pulih" bals Ricky merapi alat makan fajri
"Apa bedanya? Pulih sama sembuh" tanya fajri
"Sama ya ji?" Tanya Ricky balik dengan tatapan binggung
"Ya Menurut bg Ricky aja" cibir fajri memutar bola matanya mals
KAMU SEDANG MEMBACA
T E R B U N U H S E P I || Z W E I T S O N •• U N 1 TY || E N D
Ficción Generalaku adalah seorang yang sedikit rumit, perasaan ku sangat sensitif. aku tidak suka di bentak, aku tidak nyaman saat seseorang berkata pada ku dengan nada tinggi. aku lebih suka di nasehati dari pada disalahkan. aku lebih suka di ingat saat aku berbu...