♤1

2.7K 117 0
                                    

Kelas saat ini ricuh tiba tiba. Karina yang baru masuk menatap heran teman teman kelasnya yang berusaha menyembunyikan barang masing masing.

Winter melihat karina terdiam didepan kelas segera menariknya mendekat kearah bangku mereka berdua.

"Kenapa win?" Tanyanya masih belum menangkap situasi.

"Sidak anjir! Gimana ini seragam lo?!" Panik winter sambil menatap karina dari atas kebawah.

Karina melebarkan matanya ikut panik.
"Sumpah?! Lo gak bawa seragam cadangan?" Tanya karina cemas.

"Enggak, makanya gue panik nyariin lo tadi" keluh winter terduduk dikursinya menatap iba karina dihadapannya.

"Terus gue gimana win?"

"Kabur aja. Dari pada lo kena sama anak osis?" Usul winter.

"Emang masih sempet?" Tanya karina sambil menoleh kearah pintu.

"Sempet. Ayo buruan!" Ujar winter sambil mendorong karina untuk segera kabur.

Tak ada pilihan lain diotaknya, karina segera mengikuti saran winter.

Namun belum sempat keluar, karina menubruk seseorang yang hendak masuk kedalam kelasnya. Karina oleng hingga menabrak pintu kelas, ia meringis sambil mengusap lengannya yang terasa berdenyut.

Ia mengangkat kepalanya hendak meneriaki orang yang membuatnya terhambat untuk kabur.

Begitu menatap siapa yang tengah berdiri dihadapannya membuat karina melebarkan mata ketika jenolah yang ia tabrak.

Jeno adalah salah satu anggota osis yang mengetuai bagian keamanan yang selalu bertugas mengadakan sidak seperti ini. Dibelakangnya ada si ketos renjun dan tangan kanan jeno, helena.

Dengan isyarat mata, jeno menyuruh karina untuk kembali ke tempatnya. Dengan pasrah akhirnya gadis itu berbalik menuju mejanya disambut tatapan kasihan dari winter.

"Abis gue" gumam karina mengusap wajahnya kasar.

"Nanti gue bantu pinjem seragam dikoperasi" bisik winter sambil merangkul karina menenangkan.

Suara renjun menginterupsi semua atensi murid kelas itu.

"Hari ini kami akan menyidak setiap kelas. Dimohon kerja samanya untuk tetap tertib selama penyidakkan berlangsung. Silahkan letakkan tas kalian diatas meja masing masing"

Dengan segera semua murid langsung mengikuti perintah renjun. Kemudian jeno dan helena segera maju untuk memeriksa barang bawaan mereka serta kriteria seragam dan tatanan rambut.

Karina memperhatikan osis dan anggotanya itu yang terus memeriksa dengan tenang. Perlahan tapi pasti keduanya semakin dekat kearah meja karina dan winter.

Ditangan helena sudah ada beberapa barang sitaan seperti alat make up, korek, dan beberapa buku novel yang tidak memiliki stempel perpustakaan sekolah.

Sedangkan jeno mulai menarik siswa yang tidak memakai seragam sesuai kriteria sekolah kedepan kelas.

Karina meneguk ludahnya kasar. Ia terus merutuki para osis yang melakukan sidak seperti ini.

Helena dan jeno tiba didepan meja winter dan karina. Winter yang diperiksa lebih dulu, tasnya mulai digeledah oleh helena, laci pun tak luput dari pemeriksaan.

Winter menatap nanar liptint dan maskaranya yang diambil helena dari dalam pouch pensil miliknya. Lalu jeno menatap seragam winter kemudian beralih pada rambut gadis itu yang di curly bagian bawahnya.

"Besok rambutnya jangan diginiin lagi. Cukup potong rapi" pesan jeno yang diangguki winter.

Lalu helena beralih pada tas karina begitu pula dengan jeno. Belum apa apa karina sudah ditatap tajam oleh laki laki itu.

Tas karina lolos, tak ada yang diambil dari dalam tasnya. Namun malah dirinya lah yang ditarik jeno kedepan kelas. Dikumpulkan dengan murid yang memakai seragam ketat dan rok diatas lutut.

Karina menghela nafas pasrah, walau dalam hati terus mendumel. Ia pasti mendapat hukuman berat karena ia sudah beberapa kali tercatat memakai seragam diluar kriteria.







Martabak.

WITH YOU | JENO X KARINA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang