"Aku mohon jangan pergi, Suji!" Pria dengan jubah kebesarannya itu memohon pada wanita yang saat ini berdiri sejauh satu meter di depannya
"Untuk apa saya terus berada disini, Yang Mulia? Anda sudah mendapat gelar yang Anda inginkan, anda juga sudah memiliki Ratu.. Untuk apa saya tetap disini?" Wanita yang dipanggil Suji itu masih enggan menatap Raja nya
"Karena aku mencintaimu! Aku mohon tetaplah di sisiku!" Sang Raja terus memohon
"Cinta?" Suji mendecih remeh "nyatanya anda lebih mencintai kekuasaan! Sampai kapanpun saya tidak sudi menjadi pelayan Ratu!" Suji melangkah tanpa ragu setelah berucap. Agaknya yang dia katakan itu benar, sang Raja ternyata tidak mengejarnya
Raja Junho yang pada akhirnya harus menikahi putri bangsawan dan menjadikannya sebagai Ratu, harus merelakan pergi wanita yang dikasihinya. Tidak mungkin Raja menjadikan wanita dari kasta rendah sebagai Ratu kan? Itu alasan Raja tidak menjadikan Suji sebagai Ratunya
Raja kembali ke kamarnya, ia bisa melihat seorang wanita yang tertidur di ranjangnya. Itu istrinya, Ratunya, permaisurinya. Im Yoona, putri bangsawan dengan paras rupawan, dia juga berpendidikan tinggi. Raja Junho dan Yoona sudah di jodohkan sejak kecil
Raja Junho menghembuskan napas beratnya kemudian melangkah mendekat, ia usap lembut kening wanita yang baru ia nikahi itu. Tanpa sadar usapan kecilnya mengusik tidur damai sang Ratu. Ratu Yoona mengerjapkan matanya, perlahan mata cantik itu terbuka
"Ah? Apa aku mengusik tidurmu?" Raja Junho berucap dengan lembut
"Tidak!" Ratu menjawab cepat "aku sebenarnya sedang menunggu anda, tapi sepertinya aku ketiduran!" ada nada menyesal disetiap katanya
Raja Junho jadi merasa bersalah, ada istrinya yang sedang menanti kehadirannya, namun ia malah mengejar wanita lain
"Yang Mulia?" panggilan lembut sang Ratu menyadarkan Raja Junho dari lamunannya
Raja Junho memberi senyuman lembut pada istrinya, tak lupa usapan di kening untuk menenangkan
"Lanjutkan tidurmu, kamu pasti kelelahan!" ujarnya, kemudian meninggalkan kamar mereka
Ratu Yoona memandang kecewa atas kepergian suaminya. Kalau boleh jujur, sebenarnya Yoona mengharapkan malam pertama nya dengan sang Raja
•
•
•Sudah dua bulan pernikahannya berjalan, namun Raja Junho masih belum menyentuh istrinya. Yoona juga beberapa kali mencoba memulai, namun berakhir sang Raja meninggalkannya karena pekerjaan
Ratu Yoona duduk di ranjang menanti suaminya datang. Tak lama pintu terbuka menampilkan sang Raja yang masih mengenakan jubah kebesarannya. Raja Junho mendekat mendudukkan dirinya di sisi ranjang yang lain
"Apa ada masalah sampai kamu meminta bertemu denganku?" Raja Junho memulai
"Aku istrimu, apa tidak boleh aku bicara dengan suamiku sendiri?"
"Bukan begitu, hanya saja-"
"Kenapa anda belum menyentuh ku? Apa aku seburuk itu, Yang Mulia?" Ungkapan terus terang dari Ratu nya membuat Raja Junho terdiam. Melihat mata istrinya yang mulai berkaca-kaca juga membuat rasa bersalah dalam dirinya semakin besar
"Setiap malam aku menantikan nya, kenapa sulit sekali hanya untuk merasakan sentuhan suamiku?" ini pertama kali Yoona berani mengatakan keinginannya, sedangkan sang Raja hanya diam
"Apa ada orang lain yang anda cintai? Apa aku sudah merenggut kebahagiaanmu dengan orang itu? Jangan buat aku berfikir buruk tentangmu, Yang Mulia! Aku masih istrimu dan aku masih membutuhkan sentuhan mu! Kenapa anda tidak mengizinkan ku untuk melahirkan keturunan m-hmm" perkataannya terputus seiring dengan lumatan yang diberikan Raja di bibirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM
Historical Fiction-berlatar belakang kerajaan Joseon -perebutan kekuasaan -pertumpahan darah -keegoisan -cinta segitiga *ada unsur bl,, tapi dikit *tpi yg namanya bl tetep aja bl *cerita gak ada sangkut pautnya sama sejarah yg terjadi di Kerajaan Joseon,, ini hanya s...