14 <Pelaku sebenarnya>

40 3 0
                                    

Chaehyun meminta bertemu dengan Hao malam ini, berusaha ia tutupi wajahnya, pelayan pun tidak ada yang mendampinginya

"Apa ini rencanamu?" tanpa basa basi lagi, Chaehyun bertanya

Hao tersenyum miring, ia tau Chaehyun ketakutan sekarang

"Kau bilang lakukan apapun kan? Lalu apa masalahnya sekarang? Lagipula Hui sudah pergi jauh dari kehidupan pangeran Hanbin.. Hasilnya sesuai keinginanmu, bukan ... Chaehyun Agassi?"

"Tapi meracuni Ratu sampai meninggal, itu sudah melewati batas, Hao!" urat di lehernya tercetak, Chaehyun berusaha meredam amarahnya

Raut wajah Hao berubah datar "bersikap seolah kau tidak mengetahui apapun! Jika sampai ketahuan aku akan mengatakan ini semua adalah rencanamu yang terlalu ingin menjadi pasangan pangeran!"

Chaehyun kehabisan kata-kata, ia tidak menyadari kalau Hao begitu licik. Hao segera pergi. Ayolah, menghabisi nyawa bukanlah hal besar bagi pria ini! Tapi, apakah Hao tidak merasa takut seperti Chaehyun? Mau bagaimanapun Ratu Yoona juga adalah ibu kandungnya

~flashback~

Hao berjalan santai menuju bilik Ratu Yoona, tidak ada yang menghalangi karena memang Ratu Yoona yang memintanya datang

"Salam hormat untuk anda, Yang Mulia!" Hao membungkuk hormat di hadapan Ratu Yoona

Ratu Yoona tersenyum anggun menyambut kedatangan Hao

"Terimakasih sudah datang memenuhi panggilan ku, Hao!"

"Dengan senang hati, Yang Mulia.. Justru saya yang merasa terhormat diminta datang oleh anda sendiri kemari!" Hao tidak menunjukkan senyum ramah, namun dia begitu sopan bicara kepada Ratunya

"Alasanku memanggilmu kemari adalah, aku ingin mengucapkan terimakasih, berkat kau kerajaan semakin kuat dengan pasukan yang kau latih, para musuh pun segan untuk melawan kami lagi! Aku tidak tahu harus melakukan apa untuk membalasnya.."

"Saya begitu tersanjung dengan perkataan anda, Yang Mulia! Tapi, sebenarnya saya memiliki sebuah keinginan!" tidak ada senyum di wajahnya, tatapannya masih begitu dingin

"Maka dengan senang hati aku akan mengabulkannya!" tanpa bertanya keinginan apa itu, Ratu Yoona menyetujuinya begitu saja

Entahlah, rasanya melihat Hao seakan membuat Ratu Yoona ingin memberikan semua yang pria itu inginkan, entah sebagai penebus kesalahan, atau rasa terimakasih



Ternyata keinginan Hao begitu sederhana, hanya makan malam bersama. Biasanya Ratu akan makan bersama Raja dan selir Raja yang lain juga kedua pangeran, namun karena janjinya, Ratu Yoona memilih makan malam berdua bersama Hao

Ratu Yoona tanpa curiga makan dengan tenang segala yang di hidangkan di atas meja. Lagipula tidak ada yang aneh dengan rasanya. Hao pun demikian, pria itu bahkan sangat fokus dengan makanannya

Ratu Yoona menatap Hao begitu lama, tak terasa air matanya mengalir. Ratu Yoona merasa begitu sesak

Hao sudah menyelesaikan makannya, ia menyadari Ratu Yoona yang menangis sembari menatapnya

"Maafkan saya, Yang Mulia! Apa anda merasa tidak nyaman?"

"Tidak! Entahlah aku langsung menangis saat melihatmu, rasanya begitu menyesali sesuatu, tapi aku tidak mengerti apa artinya!" Ratu Yoona mengusap air matanya

Mungkin ini yang dinamakan hubungan batin antara ibu dan anaknya. Namun Hao segera menepisnya

"Jika seterusnya saya ingin memberikan sesuatu untuk anda, apa anda mau menerimanya, Yang Mulia?" Hao membahas hal lain

"Tentu saja aku akan dengan senang hati menerimanya!" lagi-lagi Ratu Yoona menjawab tanpa ragu

Hao tersenyum, baru kali ini Ratu Yoona melihat senyum Hao, rasanya menggembirakan, Ratu Yoona ingin terus melihat senyum itu

Hingga sejak hari itu, Hao dan Ratu Yoona begitu dekat, Ratu Yoona selalu menerima pemberian Hao. Entah itu makanan, minuman atau barang

Namun tak lama setelahnya, Ratu Yoona jatuh sakit. Hao yang mendengar kabar itu rasanya begitu puas

Sebenarnya selama ini makanan maupun minuman yang ia berikan pada sang Ratu sudah di campurkan dengan racun, sedikit demi sedikit, sehingga tidak ada yang menyadarinya

Hari itu setelah tabib memeriksa keadaan Ratu Yoona, Hao pergi mengunjungi ibu kandungnya itu

Ratu Yoona yang menyadari kedatangannya segera membuka mata. Pandangan keduanya bertemu, Ratu Yoona dengan mata sayu nya, sedangkan Hao dengan tatapan dinginnya

"Terimakasih sudah mempermudah pekerjaan saya, Yang Mulia! Ini yang terakhir!" Hao berbisik tepat di telinga sang Ratu

Tanpa campuran lagi, Hao memaksa Ratu Yoona menelan serbuk racun yang sebelumnya ia sembunyikan. Ratu Yoona sudah tidak memiliki tenaga untuk melawan, ia hanya menangis tanpa suara

Hao bangkit, namun ia tiba-tiba teringat sesuatu "oh ya! Aku begitu sakit hati ketika kau sama sekali tidak dapat mengenaliku, ibu!" Hao mengakui bahwa Ratu Yoona adalah ibunya

Dalam hati Ratu Yoona begitu terkejut. Hao adalah putranya? Dia bahkan baru mengetahuinya, siapa orang yang tega memisahkan Ratu dengan putranya

Hao berbalik, kemudian ia langkahkan tungkainya menjauhi kamar sang Ratu. Tanpa rasa bersalah, tanpa kesedihan, Hao benar-benar buta akan dendam

Lalu bagaimana bisa Hui yang dituduh melakukan pembunuhan? Tentu itu sudah di rancang oleh Hao sejak awal. Kepala pengawal yang di percaya oleh pangeran Hanbin, ternyata adalah suruhan Hao

Bayaran yang tidak sedikit dan jabatan menggiurkan yang ditawarkan Hao membuat pria itu langsung menuruti perintah sang pangeran terbuang ini

~~flashback off~~

Raja Junho kembali menemui Suji, dia sudah memutuskan siapa yang akan menjadi Ratu pengganti di istana

"Jadi anda sudah memutuskan?" Suji bertanya

"Tapi aku mohon, Suji.. Jangan tinggalkan aku lagi!" Raja Junho menggenggam tangan si wanita pujaan

Ahh, sepertinya Suji sudah tau pilihan sang Raja

"Aku tidak akan pergi, Yang Mulia! Selama Hao masih disini aku tidak akan pergi!" Suji tersenyum, mencoba meyakinkan Raja Junho bahwa ia memang tidak akan pergi

Namun Suji sebenarnya tidak terima, lagi-lagi Raja Junho tidak memilihnya sebagai Ratu. Kalau begitu, Suji tidak akan mundur untuk membalaskan dendamnya



Sekelompok pria berpakaian serba hitam, juga penutup wajah agar mereka tidak di kenali

Salah satunya maju dan memberi arahan, yang lainnya kemudian mengangguk memahami perintah

Sepertinya pemberontakan besar-besaran akan terjadi di istana. Namun siapa para pemberontak ini?

Sekelompok pria itu berpencar, segera menjalankan rencana yang sudah mereka susun

__________________________________

Gak bisa sampe 1000+ words tiba-tiba bingung,, ngerasa gak nyambung gitu!! Nyambung-nyambungin aja lah ya guys!! Hihihi 😁

KINGDOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang