Masih begitu pagi, Raja Junho terlihat baru saja keluar dari salah satu bilik. Lebih tepatnya bilik yang selama ini dipakai oleh Suji. Benar, lagi-lagi mereka melakukan hubungan yang tidak pantas semalam
"Yang Mulia!" suara seorang wanita menginterupsi Raja Junho, segera sang pemilik kerajaan mengalihkan pandangan ke sumber suara
"Dasom?" Raja Junho mengernyit
"Sudah cukup, Yang Mulia! Anda tidak bisa terus melakukan hal memalukan seperti ini!"
Raja Junho semakin mengernyit tidak suka dengan perkataan selirnya ini
"Apa yang coba kau katakan? Tau apa kau tentang yang aku lakukan? Jangan ikut campur urusanku, Dasom!" Raja Junho segera pergi, sebelum emosinya benar-benar tersulut nanti
"Anda bercinta dengan wanita itu tanpa rasa bersalah.. Padahal aku yang istrimu tidak pernah kau sentuh!" Dasom hanya mengungkapkan isi hatinya, tidak berniat membuat Raja semakin membencinya
"Jaga bicaramu! Kau hanya wanita gisaeng murahan yang sudah rusak!"
Perkataan Raja melukai hatinya, sungguh! Apa Raja tidak memikirkan kalau wanita gisaeng sepertinya juga punya perasaan?
"Aku datang ke rumah bordil baru lima hari sebelum akhirnya anda seret kemari, Yang Mulia! Bagaimana bisa anda mengatakan aku sudah rusak? Padahal aku belum tersentuh sama sekali!"
Matanya memerah, tatapan kecewa dan sakit hati itu seharusnya bisa meluluhkan sang Raja. Namun nyatanya Raja Junho tidak mempedulikannya, ia segera pergi dengan angkuhnya, meninggalkan Dasom yang mulai menitihkan air mata
•
•
•Hao dan Jiwoong tengah bertarung, lagi. Keduanya sama-sama kuat, tidak ada yang mau mengalah. Tak jauh dari lokasi, Chaehyun melihat keduanya
"Siapa yang sedang bertarung dengan Jiwoong?" Chaehyun bertanya pada pelayannya
"Dia Tuan Hao, Agassi! Pria yang membantu pasukan kerajaan melawan musuh, Raja membawanya ke istana dan mengizinkannya tinggal sebagai ungkapan terimakasih!" Si pelayan menjelaskan
Meski sudah mendapat jawabannya, Chaehyun tetap berjalan mendekat. Kebetulan pertarungan juga sudah berakhir, dengan Hao sebagai pemenangnya
Hao segera menjauhkan pedangnya dari Jiwoong ketika melihat kedatangan Chaehyun
"Aku akui fisikmu memang kuat! Tapi kau tidak lebih hebat dariku!" Hao begitu angkuh
Segera Hao menjauh, berjalan mendekat pada Chaehyun yang datang bersama para pelayan, mengabaikan Jiwoong yang menggeram marah mendengar hinaannya
"Salam hormat untukmu, Chaehyun Agassi!" Hao membungkuk
"Dari kejauhan aku penasaran, siapa gerangan pria hebat ini?"
"Aku Hao, senang berkenalan denganmu, Agassi! Jika kau membutuhkan bantuan ku, aku akan dengan senang hati membantu!"
Ingatkan kalau Hao bisa melakukan apapun agar dendamnya tertunaikan. Hao merasa wanita di depannya ini dapat ia gunakan sebagai umpan
Chaehyun mengernyit "bantuan seperti apa yang kau maksud?"
Hao mengedikkan bahunya "mendapat cinta Pangeran Hanbin mungkin? Atau kepercayaan pangeran Yujin?" senyum penuh arti ia berikan pada Chaehyun
Sial, Chaehyun marah sampai rasanya ingin memukul wajah pria di depannya ini. Bagaimana bisa Hao tau kalau Hanbin tidak menyukainya
"Kau mengerti maksudku, sekarang?" senyum Hao semakin lebar, kemudian ia membungkuk lalu meninggalkan Chaehyun
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM
Historical Fiction-berlatar belakang kerajaan Joseon -perebutan kekuasaan -pertumpahan darah -keegoisan -cinta segitiga *ada unsur bl,, tapi dikit *tpi yg namanya bl tetep aja bl *cerita gak ada sangkut pautnya sama sejarah yg terjadi di Kerajaan Joseon,, ini hanya s...