Yibo memperhatikan wajah damai tersebut, pikirannya menuju kepada malam dimana mereka melakukan itu. Apa pria cantik ini mabuk berat sampai tidak mengingat wajahnya sama sekali? Yibo menggelengkan kepalanya heran. Dia tiduran di samping pria manis itu, xiao Zhan telah mengganti posisi nya miring menghadap Yibo, mengusap perutnya yang terasa keram.
"Sshhh..." Menggeliat tidak nyaman. Yibo yang belum tidur pun memperhatikan.
'kenapa?"
"Keram.. hiks" loh.. nangis, Yibo memajukan tubuhnya sedikit, dia mengusap perut xiao Zhan. Ntah angin darimana replek saja Yibo mengusapkan perut yang sedikit menggembung itu lembut.
Tangan itu perlahan bergerak, xiao Zhan merasa nyaman. Kembali memejamkan mata, tangan satunya dia gunakan untuk meremas baju Yibo. Yibo terdiam membiarkan, dia memperhatikan wajah cantik itu. Pikirannya terus melayang dimana waktu mereka melakukan skidipapap didalam kamar bar.
——
Pukul 02.30
Xiao Zhan terbangun pukul 02.30 dini hari menahan rasa laparnya. Perutnya terus berbunyi, tidak sopan dia belum mengenal sepenuhnya manusia di dalam rumah ini. Lagian xiao Zhan orang baru, tidak baik. Xiao Zhan menggeliat tidak nyaman diatas ranjang, pergerakannya membangunkan pria tampan di sampingnya.
"Kenapa?"
"Ti-tidak..."
Xiao Zhan menggigit bibir bawahnya, membelakangi Yibo. Wajahnya memerah, tidak bisa! Dia harus makan. Xiao Zhan ingin makan steak. Pria cantik itu bergerak gelisah, Yibo terduduk memperhatikan xiao Zhan.
"Katakan." Perintahnya dingin.
Deg..
Tubuhnya berbalik, wajahnya mendongak. Mata bulat itu sedikit berkaca-kaca. Yibo mengeryitkan dahinya. "Kenapa?"
"Ti-tidak.. tidur saja."
"Kau kenapa?"
"Ti-...."
Kruyuukk krryukk..
Malu, xiao Zhan menundukkan kepalanya memegang perutnya sendiri. Yibo menghela nafas panjang. "Ingin makan?"
"Heum.."
Tanpa percakapan apapun lagi, Yibo beranjak dari ranjang. Tangannya di cengkal, Yibo berbalik. "Ingin steak.."
"Masih pagi"
"Ingin steak.. aku ingin itu." Cicit xiao Zhan memberitahu Yibo.
Yibo menarik tangannya, "ayo"
"Kau serius?"
"Mn" berdehem, Yibo keluar dari kamar diikuti xiao Zhan dari belakang. Keduanya sudah berada di belakang tepatnya di dapur rumah Yibo. Yibo memakai apron dan mulai memasak, xiao Zhan memperhatikan Yibo tanpa niatan membantu.
Dia ingin di masakkan. Setelah menunggu selama beberapa menit, masakan pun jadi. Bau steak daging sapi tercium wangi, xiao Zhan langsung saja melaapnua rakus tanpa niatan berhenti. Yibo terdiam.
"Kau mau?"
"Tidak, lanjutkan"
"Maaf.."
"Mn." Yibo berdehem, duduk di hadapan xiao Zhan sambil memperhatikan wajah cantik itu tanpa henti.
Xiao Zhan merasa malu tapi karena rasa lapar yang sudah semakin menyerangnya dia memakan habis makanan itu tanpa niatan berbagi kepada Yibo. Setelah semuanya habis xiao Zhan yang mencuci piring, mereka kembali masuk kedalam kamar.
"Terimakasih."
"Mn."
"Um.. namamu siapa?"
"Yibo"