Pagi yang cerah, di barengi dengan pelangi indah di atas langit sana. Xiao Zhan tengah memasak, memakai apron berbentuk kelinci. Churan dan yang yang tidak tau kemana perginya mereka berdua. Xiao Zhan tidak ambil pusing, lagian mereka suami istri kan? Tidak baik kepo. Xiao Zhan memasak simpel.
Sepasang tangan kekar melingkar di pinggang nya. Perut buncit itu menghalangi tangan kekar yang ingin memeluknya erat."Yibo"
"Hm"
"Sudah mandi?"
"Belum.. masak apa?" Tanya Yibo menghirup aroma manis dari xiao Zhan.
Pria cantik itu tersenyum lembut. Mengusap tangan kekar Yibo. "Masak sup iga sapi. Dan ayam goreng tepung crispy."
"Mn..."
"Duduk disana. Aku tidak bisa bergerak perutku sudah semakin buncit.." xiao Zhan mengusap perutnya sendiri bersama tangan Yibo. Tendangan kecil terasa.
Yibo terkejut, apalagi xiao Zhan.
Dughh
"Ughh.."
"Dia menendang." Girang Yibo berbinar. Buru-buru Yibo membawa tubuh kecil itu di kursi meja makan, mematikan apinya lebih dulu.
Xiao Zhan sedikit meringis. Ya wajar saja, kandungannya baru saja masuk bulan ke 5 tepat hari ini. Kan sudah besar, tendangan kecil itu membuat Yibo semakin merasa kegirangan. Xiao Zhan terkejut bukan main. Kenapa jadi pria itu yang girang dengan tendangan si kecil? Mana rasanya hangat lagi katana usapan lembut dari Yibo di perutnya.
"Yibo?"
"Eh.." Yibo segera tersadar. Ia menyengir kecil. "Aku terlalu bersemangat "
"Kau seperti ayahnya saja."
'aku memang ayahnya.' batin yibo meronta ingin berteriak.
Xiao Zhan mengusap Surai Yibo, tangan kekar itu masih mengusap perutnya. Tendangan demi tendangan terus menerus bergerak didalam. Xiao Zhan meringis. "Bahagia sekali ya di usap paman Yibo? Hihi mommy jadi tidak sabar menantimu sayang.. baik-baik disana oke? Mommy menyayangimu."
Hangat... Yibo tersenyum. "Baik-baik disana baby " Yibo ikut-ikutan meniru xiao Zhan
Xiao Zhan tergelak, terkekeh gemas. "Tentu paman yibo~"
Sebenarnya rasa tidak rela si di panggil paman. Orang dia bapaknya, masa di panggil paman. Tidak epik sekali. Yibo sedikit cemberut. Memajukan wajahnya dan...
Cup.
Tentunya terkejut bukan main! Xiao Zhan menahan napasnya. Perutnya tengah di kecup lama oleh Yibo.. xiao Zhan terdiam memperhatikan.
"Baik disana putraku. Jangan menyusahkan mommy, susahkan saja Daddy. Daddy juga menyayangimu." Gumam yibo agar tak di dengar xiao Zhan. Sejujurnya Yibo tengah menahan tangis. Sungguh, bahagia dirinya.
Xiao Zhan mengeryit bingung. "Yibo? Kau kenapa?"
"Tidak apa. Aku lapar.."
"Hihh. Kenapa kau mencium perutku?"
"Lapar~" rengek Yibo tak sabaran.
Xiao Zhan mendengus mencubit kedua pipi Yibo pelan. Xiao Zhan beranjak, mulai menyiapkan makan untuk yibo. Pria cantik itu menaruh semua piring kotornya. Dia akan mencuci setelah makan. Mereka makan dalam diam. Xiao Zhan sudah selesai, mentimun yang berada diatas counter meja terjatuh kebawah. Xiao Zhan menunggingkan pantatnya yang semakin bulat nan sintal itu, Yibo menelan ludahnya.
Yibo membantu xiao Zhan mengambilkannya. Ia mencuci piringnya dulu. Xiao Zhan tengah membereskan ranjang.
"Kau mandilah dulu"