09

1.4K 125 6
                                    

Malam pun tiba. Xiao Zhan meringis merasakan sakit, Yibo belum pulang. Tendangan dari sang anak semakin kencang xiao Zhan meremat sprei kuat. "Huftt.. ssshh"

Dughh

"Ssshh.. sayang jangan menendang mommy kuat-kuat. Tenang ya?"

Dughh
Dughh

"Arshh huftt tenang ya?" Pinta xiao Zhan lirih. Matanya berkaca-kaca saking sakitnya si kecil menendang begitu kencang.

Dia ingin Yibo cepat pulang. Agar bisa mengusap dan menenangkan si kecil yang begitu aktif didalam sana. Tapi yang di tunggu tak kunjung datang. Xiao Zhan menggelengkan kepala ribut. Wajahnya memerah.

"Huftt... Pi- akhh!"

Dughh.

Baru saja xiao Zhan ingin memujinya, tapi sudah dulu di berikan tendangan kencang dari si kecil didaalam sana. Sudah tidak tahan. Akhirnya xiao Zhan menangis, "hiks.. pelan saja.. sa- arkhh!!"

Dughh
Dughh

Gila. Xiao Zhan sampai kewalahan. Ia mengusap perutnya, mencoba menenangkan sang anak tapi tidak bisa.. sangat susah sekali jika itu bukan Yibo yang mengusap dan menenangkannya. Si kecil akan terus menendang. Seolah itu bukan tangan ayahnya yang mengusap dan menenangkan.

Dughh!

Xiao Zhan meremas sprei kencang. Mengambil ponsel Yibo, ia menelpon pria itu agar cepat pulang.

Panggilan terhubung.

Yibo;
Zha-....

Xiao Zhan:
Hiks pulang.. sakit..

Yibo:
Sebentar lagi aku sampai rumah, jangan menangis. Dia menendangmu terlalu kencang?

Xiao Zhan:
Kencang sekali. Sakit hiks pulang.. aku tidak bisa menenangkannya, dia se- akhh! Hiks yibohh

Yibo:
Sebentar lagi sampai. Aku matikan, tunggu sebentar lagi. 10 menit lagi aku sampai rumah.

Yibo mematikan panggilannya. Xiao Zhan menangis, dia meremat erat sprei. Churan tengah keluar ntah kemana perginya tadi di panggil tetangga sebelah. Hanya ada xiao Zhan sendirian di rumah.

Untungnya tidak ada apapun. Biasanya ibu hamil akan di ganggu makhluk halus tapi xiao Zhan tidak melihatnya sama sekali. Xiao Zhan meremat sprei itu semakin kencang. Perutnya di usap pelan, tapi tidak mengurangi kekuatan putranya menendang.

Dughh.

"Arghh!! Yibohh!!"



Yibo menjadi cemas dan khawatir. Yang yang yang mengemudi pun melajukan kecepatan mobilnya agar segera sampai rumah. Selama beberapa menit akhirnya mereka sampai. Yibo buru-buru keluar dari dalam masuk kedalam rumah.

Pintu kamar terbuka, terlihatlah xiao Zhan tengah menangis sesenggukan sambil meremat sprei. Yibo  menutup pintunya lebih dulu berjalan mendekati xiao Zhan. Pria cantik itu menangis tersedu-sedu Yibo jadi tidak tega.

"Hiks sakit" tangis xiao Zhan.

Yibo duduk d samping pria cantiknya. Ia menidurkan tubuhnya perlahan. Mengusap air mata xiao Zhan, tangannya mulai merambat di perut xiao Zhan dan pinggangnya. Mengusapkannya lembut sambil berkata. "Baby.. jangan membuat mommymu kesakitan. Kasihan dia menangis karnamu, kau tidak kasihan melihat mommymu hm? Jika ingin sesuatu katakan padaku, jangan seperti ini. Ini membuat mommymu tersiksa dan menangis." Kata Yibo lembut.

Tendangan itu tak lagi kunjung datang. Sudah sepenuhnya menghilang seolah tau apa yang di ucapkan Yibo, Yibo tersenyum lembut. Mencium perut xiao Zhan. "Pintar sekali anakku" Bisik Yibo

You And Me (Yizhan) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang