There For You 3

1.2K 78 4
                                    

Dua tahun sudah Zahra bekerja di kantor pajak tempatnya magang dulu. Kesehariannya setelah lulus kuliah hanyalah bekerja, pulang, dan tidur. Siklus yang telah berjalan hampir dua tahun itu membuat Zahra tak jarang dilanda rasa bosan. Beberapa kali orang tuanya memberikan saran agar Zahra pindah tempat kerja, tapi gadis itu menolak dengan alasan sulit mencari pekerjaan di tempat lain dan langsung dapat.

Di usianya yang sudah lebih dari seperempat abad, Zahra mulai mendapat pertanyaan-pertanyaan yang langsung membuat suasana hatinya memburuk saat itu juga. Kapan menikah, sudah memiliki calon atau belum, kapan menyusul si a yang sudah memiliki anak. Itu hanya sebagian kecil pertanyaan yang mulai sering didapatkan Zahra.

Di tengah kemelut pikirannya akan pertanyaan-pertanyaan keramat itu, Zahra yang sedang duduk di teras bersama ibunya dibuat semakin buruk suasana hatinya ketika mendengar cerita ibunya. Wanita yang membuatnya terlahir ke dunia itu memang sejak tadi bercerita mengenai tetangga-tetangga mereka yang seumuran Zahra atau bahkan lebih muda dan sudah berkeluarga. Gadis itu tahu jika ibunya pasti tidak bermaksud membuat buruk suasana hatinya.

Setelah obrolan sore hari bersama ibunya yang membuat suasana hati Zahra semakin buruk, gadis itu beranjak ke kamar. Tubuhnya ia baringkan di atas kasur dengan pikiran yang mulai menerawang jauh. Apa salahnya masih sendiri di usianya sekarang? Bukankah usia tidak menjadi patokan seseorang untuk memiliki keluarga?

Ketika masih sibuk dengan semua isi pikirannya itu, pandangan Zahra tak sengaja mengarah pada meja belajarnya. Tepatnya pada sebuah benda yang ia letakkan di sudut meja sejak satu tahun lalu. Gadis itu kemudian bangkit untuk meraih benda tersebut. Sebuah buket bunga kering yang di tengahnya terdapat boneka beruang kecil yang mengenakan toga. Tulisan yang tergantung pada buket tersebut kemudian menjadi perhatian Zahra.

Selamat udah resmi jadi sarjana!
Semoga ilmu yang didapat selama ini bisa bermanfaat untuk diri kamu sendiri dan orang lain yaa. Sending a big love to you. Jangan pernah merasa kalau kamu sendirian ya.

:)

Zahra masih ingat dengan jelas ketika ia baru saja sampai di rumah setelah melaksanakan prosesi wisuda di kampus, seorang pria paruh baya dengan memakai jaket salah satu ojek online tiba-tiba mendatangi rumahnya untuk mengantarkan buket yang saat ini berada di tangannya. Ketika bertanya siapa pengirim buket tersebut, pria yang menjadi kurir itu hanya berkata jika pengirim minta dirahasiakan identitasnya dan hanya titip pesan jika pengirim adalah teman Zahra.

Hingga lebih dari satu tahun sejak ia wisuda, Zahra bahkan belum mengetahui siapa pengirim buket tersebut. Ia sudah bertanya pada beberapa temannya, tapi tidak ada dari mereka yang mengaku mengirimkan buket padanya ketika wisuda. Akhirnya pertanyaan mengenai siapa pengirim buket itu hanya bisa Zahra simpan sendiri hingga saat ini. Entah pertanyaan tersebut akan terjawab atau tidak, yang jelas Zahra berterimakasih pada si pengirim karena sudah memberinya hadiah.

***

Ketika Zahra masih terus dihantui pertanyaan dari orang-orang sekitar mengenai pasangan, kejutan lain datang menyambutnya saat tiba-tiba saja teman dekatnya semasa SMA mengajak bertemu dan membagikan undangan pernikahan. Yang lebih terasa menyebalkan adalah temannya itu menantang Zahra untuk datang ke pernikahannya dengan membawa teman. Zahra tahu dengan jelas jika kata teman yang diucapkan temannya pasti mengarah pada sosok laki-laki yang bisa ia gandeng dan dipamerkan saat pernikahannya.

Tak terlalu memikirkan ucapan temannya, Zahra berangkat ke acara pernikahan di hari Minggu ini sendirian. Halaman rumah temannya yang memang sangat luas disulap menjadi area resepsi yang mampu menampung tamu yang jumlahnya ratusan. Bersama beberapa temannya saat SMA yang juga datang sendirian, Zahra berkeliling menikmati makanan yang disediakan.

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang