"Maaf, kamar yang tersedia hanya tinggal satu, tuan."
Hinata menutup mulutnya yang menganga tak percaya. Kenapa yang dibayangkannya menjadi kenyataan? Apakah benar-orang menyebutnya gadis penyihir dengan alasan seperti ini? Hinata langsung mengenyahkan pikiran bodoh itu.
Gadis itu langsung mengambil posisi Naruto dan mengatakan bahwa dirinya adalah anak dari pemilik hotel ini.
Naruto berdeham menahan tawanya. Hinata sampai harus mengakui privillage-nya sebagai anak dari Hyuuga Hiashi, padahal sudah sangat lama ia sembunyikan itu, demi mendapatkan kamar terpisah untuk mereka.
Resepsionis itu menunduk hormat dengan rasa sungkannya. Pantas saja ia merasa tak asing dengan Hinata, ternyata benar dugaannya.
Respsionis itu dengan cekatan mengantar Hinata dan Naruto ke lantai tempat kamar yang disediakan.
Tapi Hinata mulai merasa janggal.
Ini kan... Luxury Room.
"Di sini kamarnya, nyonya. Semoga tuan dan nyonya dapat berisirahat dengan nyaman. Jika ada yang diperlukan anda bisa menghubungi kami kapan saja." Resepsionis itu pun pamit undur diri.
Hinata hanya mematung tak percaya lagi pada semuanya. Privillage yang ia kira akan membantunya, justru semakin menjerumuskannya.
Pasti pelayanan hotel mengarahkan ia dan Naruto ke kamar ini karena mereka tahu ia dan Naruto adalah tunangan.
"Tunggu apa lagi? Ayo masuk." Ucap Naruto dengan santainya dan melangkah masuk ke dalam kamar. Pria itu sudah kelelahan karena menggendong Hinata sejauh 500 meter terbukti ia langsung menuju ranjang dan merebahkan diri.
Hinata yang masih tak terima, bergegas menelpon petugas Hotel untuk dipindahkan. Namun belum sempat sepatah kata keluar dari mulutnya, Naruto langsung mengambil telepon itu dan menutupnya secara sepihak.
"Apa yang kau lakukan?"
Naruto tidak menjawabnya. Pria itu berjalan melenggang ke meja bar dan menemukan botol wine di sana.
"Apa kau tidak berfikir, bagaimana tanggapan orang-orang tentang hubungan kita? Mereka akan berkata bahwa kita bukan pasangan yang akur, bukan begitu?"
Hinata hanya bisa menggigit bibir bawahnya saat membenarkan ucapan Naruto.
Sedikit saja gosip tentang dirinya dan Naruto, bisa berakibat pada naik turunnya harga saham perusahaan mereka.
"Kau mau minum?"
Oh, itu akan menjadi sempurna ketika cuaca dingin dan kau minum alkohol di depan tungku api di sebuah hotel. Namun...
"Kau takut aku akan menyerangmu?" Naruto terbahak saat berhasil menebak isi pikiran Hinata.
"Kau takut kita tidur di kamar dan ranjang yang sama? Bahkan setelah 13 tahun pertunangan sepihak yang kau inginkan?" Pria itu meledeknya lagi.
"Tentu saja, gadis tanpa pengalaman sepertimu pasti khawatir pada situasi seperti ini meskipun dengan tunangan 13-tahunnya."
Suara kucuran wine yang keluar dari botol ke gelas, sungguh terdengar lebih menggoda Hinata daripada godaan tak bermutu yang Naruto lontarkan.
Pria itu pun menyerahkan gelas yang sudah terisi wine pada Hinata, dan mengangkat gelas yang sama miliknya. Mengajak bersulang.
"Ini malam yang panjang, bukan?" Ajaknya, masih menunggu respon Hinata untuk toss.
Sial. sial.
Biarlah apa yang akan terjadi nanti, lagi pula Uzumaki Naruto adalah tunangan sahnya dan mereka sudah sama-sama dewasa. Hanya tentang waktu untuk dirinya siap atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE CURSE
Fanfiction[COMPLETE] R15+ Naruto x Hinata Semua orang mengatakan Uzumaki Naruto telah terkena kutukan cinta dari Hyuuga Hinata. Dec 23, 2022 - Dec 11, 2023 Pic comes from Pinterest The story comes from my imagination🌈✨