5

190 15 1
                                    

Setelah mengendarai mobil nya yechan akhirnya tiba di rumah jaehan, yang tidak terlalu jauh jika di tempuh dengan mobil pribadi.

"Terimakasih", ucap jaehan.

"Itu saja?....

"Terus apa lagi", ucap jaehan.

"Apa kamu tidak mengizinkan ku untuk masuk dulu", jawab yechan.

"Untuk apa, lagi pula ini sudah malam", ucap jaehan.

"Ahh... Pria jahat", kesal yechan.

"Baiklah, ayo masuk dulu", ajak jaehan pasrah.

"Benarkah", senyum yechan membulatkan matanya.

Jaehan membawa yechan untuk masuk ke rumahnya, sebenarnya jaehan tidak mau lagi berurusan dengan yechan namun apa boleh buat yechan selalu muncul entah darimana yang membuat ia susah untuk menjauh dari yechan.

Yechan memasuki rumah jaehan yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil, sederhana untuk ditinggali sendiri. Yechan juga melihat beberapa foto yang di pajang di dana salah satunya foto masa kecil jaehan yang terlihat lucu.

"Wah kamu sungguh lucu saat masih kecil", senyum yechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah kamu sungguh lucu saat masih kecil", senyum yechan.

"Tidak juga", jawab jaehan dingin.

Yechan melanjutkan untuk melihat-lihat beberapa foto yang terpampang di rumah sederhana milik jaehan, ia melihat ada sebuah foto jaehan dengan seorang wanita yang tak lain adalah mendiang adiknya, di foto tersebut mereka terlihat tertawa bersama.

"Apa ini adik jaehan yang meninggal saat itu", batin yechan.

"Aku membuatkan teh untuk mu silahkan di minum", ucap jaehan.

"Terimakasih", senyum yechan seraya duduk.

Yechan menikmati teh yang telah di buat oleh jaehan tadi.....

"Kau tinggal sendiri", tanya yechan.

"Iya", jawab jaehan singkat.

"Aku sama denganmu", ucap yechan.

"Sama seperti apa?....

"Aku memiliki ayah, namun rasanya seperti tinggal sendirian", senyum yechan.

"Beruntung jika kamu punya ayah, aku tidak punya siapa-siapa", jawab jaehan.

Dringgg.... (Telfon masuk)
From : Ayah

"Pas sekali dia menelfon ku, tunggu sebentar", ucap yechan.

Yechan mengangkat telfon dari sang ayah tersebut....

"Ada apa", tanya yechan di telfon.

"Kamu dimana", ucap ayahnya.

"Di rumah seorang teman, memangnya kenapa", jawab yechan.

YOUR EYES TELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang