6

205 15 5
                                    

Jam menunjukkan pukul 3 siang jaehan dan jeni terlihat sedang beberes di dapur karena banyak sekali barang-barang yang berantakan karena mereka menerima beberapa pesanan yang lumayan banyak hari ini.

Karena jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, jaehan mengemasi barang-barang nya karena akan pulang ke rumah namun saat keluar dari toko jaehan melihat jika yechan menunggu nya diluar.

"Kenapa kamu disini", tanya jaehan

"Kenapa? Tidak boleh?....

"Bukan begitu tapi kenapa tiba-tiba", heran jaehan.

"Aku akan mengajak mu makan di toserba, bagaimana", ajak yechan.

Akhirnya jaehan menerima ajakan yechan untuk makan di toserba bersama.

"Tanganmu kenapa", tanya yechan di sela makan mereka.

"Aku tidak sengaja di senggol tadi", jawab jaehan.

"Terus sudah di obati?...

"Sudah, orangnya sudah bertanggungjawab", jawab jaehan.

"Ahh.... Ada-ada saja", geleng yechan.

Setelah makan yechan mengajak jaehan untuk menikmati sungai Han sebentar saja sebelum pulang.

"Aku minta maaf", ucap yechan tiba-tiba.

"Kenapa?....

"Tentang malam itu", jawab yechan.

"Kenapa kamu yang minta maaf",ucap jaehan.

"Tidak papa, aku hanya merasa bersalah jika aku tahu mungkin aku akan menolong mu waktu itu", jawab yechan.

"Lupakan saja, aku juga sudah berusaha untuk melupakan tentang itu", ucap jaehan.

"Tapi jika boleh tahu apa yang terjadi setelah itu?....

"Aku memiliki adik perempuan dia mengalami bocor pada jantung nya, jadi pihak rumah sakit menyuruh untuk melakukan transpalasi jantung namun biayanya sangat mahal, waktu itu aku tidak punya pilihan mungkin saat itu pikiranku sudah buntu, jadi jalan keluar nya aku tidur denganmu, jika diingat lagi aku malu pada diriku", jawab jaehan.

"Adikmu sangat beruntung mendapatkan seorang kakak seperti mu, mau melakukan apa saja", senyum yechan.

"Sayang sekali dia harus pergi dariku", ucap jaehan.

"Tuhan lebih sayang dengan adikmu makannya dia pergi lebih dulu", jawab yechan.

"Benar, dia gadis yang ceria",senyum jaehan saat mengingat adiknya.
.
.
.

Setelah dari sungai Han, yechan pergi mengantarkan jaehan untuk pulang ke rumahnya.

"Terimakasih sudah menemani ku hari ini", ucap yechan.

"Tidak papa, aku masuk dulu hati-hati dijalan", jawab jaehan.

"Tentu saja, sampai jumpa",senyum yechan.

Setelah mengantarkan jaehan pulang, yechan langsung merebahkan tubuhnya di kasur yang mewah tersebut, ia menatap langit-langit kamarnya, mata dan wajah jaehan masih saja terlintas di fikiran nya, mata jaehan seperti mengatakan betapa sedihnya ia sendirian setelah kepergian adiknya. Jaehan seperti membutuhkan seseorang di sampingnya namun ia merasa tidak pantas bersama siapapun.

"Ada apa denganku, semenjak malam bersama jaehan waktu itu aku selalu memikirkan nya",ucap yechan.

"Apa aku jatuh cinta padanya? Ahh... Tidak mungkin secepat itu, namun jantungku selalu berdegup jika bersamanya",ucap yechan.

Akhirnya yechan pergi ke kamar mandi untuk mandi dan secara untuk tidur karena sudah mengantuk.

Morning🌞

Pagi ini yechan memutuskan untuk pergi ke tempat gym karena sudah lama tidak berolahraga, ia akan ke kantor jika sudah selesai berolahraga nantinya.

Yechan mulai menghidupkan treadmill dan mulai berlari sedikit demi sedikit, seraya mendengarkan musik yechan juga menikmati pemandangan dari jendela tempat ia gym.

"Ahh... Ada apa ini, dia selalu menganggu pikiran ku",kesal yechan saat wajah jaehan tiba-tiba muncul di fikiran nya.

Setelah 2 jam berolahraga, yechan kembali ke rumahnya dan segera mandi karena dia akan ke pabrik hari ini untuk mengecek beberapa hal disana.

"Bagaimana dengan pria itu sudah mendapatkan nya", goda hangyeom pada yechan.

"Jangan ikut membuat kepalaku menjadi pusing, jantungku saja tidak karuan", kesal yechan.

"Sudah! akui saja jika kau memang menyukai pria itu kau tidak biasanya mengejar seseorang seperti ini", ucap hangyeom.

"Aku tidak tahu bagaimana perasaan ini sebenarnya, di sisi lain seperti menyukainya namun disisi lain aku masih bingung",jawab yechan.

"Aku tahu bagaimana caranya untuk membuktikan perasaan mu padanya", ucap hangyeom memberikan sebuah ide.

"Dengan cara apa?....

"Cobalah untuk menciumnya, jika jantungmu seperti kembang api berarti kamu memang menyukainya, jika sebaliknya berarti kamu hanya penasaran",jawab hangyeom.

"Apa-apaan! Bagaimana aku bisa menciumnya secara tiba-tiba",kesal yechan dengan ide gila hangyeom.

"Ya!! Kau saja pernah tidur dengannya, apa sebuah ciuman saja tidak bisa", ucap hangyeom.

"Aishhh... Ide mu sungguh gila",jawab yechan.

"Yasudah jika tidak mau, silahkan menikmati kegilaan memikirkan perasaan mu itu", ledek hangyeom.

"Teman tak berguna", ucap yechan seraya memukul kepala hangyeom.

Setelah dari pabrik yechan ingin makan dulu karena ia juga sudah lapar, setelah itu baru ia akan ke kantor karena ada beberapa hal yang harus dikerjakan.

Di sisi lain jaehan sedang bekerja seperti biasanya membuat beberapa pesanan kue di toko yang harus di buat hari ini.

"Jangan terlalu bekerja keras tanganmu masih belum sehat",ucap nona jeni.

"Tidak papa, jika dimanjakan nanti akan lama sembuhnya",jawab jaehan meyakinkan.

"Yasudah, tapi jika tanganmu terasa sakit maka berhenti saja",ucap nona jeni.

"Ne, terimakasih", senyum jaehan melanjutkan pekerjaannya.

Karena beberapa pekerjaan sudah ia selesaikan jaehan meminta izin untuk makan di toserba sebentar pada nona jeni, setelah diizinkan jaehan langsung pergi ke toserba untuk makan beberapa makanan kesukaannya.

"Wah... Kita bertemu lagi", ucap yechan yang tiba-tiba saja juga ada disana.

"Kenapa kamu bisa disini", kaget jaehan.

"Aku ada urusan dekat sini jadi aku ingin membeli minum",jawab yechan.

"Begitukah", ucap jaehan.

"Apa kau sedang istirahat?...

"Iya, aku merasa lapar jadi makan dulu", jawab jaehan.

"Bagaimana dengan tanganmu, masih sakit?...

"Sudah tidak, mungkin hanya perlu beberapa hari untuk sembuh total", jawab jaehan.

"Baguslah", ucap yechan.

Yechan melihat bibir jaehan yang menyentuh mie yang ia makan, yechan masih teringat dengan ide gila hangyeom tadi namun tidak mungkin jika yechan tiba-tiba saja mencium jaehan seperti itu, mungkin mereka berdua pernah tidur bersama namun kali ini iakan berbeda.

"Kau lapar juga", tanya yechan membuyarkan lamunan yechan.

"Hah? Tidak", geleng yechan.

"Terus kenapa menatap ku seperti itu?...

"Tidak papa, kalau begitu aku pergi dulu karena harus ke kantor sampai jumpa", ucap yechan masih gugup.

Next=>

Maaf kalau ada typo, selamat membaca lope u😇😇

YOUR EYES TELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang