Jam menunjukkan pukul 4 sore yechan sedang berada di kantor nya untuk meeting tentang hal keberangkatan nya besok ke Jepang untuk perjalanan bisnis nya, karena perusahaan beer nya sudah dikenal dari mancanegara jadi yechan berencana akan pergi besok bersama sekretaris nya.
"Baiklah, kita akan pergi besok, mungkin butuh waktu 2 hari untuk pekerjaan ini", ucap yechan.
"Dan yang akan pergi besok aku dan yura saja", ucap yechan.
Setelah rapat yechan tiba-tiba ingin pergi ke tempat jaehan bekerja mungkin 2-3 hari ini dia akan tidak bertemu dengan pria tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh... Kamu", kaget jaehan saat melihat kedatangan yechan.
"Apa aku bisa bicara denganmu",tanya yechan.
"Pergi saja", ucap nona jeni saat jaehan menatap nya.
Yechan membawa jaehan untuk bicara sebentar ke sebuah taman...
"Ada apa", tanya jaehan.
"Aku akan pergi besok, jadi aku butuh nomor telfon mu",jawab yechan seraya memberikan handphone nya pada jaehan.
"Untuk apa nomorku? Lagi pula apa urusannya dengan kamu akan pergi besok", ucap jaehan.
"Aku sangat butuh, jika kamu berikan aku bisa menghubungi mu setiap saat", senyum yechan.
"Tapi....
"Tulis cepat", ucap yechan langsung meletakkan handphonenya di tangan jaehan.
Dengan terpaksa jaehan langsung memasukkan nomornya di handphone milik yechan tersebut.
"Baiklah, terimakasih kalau begitu aku akan pergi dulu karena ada beberapa yang harus dipersiapkan untuk pergi besok, sampai jumpa", senyum yechan seraya mengacak rambut jaehan dengan lembut.
Jaehan dibuat bingung dengan tingkah yechan yang seperti anak-anak itu, ia hanya bisa menatap kepergian yechan yang seperti sangat senang sudah mendapatkan nomor telfonnya. . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
