Jeonghan sedang merapihkan ruang tengah rumah dua lantai miliknya dan Seungcheol yang semula penuh dengan mainan Chan yang berantakan. Sedang bayi yang kini berusia sembilan bulan itu sedang duduk di kursi makannya sambil menikmati potato cheese stick.
Sekarang hari minggu dan seharusnya Seungcheol juga ada dirumah membantunya mengurus Chan atau membantu bersih-bersih. Tapi karena Ada urusan penting pria itu keluar rumah. Sudah dua jam sebenarnya Seungcheol keluar rumah dan seharusnya sudah kembali.
"Hannieeee!!!!!!"
Puji Tuhan. Panjang umur sekali karena baru saja ia membatin, Seungcheol sudah kembali, tapi bersama dengan seorang gadis cantik yang sudah lebih dahulu masuk dan meneriaki namanya.
Jeonghan langsung menghampiri sumber suara dan berseru heboh saat seseorang yang tadi di jemput suaminya datang.
"Jisoo!!!" Jeonghan memeluk gadis yang setinggi dengannya itu sambil keduanya berputar-putar.
Sedangkan Seungcheol hanya menggeleng malas melihat selebrasi pertemuan dua sepupu yang dua tahun tak bertemu itu. Pria itu lebih memilih pergi setelah meletakan tas dan koper besar milik gadis bernama Hong Jisoo itu. Ia berlalu ke ruang tengah di mana sang anak berada.
"Yah! Tega sekali kau baru kembali! Bahkan kau tak datang ke pernikahan ku!!" Jeonghan menghadiahi Jisoo pukulan di kepala.
Gadis berambut panjang itu mengaduh memegangi kepalanya, "ish! Kenapa memukul ku?! Aku kan sudah meminta maaf, dan mengirim hadiah pernikahan untuk kalian"
Jeonghan mengerucutkan bibirnya malas.
"Lagipula, kau mengabariku mendadak. Kau kan tahu aku sedang mengejar skripsi spesialisku" Jisoo mencoba membela diri.
Jeonghan mencebik lucu, lalu mencoba mengalihkan suasana dengan menyeret gadis dari LA itu duduk di sofa. "Oke, aku mengerti. Maafkan aku, kita ngobrol yang lain saja sambil duduk. Oh ya, kau mau minum dulu?"
Jisoo menolak di ajak duduk dan menarik kembali lengannya yang diseret Jeonghan, "tidak, tidak. Aku mau melihat bayi kalian saja"
Teringat akan anaknya, Jeonghan langsung menepuk keningnya. Ia lalu mengisyaratkan Jisoo untuk ikut dengan ke ruang keluarga yang memang letaknya berdekatan dengan ruang tamu.
Saat di ruang keluarga, Jisoo melihat bayi gembul yang ia yakini adalah Chan tengah bermain dengan ayahnya, aka Seungcheol.
"Oh my godness, he is so cute... " Ucapnya sambil berniat menjawil pipi gembul Chan tapi di tepis oleh Seungcheol.
"Bersihkan dirimu dulu. Kau bukan hanya dari luar rumah, Jisoo. Tapi dari luar negera"
Jisoo berdesis tak rela, ia lalu kembali mendekati Jeonghan dan meminta ibu anak satu itu untuk membantunya mengangkat barang serta menunjukan dimana kamar yang akan ia tepati. Jisoo akan tiga sementara di rumah pengantin baru itu sementara sampai ia mendapatkan tempat tinggal.
Gadis seusia Jeonghan itu kembali ke ruang keluarga setelah mandi dan berganti pakaian. Lalu segera merebut si kecil Chan dari pangkuan ayahnya.
"Hey baby boy... Kau tampan sekali sih sayang... Beruntungnya Seungcheol dan Hannie memilikimu.. Kau membuatku ingin punya baby juga" Celoteh gadis itu sambil menciumi Chan yang terkikik geli.
"Pacar saja tak punya, mau punya anak" Serah Seungcheol.
Jisoo mendelik tak suka, "hey Baby, jangan jadi menyebalkan seperti daddy okey"
"Daddaaa..." Chan berceloteh seperti mengikuti Jisoo.
"Oh, Chan berkata dadda..." Jisoo terkejut sambil menatap Jeonghan yang baru saja menghidangkan pajeon buatannya.
