The reason

869 83 22
                                        

Hari ini adalah hari dimana Jisoo akan meninggalkan rumah pasangan Choi muda dan pindah ke apartemen yang sudah dibelinya lewat Jun.

Terlihat Jisoo sedang memasukan barang terakhirnya kedalam bagasi mobil Jeonghan.

"Sudah semua?" Tanya Jeonghan yang baru saja mendudukan Chan di carseat.

Jisoo mengangguk sambil menutup bagasi, "sudah, hanya tinggal beberapa baju yang sengaja tak ku bawa. Jaga-jaga kalau aku kangen Chan dan ingin menginap"

"Oke, kita segera berangkat saja selagi Chan masih tidur"

Gadis jomblo itu kembali mengangguk dan masuk mobil. Membiarkan Jeonghan yang mengemudi karena tau dirinya lelah berkemas semalam.

"Jihoon mengirimiku pesan jika dia juga akan datang, tak apa kan?" Jeonghan bertanya di sela kegiatannya mengemudi.

"Tentu saja tak apa-apa. Aku malah senang jika semakin banyak orang menemaniku di hari pertama pindah" Jawab Jisoo sambil berbalas pesan dengan Minghao, "Hao dan Wonwoo juga akan datang. Tapi agak siang mungkin"

"Kalau begitu lebih baik kita belanja dulu kan?"

"Nanti saja kalau sudah dekat apartemen, disana ada toserba yang tak jauh dari gedung apartemen. Kasihan Chan jika harus di bangunkan"

Perjalanan ke gedung apartemen yang akan Jisoo tinggali memakan waktu empat puluh menit dari rumah Jeonghan. Agak jauh memang, tapi jaraknya dekat dengan rumah sakit tempat Jisoo akan bekerja.

Mereka lalu berbelanja terlebih dahulu sebelum memasuki area gedung apartemen. Membeli berbagai bahan makanan dan cemilan untuk mengisi kulkas Jisoo yang masih dingin.

Saat mereka sampai di tempat parkir outdoor apartemen ternyata sudah ada Jihoon yang menunggu sambil bersandar di kap mobil.

"Kau sudah sampai Ji?" Tanya Jeonghan saat gadis mungil itu mendekat pada mereka.

Tak ada jawaban dari Jihoon. Gadisnya Soonyoung itu hanya mengangguk dan memilih membantu Jisoo mengeluarkan belanjaan dan barang Jisoo yang sekiranya bisa langsung di bawa naik.

"Sisahkan saja barang yang besar. Biar nanti Seungcheol yang membawanya naik saat dia ke sini." Ucap Jeonghan mengingatkan sambil menggendong Chan yang sudah bangun.

"Jiji..."

Chan bergumam sambil tersenyum pada Jihoon yang hanya membalasnya dengan usapan dipipi gembil bayi itu.

"Kau tak apa Ji? Apa kau sakit?" Tanya Jisoo saat menyadari Jihoon yang nampak lebih diam dari biasanya.

Jihoon lalu tersenyum kecil, "tidak kak. Aku baik-baik saja, aku hanya sedikit lelah karena begadang di kantor"

"Seharusnya tak perlu memaksakan diri membantuku berbenah Ji, seharusnya kau istirahat, kesehatan lebih utama"

"Akan lebih menyenangkan aku bersama kalian ketimbang berdiam di apartemen"

Jisoo lalu menghela nafasnya pelan mendengar jawaban Jihoon. Walau sebenarnya ia tau jika gadis itu sedang tidak baik-baik saja. Begitu pun dengan Jeonghan, ibu Chan itu sangat sadar jika ada sesuatu yang Jihoon pendam. Tapi, biarlah. Baik dirinya atau Jisoo hanya bisa bersabar menunggu Jihoon mau terbuka dan bercerita.

🍚🍚🍚🍚🍚

Ketiganya lalu berberes apartemen Jisoo hingga pukul sebelas bertepatan dengan Minghao dan Wonwoo yang datang bersama.

"Wah ternyata sudah selesai" celetuk Hao saat sadar jika apartemen luas itu sudah beres dan rapih. Gadis itu meletakan bingkisan berupa satu set alat membuat teh di atas meja ruang tengah yang bersebelahan dengan dapur.

Chan the CupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang