Chinese Wedding

793 78 9
                                    

Junhui tak henti-hentinya menatap wanita cantik yang kini resmi menjadi istrinya. Berulang kali ia membisikan kata-kata cinta dan pujian untuk Minghao yang sangat menawan dengan gaun pengantinnya.

"Sudah berapa kali ku katakan jika kau sangat cantik nyonya Wen" goda pria tinggi itu saat mereka mulai berdansa mengikuti irama.

Minghao tertawa kecil dan menepuk dada Junhui dengan wajah merona, "terimakasih kak, kakak juga tampan"

"Padahal jika dipikir-pikir, bahkan sejak sebelum menikah kita juga selalu bersama. Tapi entah mengapa rasanya aku lebih bahagia dan lega sekali hari ini. Karena akhirnya kita bisa menikah" walau dengan berdansa, Jun tetap memulai obrolan meluapkan rasa bahagianya.

"Kenapa bisa begitu? Apa karena dengan menikah status kita lebih jelas?"

"Emm, itu salah satu alasannya. Tapi alasan lainnya adalah karena sekarang kau seratus persen milikku"

Minghao berdecak sambil tersenyum, ia lalu kembali menepuk dada Jun dan berkata, "sedari dulu aku sudah menjadi milikmu seutuhnya kak"

******

"lihatlah wajah mereka, secerah bulan purnama." Jeonghan berkomentar sambil menatap bahagia pada pasangan yang baru resmi menjadi suami istri pagi tadi. Yang kini sedang turun ke lantai dansa dan menari diiringi musik klasik yang indah.

"Ya... Aura pengantin baru selalu membuatku iri" Jisoo menjawab sambil mencebik, mengundang gelak tawa Jeonghan, Seungcheol dan Wonwoo yang satu meja dengannya.

"Bagaimana denganmu Won? Kudengar hubunganmu dan Mingyu membaik. Itu tandanya kalian akan segera menikah kan?" Jisoo kemudian beralih bertanya pada Wonwoo, yang kemudian ia merasakan tendangan kecil dari kaki Jeonghan di kakinya. Pertanda jika tak seharusnya ia bertanya demikian. Tapi sepertinya, tanggapan yang di takutkan Jeonghan tak terlihat di raut wajah Wonwoo. Karena gadis itu kini terlihat merona di bagian pipinya.

"Aku dan Mingyu belum menentukan kak" jawab Wonwoo pelan. Karena memang pada kenyataannya mereka belum membuat keputusan pasti kapan akan menikah. Baik dirinya dan Mingyu masih menikmati masa berdamai mereka dengan keadaan.

"Maaf, apakah aku mengganggu obrolan kalian jika aku mengajak tunanganku berdansa?"

Mingyu yang tiba-tiba muncul bersama Seokmin berdiri di samping Wonwoo dan mengulurkan tangannya pada gadis itu untuk disambut.

Semua yang ada di meja tersenyum mendapati senyum malu-malu Wonwoo.

"Terima saja ajakan Mingyu Won" ucap Jeonghan saat gadis tinggi itu bertemu pandang dengannya.

Wonwoo lalu mengangguk kecil dan menerima uluran tangan Mingyu. Ia ikut saja saat pria itu membawanya ke lantai dansa dan berdansa bersama pengantin.

"Hitam sangat cocok denganmu," bisik Mingyu tepat di telinga Wonwoo yang memang memakai gaun off shoulder berdesain sederhana tapi juga terlihat menawan di tubuh gadisnya itu.

Sedang yang di puji tampak meremang karena suara serak yang merayap lambat di pendengarannya, ia bahkan sampai meremas pundak Mingyu karena sensasinya. Wonwoo tak menanggapi pujian Mingyu dengan ucapan karena ia terlalu malu untuk sekedar mengangkat wajahnya. Ia hanya bisa tersenyum sambil memalingkan wajahnya.

"Ayo! Kita berdansa juga"

Tanpa menunggu tanggapan Jeonghan, Seungcheol menarik tangan sang istri dan menariknya ke lantai dansa. Mereka menari seirama dengan musik walau pada awalnya Jeonghan terlihat akan mengomel.

Tinggalah Jisoo yang berdecak karena harus di tinggal begitu saja berdua dengan Seokmin yang sedari tadi diam dan hanya tersenyum. Dengan satu helaan nafas pelan gadis itu bangkit sambil membawa segelas wine. Tanpa pamit ia meninggalkan Seokmin dan memilih menyendiri di balkon ruangan yang memang terbuka.

Chan the CupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang