"Hannie, kurasa ini berlebihan"
Jisoo berkomentar sambil mematut dirinya di depan cermin yang baru selesai di dandani oleh Jeonghan. Setelah acara mengomelinya sore tadi perkara ia yang membatalkan janji dengan Seokmin secara sepihak. Ia akhirnya mengalah dan mengatur ulang janjinya untuk bertemu dengan pria menyebalkan itu malam ini.
"Tidak itu pas" sanggah Jeonghan memperhatikan penampilan Jisoo yang cantik. Dengan off shoulder dress tali spaghetti dengan panjang di atas lutut berwarna hitam dilengkapi semi formal blazer putih gading yang menggantung menutupi bahu terbuka gadis itu.
"Tapi aku hanya akan makan malam biasa dengan Seokmin Han, bukan makan malam di acara kenegaraan atau semacamnya"
Jeonghan berdecak sambil menyerahkan heels pada sepupunya itu, "dan Seokmin mengajakmu di restoran mahal Soo! Jadi hargai usaha pria itu okey!"
"Ish!" Dumel Jisoo sambil menerima uluran sepatu dari tangan Jeonghan dengan kesal. "Tapi tak seharusnya juga kau mendandaniku terlalu terbuka seperti ini!"
Ibu beranak satu itu menghentikan kakinya gemas, "sudahlah! Cepat keluar! Kasihan Seokmin sudah menunggu dari tadi"
Dan Jisoo hanya bisa menurut saat Jeonghan menarik lengannya keluar dan menemui Seokmin yang sudah menunggu di halaman rumah.
"Seokmin-ah" Jeonghan menyapa Seokmin yang sedang bersandar di badan mobilnya dan mengobrol dengan Seungcheol yang sedang menggendong Chan. "Maaf membuatmu menunggu"
Pemuda yang ternyata murah senyum menggeleng, "tak apa kak"
Ia lalu mengalihkan perhatiannya pada Jisoo yang mengalihkan pandanganya, "ayo Jisoo-shi kita berangkat"
Jisoo tak menjawab, tapi gadis itu tetap berjalan mendekat pada BMW X5 milik Seokmin dan membiarkan pemuda itu membukakan pintu untuknya.
"Harap maklumi jika dia masih ketus dan tak mau bersikap ramah padamu ya Seok? Jisoo memang begitu" Seungcheol menepuk bahu Seokmin saat pria itu akan membuka pintu kemudi.
" tak apa kak, aku sadar sikapnya begitu juga karenaku juga." Jawab Seokmin kemudian masuk ke dalam mobil.
Mobil milik Seokmin lalu beranjak dari halaman rumah Seungcheol dan Jeonghan. Meninggalkan pasangan menikah itu yang masih memandangi mobil itu hingga tak lagi terlihat.
"Kuharap Jisoo tak berbuat seenaknya lagi" ucap Jeonghan sambil mendekat pada Seungcheol. "Aku akan benar-benar memukul kepalanya jika dia kabur"
Seungcheol tersenyum menanggapi ucapan sang istri. Pria itu menyerahkan Chan saat bayi itu mengulurkan tangannya pada Jeonghan.
"Sudahlah, jangan pikirin dia. Kita masuk saja. Chan sepertinya sudah mengantuk"
Jeonghan mengangguk menuruti ucapan Seungcheol untuk masuk rumah.
🦌⚔️🦌⚔️🦌⚔️
Jisoo melirik Seokmin sekilas saat pria itu mengumbar senyum pada seorang pramusaji wanita yang baru saja menghidangkan maincorse mereka. Setelah first impression nya yang buruk pada pria itu, ia baru menyadari jika Seokmin adalah pria yang sangat ramah dan murah senyum.
"Err... Kau tak suka hidangan utamanya Jisoo-shi? Kita bisa ganti menu jika kau tak suka" Seokmin berucap saat gadis berdress hitam itu hanya diam menatap steaknya.
Di tanya begitu, Jisoo langsung mengambil garpu dan pisau dagingnya, "tak perlu, ini saja"
"Ah begitukah? Kupikir kau tak suka menu yang sudah kupilih. Karena kau juga tak menghabiskan hidangan pembuka tadi"
Jisoo menghela nafas, lalu mulai memotong daging yang nampak sekali jika itu kualitas terbaik, " ini cukup Seokmin-shi, aku hanya takut terlalu kenyang tadi jadi tak menghabiskan sup jagungnya"
